Saingi Ngurah Agung, Manik Danendra Daftarkan Pencalonan di Golkar
Ketua DPD II Golkar Wayan Mariyana Wandira sebut kehadiran AA Ngurah Manik Danendra cukup menjanjikan harapan perubahan untuk Kota Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Tokoh Puri Tegal Denpasar Pemecutan, Anak Agung Ngurah Manik Danendra, 47, resmi mendaftar nyalon di Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. Jika kelak terpilih menjadi Walikota Denpasar, tokoh non kader yang dikenal sebagai notaris ini siap tidak terima gaji.
AA Ngurah Manik Danendra mendaftar posisi Calon Walikota (Cawali) Denpasar di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Denpasar, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Kamis (30/1) sore pukul 16.00 Wita. Kedatangan Agung Manik Danendra (AMD) ke Sekretariat DPD II Golkar Denpasar diiringi para relawan dan pendukungnya yang dikomandani Ketua Laskar Kochenk Abu, AA Ngurah Kresnaningrat Daneswara. Selain itu, hadir juga tokoh masyarakat dari Pasemetonan Puri dan Jro Mangku.
Rombongan Manik Danendra dan massa pendukungnya long march dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dari depan Kantor Walikota Denpasar menuju Kantor Sekretariat DPD II Golkar Denpasar, yang berjarak sekitar 500 meter ke arah timur. Long march diisi dengan pementasan Tari Barong dan tabuh Baleganjur.
Setibanya di tujuan, rombongan Manik Danendra diterima langsung oleh Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, fungsionaris DPP Golkar Dewa Made Widiyasa Nida yang mewakili Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, serta Sekretaris DPD II Golkar Denpasar Putu Oka Mahendra, Ketua Tim Pilkada DPD II Golkar Denpasar I Wayan Suwirya, dan Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Denpasar AA Ayu Rai Sunasri.
Manik Danendra mengatakan dirinya siap ngayah di Denpasar. Dia pun siap tanpa menerima gaji dari pemerintah, jika nanti terpilih menjadi Walikota Denpasar melalui Pilkada 2020. "Sebelum Kota Denpasar maju, saya tidak akan menerima gaji. Saya akan sampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa saya siap tidak digaji. Tidak seperti Bupati di luar daerah yang viral karena gajinya kecil, saya justru siap tidak digaji, karena saya ngayah," ujar notaris yang juga dikenal sebagai pengusaha ini disambut tepuk tangan pendukungnya.
Bahkan, Manik Danendra langsung menyampaikan beberapa programnya ketika nanti memimpin Kota Denpasar. Salah satunya, menjadikan Kota Denpasar sebagai kota internasional dengan penataan kota yang asri, mandiri, damai, berwawasan, dan go green seperti Singapura. Masalah penanganan menjadi atensi khusus.
"Di luar negeri, orang kekurangan sampah untuk dikelola. Di Kota Denpasar, orang justru pusing ngurusi sampah. Saya punya solusinya untuk penyelesaian sampah di Denpasar," tandas tokoh puri kelahiran Denpasar, 17 September 1972 ini.
Manik Danendra mengaku sudah menggalang kekuatan parpol koalisi untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. Antara lain, berkomunikasi dengan sejumlah parpol parlemen seperti Demokrat, NasDem, dan Hanura. Menurut Manik Danendra, parpol tersebut tinggal tunggu rekomendasi DPP masing-masing untuk usung AMD sebagai Cawali Denpasar. "Sekarang saya serahkan kepada Partai Golkar untuk memutuskan," katanya.
Ditanya soal persaingan dengan kader Beringin dari Puri Gerenceng, Denmpasar, AA Ngurah Agung, dalam berebut rekomendasi Cawali Denpasar di internal Golkar, menurut Manik Danendra, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada hasil survei yang digelar Golkar. "Kita profesional saja, sesuai dengan mekanisme. Jangan meramal-ramal. Intinya, saya tetap berebut kursi Walikota Denpasar. Pasalnya, kita hanya bisa mengadakan perubahan di Denpasar jika menjadi Walikota," kilah alumnus UGM Jogjakarta ini.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, mengatakan kehadiran Manik Danendra mendaftar nyalon di partainya untuk tarung Pilkada Denpasar 2020, memercikkan sebuah harapan bahwa perubahan bisa dilakukan di Kota Denpasar. Dari visi misi yang disampaikan Manik Danendra, kata Mariyana Wandira, harapan untuk memajukan Denpasar terbuka lebar.
“Kita nggak usah heran dengan penghargaan Muri kepada daerah. Karena jangankan penghargaan kepada daerah, gelar akademik saja bisa dibeli kok. Jadi, saya lihat AMD (Manik Danendra) punya niatan tulus dan visi misi yang nyata untuk membangun Denpasar ke arah lebih baik ke depannya," ujar Mariyana, yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar.
