Rai Mantra Dilirik Jadi Calon Gubernur Alternatif
Gerakan ‘pemecah ombak’ yang digalang Gerindra dengan menggandeng partai-partai gurem untuk munculkan figur Calon Gubernur (Cagub) alternatif di luar Ketut Sudikerta (dari Golkar) dan Wayan Koster (PDIP), tidaklah main-main.
KBM Terancam, Pastika Lapor ke SBY
DENPASAR, NusaBali
Gerindra cs sudah mulai mengiventarisasi figur publik untuk diusung sebagai kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2018, termasuk di antaranya Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.
Sumber NusaBali di lingkaran Fraksi Gabungan Panca Bayu DPRD Bali (NasDem-PKPI-Hanura-PAN) menyebutkan, selain IB Rai Mantra, ada sejumlah tokoh penting yang masuk bursa kandidat Cagub Bali alternatif. Mereka, antara lain, Letjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (mantan Pangdam IX/Udayana) dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (tokoh Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2013).
“Mereka semuanya masuk bursa untuk posisi Cagub alias Bali 1, bukan Bali 2 (Calon Wakil Gubernur) seperti yang digulirkan di partai lain. Mereka ini sangat layak jadi Calon Gubernur,” ujar sumber tersebut di Denpasar, Selasa (9/8).
Empat parpol parlemen (punya kursi di DPRD Bali 2014-2019) yang coba dirangkul Gerindra untuk usung paket calon alternatif di luar Wayan Koster dan Ketut Sudikerta ke Pilgub Bali 2018 adalah NasDem (punya 2 kursi), PKPI (punya 1 kursi), Hanurta (punya 1 kursi), dan PAN (punya 1 kursi). dari empat parpol gurem ini, hanya NasDem yang berada di luar lingkaran KBM (yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra) pengusung pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta di Pilgub Bali 2013 lalu.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Nyoman Suyasa, juga mengakui partainya bersama Fraksi Gabungan Panca Bayu sudah punya figur alternatif untuk diusung sebagai Caghub Bali 2018, menyaingi Wayan Koster (PDIP) dan Ketut Sudikerta (Golkar). “Kita kan kandidat alternatif yang dalam bahasa politiknya keren disebut kuda hitam. Ya, kuda hitam ini sudah ada, kami tidak mau gegabah buru-buru menyebutkan ke publik,” ujar Suyasa.
Suyasa menyatakan, Pilgub Bali 2018 sudah pasti akan mempertandingkan dua kandidat kuat: Wayan Koster vs Sudikerta. “Tapi, rakyat harus diberikan pilihan yang memadai tentang figur pemimpin mereka ke depan. Ini penting, biar lebih demokratis,” tegas Suyasa yang juga Ketua DPC Gerindra Karangasem.
Sehari sebelumnya, Senin (8/8), Suyasa sudah sempat bertemu I Ketut Jengiskan (anggota Fraksi Panca Bayu DPRD Bali dari PAN) di Ruangan Fraksi Gerindra DPRD Bali, guna membahas masalah Pilgub Bali 2018. Ketut Jengiskhan notabene merupakan Ketua DPW PAN Bali.
Seusai pertemuan hari itu, Suyasa mengatakan Gerindra sangat apresiasi terhadap sikap sejumlah pentolan Fraksi Panca Bayu DPRD Bali, yang pilih tunggu arah angin jelang Pilgub Bali 2018. “Kami Fraksi Gerindra melihat teman-teman dari partai yang tergabung di Fraksi Panca Bayu mulai mempertimbangkan ada calon alternatif untuk Pilgub Bali 2018. Itu arah yang saya baca di media. Ternyata, tadi kita komunikasi awal dengan teman-teman di Fraksi Panca Bayu, memang mereka bercita-cita munculkan paket calon alternatif di Pilgub Bali 2018,” ujar Suyasa.
Sementara itu, ancaman pecahnya Koalisi Bali Mandara (KBM) pengusung Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta jelang Pilgub Bali 2018, memaksa jajaran Demokrat harus bergerak. Anggota Dewan Pembina Demokrat yang notabene Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berencana melaporkan situasi runyam ini kepada Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kebetulan, SBY yang Presiden RI ke-6 (periode 2004-2009, 2009-2014) dijadwalkan akan terjun hadiri acara dan sekaligus membuka Atraksi Genjek Massal 15.361 Penari di Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung Perasi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Rabu (10/8) ini. Nah, kedatangan SBY di acara genjek massal inilah yang akan dijadikan momentum bagi Mangku Pastika untuk melapor.
Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, juga akan ikut mendampingi Pastika melaporkan ancaman pecahnya KBM (Golkar-Demokrat-Gerindra-Hanura-PKPI-PAN) kepada SBY. “Kita akan sampaikan situasi politik kekinian jelang Pilgub Bali 2018. Ya, termasuk isu masa depan Koalisi Bali Mandara juga kita laporkan ke Pak SBY. Tapi, itu kita khusus sampaikan ketika ada jeda acara di Karangasem,” jelas Mudarta di Denpasar, Selasa (9/8).
Mudarta memaparkan, persoalan KBM dengan manuver beberapa partai pendukung seperti Gerindra, PAN, dan PKPI menjadi perhatian serius Demokrat. Apalagi, Demokrat (bersama Golkar) adalah motor penggerak KBM yang sukses memenangkan pasangan Pastika-Sudikerta di Pilgub Bali 2013 saat menhkan jago PDIP, AA Ngurah puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan, dengan 996 suara.
Menurut Mudarta, Gubernur Pastika selaku Dewan Pembina Demokrat akan bersama-sama dengan dirinya menyampaikan situsi politik terkini menyangkut ancaman pecahnya KBM kepada SBY. “Kami akan sampaikan urusan Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Buleleng 2017,” tegas nakhoda partai asal Desa Nusamara, Kecamatan Melaya, Jembrana ini.
SBY sendiri, kata Mudarta, akan berada di Bali selama dua hari, sebelum balik ke Jakarta, Kamis (11/8) pagi besok. Tak ada agenda politik, SBY terjun ke Bali murni urusan seni dan budaya yakni atraksi Genjek Massal 15.361 Penari di Taman Sukasada Ujung, Karanghasem. Sebab, SBY pada dasarnya sangat mencintai seni dan budaya Bali.
“Beliau (SBY) tak pernah absen dan tiap tahun terjun membuka langsung Pedsta Kesenian Bali (PKB). Di acara Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka pun, beliau tidak pernah absen,” papar Mudarta. “Meski tak ada agenda politik, namun komunikasi dengan kader Demokrat pastilah ada. Cuma, tidak masssal. Besok (hari ini) kami komunikasi soal peta politik di daerah,” tandas Mudarta. * nat
1
Komentar