Sektor Pertanian Didorong Kolaborasi dengan Sektor Pariwisata
Potensi dan urgensi pertanian Bali diungkap dalam TaniTalks.
MANGUPURA, NusaBali.com
Bali, selain terkenal sebagai salah satu destinasi wisata dunia, juga memiliki sektor pertanian yang tak kalah andil dalam menyokong perekonomian masyarakatnya. Lalu, bagaimana mengembangkan pertanian di Bali ini agar menjadi agribisnis yang lebih menjanjikan dan tak kalah dengan sektor pariwisata?
TaniHub, sebuah platform startup bergerak di bidang e-commerce, berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan para milenial Bali dalam acara TaniTalks, yakni talkshow yang diselenggarakan secara rutin untuk membahas hal-hal seputar pertanian. Adapun TaniTalks yang digelar pada Kamis (30/1/2020) ini membahas mengenai pertanian, agribisnis, dan bersama dengan sektor pariwisata bersinergi menjadi agrowisata.
Hadir sebagai pembicara, yakni filmmaker dan petani Benny Prasetya, Robi ‘Navicula’, dan aktris yang sekaligus influencer dan entrepreneur Happy Salma. Adanya program ini merupakan salah satu upaya TaniHub untuk bertukar pikiran dan ide dengan masyarakat sekaligus memotivasi pergerakan pertanian.
“Kami tanya para petani, ternyata, kalau wisata bisa meningkat di sektor pertanian, ini akan menjadi ekstra bagi mereka. Mereka merasa, Bali sudah menjadi destinasi wisata, tapi mengapa sektor pertanian tidak diperhatikan. Jadi kalau digabung, apakah akan membuat suatu dampak signifikan untuk petani Indonesia,” ujar co-founder TaniHub, Pamitra Wineka.
Topik dalam bahasan kali ini, juga tak lepas dari posisi sektor pertanian di Indonesia yang masih kalah dengan perikanan. “Ikan di Indonesia itu yang dikonsumsi hanya 20%, 80% diekspor. Tapi untuk makanan yang lainnya, kita mengimpor. Jadi urgensi secara nasional itu ada, kalau kita mau membuat ketahanan pangan nasional,” lanjut Pamitra Wineka.
Sementara itu, lanjut Pamitra Wineka, pertanian di Bali juga memiliki urgensinya tersendiri. Meskipun produksi pertanian di Bali telah ditanggapi dengan adanya Pergub Nomor 99 Tahun 2018 yang mengatur pemanfaatan bahan baku pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali, namun Bali masih perlu mengembangkan potensi pertanian tersebut. “Bali sendiri belum siap untuk memenuhi kapasitas atau demand tersebut, jadi masih harus mengambil sumber dari luar Bali,”ungkapnya.
Lalu, apakah sektor pertanian bisa bersinerg bersama sektor pariwisata untuk saling menguatkan? “Menurut saya bisa. Malah, tourism itu bisa jadi tumpangan untuk pertanian kita semakin dikenal dan para petani bisa dapat perhatian,” tuntasnya.*yl
1
Komentar