Investasi Noto Rogo Muncul di Tabanan
Peserta Bayar Rp 1 Juta Dijanjikan Rp 1 M
Aktivitas sejenis investasi bernama Noto Rogo alias menata diri muncul di Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Geliat investasi yang belum jelas asal usulnya ini salah satunya terdeteksi di Banjar Sari, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan. Sejumlah warga di Tabanan dikabarkan telah mengikuti program investasi menggiurkan tersebut. Untuk bergabung dalam program investasi ini peserta harus menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), uang Rp 1 juta dan akan dijanjikan uang Rp 1 miliar dalam kurun waktu tidak tentu.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Minggu (2/2) program ini diketahui sejak adanya pertemuan pada, Senin (27/1) lalu di rumah salah satu warga di Banjar Sari, Desa Bajera, Selemadeg. Puluhan warga atau berjumlah sekitar 40 orang dikabarkan telah berkumpul saat itu, namun belum diketahui kegiatan pastinya. Kegiatan kumpul ini pun tanpa sepengetahuan aparat desa.
Sejumlah warga yang ikut program tersebut dikabarkan masih sembunyi-sembunyi belum ada yang berani mengaku terang-terangan. Sesuai informasi warga yang sudah ikut program investasi Noto Rogo ini ada yang sudah setahun lamanya. “Warga yang sudah ikut berasal dari seputaran Tabanan, mereka masih sembunyi-sembunyi belum ada yang mengakui secara terus terang,” jelas sumber terpercaya.
Masih sesuai sumber ini, informasinya bahwa jika ada peserta yang keluar dari program itu diduga diintimidasi alias ditakut-takuti akan mengalami buta, tuli bahkan lumpuh.
“Di Banjar Sari sendiri sekitar 3 orang ikut. Dan orang yang ikut lainnya dari seputaran wilayah Tabanan. Ada yang dari Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur ada juga dari Banjar Bajera Utara, Desa Bajera. Yang ikut itu sudah seputaran Tabanan lah,” terang sumber ini. Belum banyak yang bisa digali terkait kegiatan sejenis investasi ini, termasuk asal usul dan dari mana program ini berasal.
Terkait hal itu Kapolsek Selemadeg, Kompol I Made Budi Astawa, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada program sejenis investasi bernama Noto Rogo masuk di Banjar Sari, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg. Namun untuk lebih jelas masih dilakukan penyelidikan. “Benar masih didalami. Personel masih lakukan penyelidikan sambil imbau masyarakat agar tidak banyak yang jadi korban dengan iming-iming yang tidak jelas,” tegas Kompol Budi Astawa.
Terpisah Perbekel Bajera, I Putu Sukarata, juga membenarkan adanya program sejenis investasi bernama Noto Rogo yang masuk ke Banjar Sari. Bahkan di tanggal 27 Januari sudah ada pertemuan di salah satu rumah warga di Banjar Sari. “Baru tiga hari lalu tahu beritanya itu,” ujar Putu Sukarata.
Sehingga langkah desa sudah membuat surat dan diberikan kepada seluruh kelian dinas di Desa Bajera untuk mengimbau warganya agar berhati-hati dengan kegiatan seperti itu. “Itu sudah tanda-tanda penipuan di atas 50 persen. Tidak benar menaruh uang Rp 1 juta akan didapatkan Rp 1 miliar di mana itu datangnya,” sesalnya.
Oleh karena itu Sukarata menyarankan jika ada yang melakukan pertemuan seperti itu kelian dinas setempat diharapkan melaporkan ke pihak desa. “Sudah saya sarankan ke kelian dinas, jika ada pertemuan itu lapor ke saya, saya akan turun itu cek,” tegas Sukarata.
Dia menyebutkan sesuai informasi bahwa di Banjar Sari baru 5 anggota yang ikut. “Kebanyakan yang ikut dari luar Bajera, yang lima orang di Bajera itu belum pasti apakah ikut itu masih didalami,” imbuhnya. *des
Informasi yang dihimpun NusaBali, Minggu (2/2) program ini diketahui sejak adanya pertemuan pada, Senin (27/1) lalu di rumah salah satu warga di Banjar Sari, Desa Bajera, Selemadeg. Puluhan warga atau berjumlah sekitar 40 orang dikabarkan telah berkumpul saat itu, namun belum diketahui kegiatan pastinya. Kegiatan kumpul ini pun tanpa sepengetahuan aparat desa.
Sejumlah warga yang ikut program tersebut dikabarkan masih sembunyi-sembunyi belum ada yang berani mengaku terang-terangan. Sesuai informasi warga yang sudah ikut program investasi Noto Rogo ini ada yang sudah setahun lamanya. “Warga yang sudah ikut berasal dari seputaran Tabanan, mereka masih sembunyi-sembunyi belum ada yang mengakui secara terus terang,” jelas sumber terpercaya.
Masih sesuai sumber ini, informasinya bahwa jika ada peserta yang keluar dari program itu diduga diintimidasi alias ditakut-takuti akan mengalami buta, tuli bahkan lumpuh.
“Di Banjar Sari sendiri sekitar 3 orang ikut. Dan orang yang ikut lainnya dari seputaran wilayah Tabanan. Ada yang dari Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur ada juga dari Banjar Bajera Utara, Desa Bajera. Yang ikut itu sudah seputaran Tabanan lah,” terang sumber ini. Belum banyak yang bisa digali terkait kegiatan sejenis investasi ini, termasuk asal usul dan dari mana program ini berasal.
Terkait hal itu Kapolsek Selemadeg, Kompol I Made Budi Astawa, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada program sejenis investasi bernama Noto Rogo masuk di Banjar Sari, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg. Namun untuk lebih jelas masih dilakukan penyelidikan. “Benar masih didalami. Personel masih lakukan penyelidikan sambil imbau masyarakat agar tidak banyak yang jadi korban dengan iming-iming yang tidak jelas,” tegas Kompol Budi Astawa.
Terpisah Perbekel Bajera, I Putu Sukarata, juga membenarkan adanya program sejenis investasi bernama Noto Rogo yang masuk ke Banjar Sari. Bahkan di tanggal 27 Januari sudah ada pertemuan di salah satu rumah warga di Banjar Sari. “Baru tiga hari lalu tahu beritanya itu,” ujar Putu Sukarata.
Sehingga langkah desa sudah membuat surat dan diberikan kepada seluruh kelian dinas di Desa Bajera untuk mengimbau warganya agar berhati-hati dengan kegiatan seperti itu. “Itu sudah tanda-tanda penipuan di atas 50 persen. Tidak benar menaruh uang Rp 1 juta akan didapatkan Rp 1 miliar di mana itu datangnya,” sesalnya.
Oleh karena itu Sukarata menyarankan jika ada yang melakukan pertemuan seperti itu kelian dinas setempat diharapkan melaporkan ke pihak desa. “Sudah saya sarankan ke kelian dinas, jika ada pertemuan itu lapor ke saya, saya akan turun itu cek,” tegas Sukarata.
Dia menyebutkan sesuai informasi bahwa di Banjar Sari baru 5 anggota yang ikut. “Kebanyakan yang ikut dari luar Bajera, yang lima orang di Bajera itu belum pasti apakah ikut itu masih didalami,” imbuhnya. *des
Komentar