Mariyana menegaskan, DPD II Golkar Denpasar akan menutup pendaftar kandidat Cawali, Jumat (31/1) ini. Selanjutnya, akan diinventarisasi nama-nama kandidat yang mendaftar buat diserahkan kepada DPD I Golkar Bali, untuk kemudian dilak-sanakan survei. Nanti hasil survei akan diserahkan kepada DPP Golkar untuk menerbitkan rekomendasi Cawali Denpasar. "Nanti untuk paket calon di posisi Wakil Walikota, akan diputuskan DPP Golkar melalui rekomendasi. Acuannya adalah survei," terang politisi Golkar asal Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Perebutan rekomendasi Cawali Denpasar di internal Golkar diperkirakan akan jadi ajang tarung antara AA Ngurah Manik Danendra (tokoh Puri Tegal Denpasar Pemecutan) vs AA Ngurah Agung (tokoh Puri Gerenceng). Ngurah Agung adalah kader senior Beringin yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali.
Ngurah Agung sendiri sudah lebih dulu ambil formulir bakal Cawali Denpasar untuk Pilkada 2020 di Sekretariat DPD II Golkar Denpasar bertepatan Purnamaning Kapitu pada Sukra Kliwon Tolu, Selasa (10/1) siang. Ngurah Agung menjadi kandi-dat pertama yang ambil formulir sejak DPD II Golkar Denpasar membuka pendaftaran Bacal Cawali dan Cawawali Denpasar, 5 Januari 2020 lalu.
Ngurah Agung mengaku tidak gentar dengan masuknya kandidat non kader Gung Manik Danendra dalam bursa perebutan rekomnendasi Cawali Denpasar di Golkar. Pasalnya, Ngurah Agung memiliki kekuatan dukungan ‘Segitiga Emas’ dari trah puri di Kota Denpasar, yakni Puri Pemecutan, Puri Satria Denpasar, dan Puri Kesiman.
"Saya akan gunakan kekuatan Segitiga Emas itu. Nanti tidak menutup kemungkinan saya akan temui juga Pasemetonan Puri Se-Denpasar, untuk mendapatkan dukungan," jelas Ngurah Agung saat itu.
Ngurah Agung mengaku termotivasi maju ke Pilkada Denpasar 2020, karena keterpanggilan hati untuk ‘perubahan’ di Kota Denpasar. "Selama 10 tahun ini, Kota Denpasar begini-begini saja. Hujan kebanjiran, kemarau kekurangan air. Pokoknya penataan kota budaya ini harus maksimal. Itu salah satu misi saya," tegas Ngurah Agung. *nat
AA Ngurah Manik Danendra mendaftar posisi Calon Walikota (Cawali) Denpasar di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Denpasar, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Kamis (30/1) sore pukul 16.00 Wita. Kedatangan Agung Manik Danendra (AMD) ke Sekretariat DPD II Golkar Denpasar diiringi para relawan dan pendukungnya yang dikomandani Ketua Laskar Kochenk Abu, AA Ngurah Kresnaningrat Daneswara. Selain itu, hadir juga tokoh masyarakat dari Pasemetonan Puri dan Jro Mangku.
Rombongan Manik Danendra dan massa pendukungnya long march dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dari depan Kantor Walikota Denpasar menuju Kantor Sekretariat DPD II Golkar Denpasar, yang berjarak sekitar 500 meter ke arah timur. Long march diisi dengan pementasan Tari Barong dan tabuh Baleganjur.
Setibanya di tujuan, rombongan Manik Danendra diterima langsung oleh Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, fungsionaris DPP Golkar Dewa Made Widiyasa Nida yang mewakili Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, serta Sekretaris DPD II Golkar Denpasar Putu Oka Mahendra, Ketua Tim Pilkada DPD II Golkar Denpasar I Wayan Suwirya, dan Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Denpasar AA Ayu Rai Sunasri.
Manik Danendra mengatakan dirinya siap ngayah di Denpasar. Dia pun siap tanpa menerima gaji dari pemerintah, jika nanti terpilih menjadi Walikota Denpasar melalui Pilkada 2020. "Sebelum Kota Denpasar maju, saya tidak akan menerima gaji. Saya akan sampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa saya siap tidak digaji. Tidak seperti Bupati di luar daerah yang viral karena gajinya kecil, saya justru siap tidak digaji, karena saya ngayah," ujar notaris yang juga dikenal sebagai pengusaha ini disambut tepuk tangan pendukungnya.
Bahkan, Manik Danendra langsung menyampaikan beberapa programnya ketika nanti memimpin Kota Denpasar. Salah satunya, menjadikan Kota Denpasar sebagai kota internasional dengan penataan kota yang asri, mandiri, damai, berwawasan, dan go green seperti Singapura. Masalah penanganan menjadi atensi khusus.
