Kasus DBD Merebak di Badung
Kasus demam berdarah dengue (DBD) merebak di wilayah Banjar Piakan, Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Sejumlah warga Banjar Piakan dilaporkan terkena DBD dalam sepekan terakhir. “Iya, dalam seminggu ini sudah di bawah 10 orang warga kami yang kena DBD,” aku Kelian Banjar Dinas Piakan, I Wayan Suwena, Kamis (30/1).
Mengantisipasi semakin merebaknya kasus DBD, Suwena mengatakan telah melakukan penanganan dengan cara fogging. “Kami sudah fogging bersama Dinas Kesehatan (Diskes) Badung tadi (kemarin) pagi. Kami berharap cara ini bisa mencegah warga lain terkena DBD,” ucapnya.
Fogging, kata dia, pada awalnya hanya diprioritaskan ke rumah warga yang terjangkit DBD. Namun, karena warga lain khawatir, sehingga fogging akan diperluas. “Sementara khusus warga yang sudah kena DBD, kami fogging sampai jarak 200 meter. Untuk warga lainnya kami akan lakukan secara swadaya,” kata Suwena.
Di samping melakukan fogging, warga juga diminta untuk melaksanakan upaya pencegahan dengan cara memberantas sarang nyamuk (PSN). Caranya yakni melalui 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang dapat menimbulkan genangan air. “Kami sudah sampaikan kepada warga untuk melakukan PSN. Mereka pun mendukung,” tandasnya.
Sementara, Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta, mengungkapkan kasus DBD di Badung terdata sebanyak 56 kasus sepanjang Januari 2020, tersebar di seluruh kecamatan se-Badung. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, kasus DBD di Badung turun.
“Dari data di lapangan jumlah kasus Januari 2020 ini turun. Di bawah kasus yang terjadi pada Januari 2019 sebanyak 94 orang, dengan dua kasus meninggal dunia, satu di Kecamatan Mengwi dan satu lagi di Kecamatan Kuta Selatan,” paparnya.
Meski dari segi jumlah mengalami penurunan, namun dia mengimbau supaya masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Lakukan pula langkah pencegahan dengan cara 3M plus. Meliputi menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air; menggunakan obat antinyamuk; menggunakan kelambu saat tidur; memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; serta hindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. “Kami juga gencarkan fogging sebelum masa penularan dengan mesin ULV,” tandasnya. *asa
Sejumlah warga Banjar Piakan dilaporkan terkena DBD dalam sepekan terakhir. “Iya, dalam seminggu ini sudah di bawah 10 orang warga kami yang kena DBD,” aku Kelian Banjar Dinas Piakan, I Wayan Suwena, Kamis (30/1).
Mengantisipasi semakin merebaknya kasus DBD, Suwena mengatakan telah melakukan penanganan dengan cara fogging. “Kami sudah fogging bersama Dinas Kesehatan (Diskes) Badung tadi (kemarin) pagi. Kami berharap cara ini bisa mencegah warga lain terkena DBD,” ucapnya.
Fogging, kata dia, pada awalnya hanya diprioritaskan ke rumah warga yang terjangkit DBD. Namun, karena warga lain khawatir, sehingga fogging akan diperluas. “Sementara khusus warga yang sudah kena DBD, kami fogging sampai jarak 200 meter. Untuk warga lainnya kami akan lakukan secara swadaya,” kata Suwena.
Di samping melakukan fogging, warga juga diminta untuk melaksanakan upaya pencegahan dengan cara memberantas sarang nyamuk (PSN). Caranya yakni melalui 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang dapat menimbulkan genangan air. “Kami sudah sampaikan kepada warga untuk melakukan PSN. Mereka pun mendukung,” tandasnya.
Sementara, Kadis Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta, mengungkapkan kasus DBD di Badung terdata sebanyak 56 kasus sepanjang Januari 2020, tersebar di seluruh kecamatan se-Badung. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, kasus DBD di Badung turun.
“Dari data di lapangan jumlah kasus Januari 2020 ini turun. Di bawah kasus yang terjadi pada Januari 2019 sebanyak 94 orang, dengan dua kasus meninggal dunia, satu di Kecamatan Mengwi dan satu lagi di Kecamatan Kuta Selatan,” paparnya.
Meski dari segi jumlah mengalami penurunan, namun dia mengimbau supaya masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Lakukan pula langkah pencegahan dengan cara 3M plus. Meliputi menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air; menggunakan obat antinyamuk; menggunakan kelambu saat tidur; memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; serta hindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. “Kami juga gencarkan fogging sebelum masa penularan dengan mesin ULV,” tandasnya. *asa
1
Komentar