Lina Meninggal Karena Penyakit Bukan Racun
Hasil Otopsi Mantan Istri Sule Keluar
Hasil otopsi Lina Jubaedah, mantan istri komedian Entis Sutisna alias Sule, akhirnya keluar pada Jumat (31/1) sore.
BANDUNG, NusaBali
Dengan digelarnya hasil otopsi ini maka misteri kejanggalan kematian Lina pun terungkap. Dalam keterangannya, polisi menyatakan jika Lina Jubaedah meninggal karena penyakit, bukan karena kekerasan atau pun karena racun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga saat konferensi pers hasil otopsi Lina di Polda Jabar, Jumat.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil otopsi dan laboratorium forensik (Labfor) tidak ada kejanggalan dalam kematian Lina.
"Sebagai kesimpulan, setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor, dapat dijelaskan kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh sodari Lina, akan tetapi akibat penyakit," kata Erlangga di Polda Jabar, seperti dilansir kompas, Jumat (31/1).
Seperti diberitakan sebelumnya, Lina Jubaedah meninggal pada Sabtu (4/1). Sang anak, Rizky Febian, menilai kematian ibundanya janggal sebab ada luka lebam.
Rizky kemudian melaporkan dugaan pembunuhan berencana atas Lina ke polisi, meskipun pada laporan itu tak menyebutkan siapa terlapornya. Kondisi Lina disebut-sebut terdapat luka lebam warna ungu dari mulut ke leher.
Kepolisian menindaklanjuti laporan Rizky Febian tersebut dengan melakukan olah TKP di kediaman Tedy, suami Lina. Sejumlah barang pun diambil dari rumah tersebut.
Kamis, 9 Januari 2020, tim dokter forensik melakukan otopsi jenazah Lina di tempat pemakaman keluarga di Sekelimus Utara 1, Kelurahan Batununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung.
Proses autopsi dilakukan setelah mendapatkan ijin dari pihak keluarga. Proses itu pun dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan selesai pada pukul 13.00 WIB. Sebelum mengotopsi, petugas membongkar pemakaman Lina
Setelah 12 hari pemeriksaan laboratorium, akhirnya polisi mengumumkan hasil otopsi. Lina Jubaedah dinyatakan meninggal karena penyakit.
Selain itu, polisi juga tidak menemukan adanya racun pada tubuh jenazah mantan isteri Sule tersebut. "Toksikologi yang dilakukan labfor tidak ditemukan adanya zat beracun pada sampel korban," kata Erlangga. *
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga saat konferensi pers hasil otopsi Lina di Polda Jabar, Jumat.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil otopsi dan laboratorium forensik (Labfor) tidak ada kejanggalan dalam kematian Lina.
"Sebagai kesimpulan, setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor, dapat dijelaskan kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh sodari Lina, akan tetapi akibat penyakit," kata Erlangga di Polda Jabar, seperti dilansir kompas, Jumat (31/1).
Seperti diberitakan sebelumnya, Lina Jubaedah meninggal pada Sabtu (4/1). Sang anak, Rizky Febian, menilai kematian ibundanya janggal sebab ada luka lebam.
Rizky kemudian melaporkan dugaan pembunuhan berencana atas Lina ke polisi, meskipun pada laporan itu tak menyebutkan siapa terlapornya. Kondisi Lina disebut-sebut terdapat luka lebam warna ungu dari mulut ke leher.
Kepolisian menindaklanjuti laporan Rizky Febian tersebut dengan melakukan olah TKP di kediaman Tedy, suami Lina. Sejumlah barang pun diambil dari rumah tersebut.
Kamis, 9 Januari 2020, tim dokter forensik melakukan otopsi jenazah Lina di tempat pemakaman keluarga di Sekelimus Utara 1, Kelurahan Batununggal, Bandung Kidul, Kota Bandung.
Proses autopsi dilakukan setelah mendapatkan ijin dari pihak keluarga. Proses itu pun dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan selesai pada pukul 13.00 WIB. Sebelum mengotopsi, petugas membongkar pemakaman Lina
Setelah 12 hari pemeriksaan laboratorium, akhirnya polisi mengumumkan hasil otopsi. Lina Jubaedah dinyatakan meninggal karena penyakit.
Selain itu, polisi juga tidak menemukan adanya racun pada tubuh jenazah mantan isteri Sule tersebut. "Toksikologi yang dilakukan labfor tidak ditemukan adanya zat beracun pada sampel korban," kata Erlangga. *
Komentar