"Di luar negeri, orang kekurangan sampah untuk dikelola. Di Kota Denpasar, orang justru pusing ngurusi sampah. Saya punya solusinya untuk penyelesaian sampah di Denpasar," tandas tokoh puri kelahiran Denpasar, 17 September 1972 ini.
Manik Danendra mengaku sudah menggalang kekuatan parpol koalisi untuk maju tarung ke Pilkada Denpasar 2020. Antara lain, berkomunikasi dengan sejumlah parpol parlemen seperti Demokrat, NasDem, dan Hanura. Menurut Manik Danendra, parpol tersebut tinggal tunggu rekomendasi DPP masing-masing untuk usung AMD sebagai Cawali Denpasar. "Sekarang saya serahkan kepada Partai Golkar untuk memutuskan," katanya.
Ditanya soal persaingan dengan kader Beringin dari Puri Gerenceng, Denmpasar, AA Ngurah Agung, dalam berebut rekomendasi Cawali Denpasar di internal Golkar, menurut Manik Danendra, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada hasil survei yang digelar Golkar. "Kita profesional saja, sesuai dengan mekanisme. Jangan meramal-ramal. Intinya, saya tetap berebut kursi Walikota Denpasar. Pasalnya, kita hanya bisa mengadakan perubahan di Denpasar jika menjadi Walikota," kilah alumnus UGM Jogjakarta ini.
Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, mengatakan kehadiran Manik Danendra mendaftar nyalon di partainya untuk tarung Pilkada Denpasar 2020, memercikkan sebuah harapan bahwa perubahan bisa dilakukan di Kota Denpasar. Dari visi misi yang disampaikan Manik Danendra, kata Mariyana Wandira, harapan untuk memajukan Denpasar terbuka lebar.
“Kita nggak usah heran dengan penghargaan Muri kepada daerah. Karena jangankan penghargaan kepada daerah, gelar akademik saja bisa dibeli kok. Jadi, saya lihat AMD (Manik Danendra) punya niatan tulus dan visi misi yang nyata untuk membangun Denpasar ke arah lebih baik ke depannya," ujar Mariyana, yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar.
Mariyana menegaskan, DPD II Golkar Denpasar akan menutup pendaftar kandidat Cawali, Jumat (31/1) ini. Selanjutnya, akan diinventarisasi nama-nama kandidat yang mendaftar buat diserahkan kepada DPD I Golkar Bali, untuk kemudian dilak-sanakan survei. Nanti hasil survei akan diserahkan kepada DPP Golkar untuk menerbitkan rekomendasi Cawali Denpasar. "Nanti untuk paket calon di posisi Wakil Walikota, akan diputuskan DPP Golkar melalui rekomendasi. Acuannya adalah survei," terang politisi Golkar asal Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Perebutan rekomendasi Cawali Denpasar di internal Golkar diperkirakan akan jadi ajang tarung antara AA Ngurah Manik Danendra (tokoh Puri Tegal Denpasar Pemecutan) vs AA Ngurah Agung (tokoh Puri Gerenceng). Ngurah Agung adalah kader senior Beringin yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Pariwisata DPD I Golkar Bali.
Ngurah Agung sendiri sudah lebih dulu ambil formulir bakal Cawali Denpasar untuk Pilkada 2020 di Sekretariat DPD II Golkar Denpasar bertepatan Purnamaning Kapitu pada Sukra Kliwon Tolu, Selasa (10/1) siang. Ngurah Agung menjadi kandi-dat pertama yang ambil formulir sejak DPD II Golkar Denpasar membuka pendaftaran Bacal Cawali dan Cawawali Denpasar, 5 Januari 2020 lalu.
Ngurah Agung mengaku tidak gentar dengan masuknya kandidat non kader Gung Manik Danendra dalam bursa perebutan rekomnendasi Cawali Denpasar di Golkar. Pasalnya, Ngurah Agung memiliki kekuatan dukungan ‘Segitiga Emas’ dari trah puri di Kota Denpasar, yakni Puri Pemecutan, Puri Satria Denpasar, dan Puri Kesiman.
"Saya akan gunakan kekuatan Segitiga Emas itu. Nanti tidak menutup kemungkinan saya akan temui juga Pasemetonan Puri Se-Denpasar, untuk mendapatkan dukungan," jelas Ngurah Agung saat itu.
Ngurah Agung mengaku termotivasi maju ke Pilkada Denpasar 2020, karena keterpanggilan hati untuk ‘perubahan’ di Kota Denpasar. "Selama 10 tahun ini, Kota Denpasar begini-begini saja. Hujan kebanjiran, kemarau kekurangan air. Pokoknya penataan kota budaya ini harus maksimal. Itu salah satu misi saya," tegas Ngurah Agung. *nat
Komentar