nusabali

Gianyar Potensial Terpapar Virus ASF

  • www.nusabali.com-gianyar-potensial-terpapar-virus-asf

Sekarang peternak harus terbalik. Mandi dan ganti pakaian sebelum ke kandang babi.

GIANYAR, NusaBali

Kabupaten Gianyar, sebagai perlintasan perdagangan ternak babi antar kabupaten di Bali, potensial terpapar virus ASF (African Swine Fever). Oleh karena itu, Dinas Pertanian Gianyar gencar menyosialisasikan tentang antisipasi serangan virus itu.

Terlebih lagi di Banjar Abasan, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, terdapat 36 ternak babi mati mendadak. Selain pada peternak, sosialisasi menyasar sentra produksi babi. Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmas Vet) Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka, seizin Kadis Pertanian I Made Raka, Kamis (30/1), mengatakan sudah ada kasus kematian babi secara mendadak di Banjar Abasan, Desa Singapadu Tengah. “Ada 36 ternak babi yang mati, berasal dari beberapa orang peternak. Namun, gejala kematian babi tersebut berbeda-beda,” ujarnya.

Santiarka belum berani memastikan apa jenis penyakit yang menyebabkan kematian puluhan babi tersebut. Gejala penyakit yang menyebabkan kematian itu berbeda- beda. Ada yang mencret darah  ada yang nafsu makan hilang dan gejala lainnya. "Kami tak berwenang menyatakan penyampaikan penyakit yang menyebabkan kematian babi-babi itu, sebelum ada hasil test dilabolatorium. Sampel sudah kami kirim ke lab. Tapi hasilnya belum keluar," katanya.

Guna mencegah Gianyar terpapar virus ASF tersebut Dinas Pertanian Gianyar melaksanakan sosialisasi di Banjar Abasan, Desa Singapadu Tengah, Senin (27/1). Di banjar ini ada banyak babi masyarakat yang mati mendadak. Selasa(28/1), sosialisasi di Desa Lodtunduh, Ubud, Rabu(29/1) di Banjar Semaon, Desa Puhu, dan Kamis(30/1) di Banjar Bukian Kaja, Desa Bukian, Kecamatan Payangan. "Melalui sosialisasi ini kami harapkan masyarakat waspada terhadap meluasnya virus ASF ini," harapnya.

Agar wabah ini tidak meluas, Santiarka mengharapkan agar peternak menjaga kesehatan kandang. Jangan berikan orang lain lalulalang di dalam kandang. Kalau masuk kandang harus bersih dan ganti pakaian. Jika menjual babi, mobil harus steril.  Lantaran virus bisa saja menyebar melalui alat transportasi dan alat yang dimasukkan ke kandang, bahkan melalui peternak sendiri. "Sekarang peternak harus terbalik. Mandi dan ganti pakaian sebelum ke kandang babi. Sebelumnya, ganti pakaian setelah usai aktivitas di kandang " jelasnya.

Diingatkan, bila ada babi yang mati harus dikubur. Jangan dibuang di saluran air atau di jurang. Peternak dilarang menjual babi sakit. Hal ini selain melanggar UU Kesehatan juga akan mempercepat meluasnya paparan wabah. "Walau jenis virus ini tak menular ke manusia, sebaiknya membeli daging yang sehat. Jika ketahuan menjual babi sakit akan berurusan dengan hukum," tegasnya.

Populasi babi di Gianyar kini mencapai 150.000an ekor, dari peternak besar dan peternakan rakyat   yang memelihara babi rata-rata 10 ekor. Salah seorang peternak asal Banjar Tangkup, Desa Bukian, Payangan, Made Wirawan mengatakan, paparan virus ASF  ini membuat khawatir petenak babi. Terlebih di Gianyar sudah terjadi kasus babi mati  mendadak.

Menurutnya, jenis penyakit yang menyebabkan kematian babi di Gianyar perlu segera diketahui, sehingga peternak lebih serius lagi menanggulangi. "Sebagai peternak kami ingin segera tahu jenis wabah yang menyerang babi mati mendadak di Gianyar," harapnya.

Menurut Wirawan, terjangkitnya penyakit babi terkadang dimanfaatkan oleh saudagar babi untuk meraup keuntungan yang tinggi, dengan membeli babi masyarakat dengan harga murah. "Syukur kali ini belum terjadi. Harga babi masih stabil. Mudah-mudahan tetap stabil," harapnya.

Disarankan Wirawan, peternak harus selalu berupaya tetap menjaga kesehatan ternak dengan asupan gizi dan vitamin yang cukup dan menjaga kebersihan lingkungan. Sebelumnya diberitakan, kasus kematian ternak babi secara misterius terjadi di Gianyar. Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Pertanian (Distan) Gianyar, tercatat ada 19 babi mati. Dinas sedang meneliti sampel bangkai babi yang telah dikubur. Sebaran babi mati terbanyak di Kecamatan Payangan.*nvi

Komentar