Cabai Bikin Inflasi Denpasar dan Singaraja
Di Denpasar, cabai rawit menyumbangkan andil inflasi sebanyak 0,15 persen. Sedangkan di Singaraja sebanyak 0,31 persen.
DENPASAR, NusaBali
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat nilai inflasi di Kota Denpasar pada Januari 2020 sebesar 0,55 persen. Sedangkan nilai inflasi di Kota Singaraja pada Januari 2020 sebesar 0,67 persen. “Cabai rawit tercatat sebagai komoditas yang memberikan andil atau penyumbang inflasi terbesar pada bulan Januari 2020 di kedua kota tersebut," ungkap Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho, Senin (3/2/2020).
Adi Nugroho menambahkan ada 10 besar penyumbang inflasi pada Januari 2020 di Kota Denpasar. Di antaranya adalah cabai rawit, beras, cabai merah, minyak goreng, bawang merah, rokok putih, emas perhiasan, kursus bahasa asing, pepaya dan cumi-cumi. Sedangkan top 10 penyumbang inflasi terbesar Januari 2020 di Kota Singaraja, di antaranya, cabai rawit, cabai merah, rokok putih, ikan teri, bawang merah, sabun detergen, telur ayam ras, rokok kretek filter, makanan ringan, dan obat dengan resep.
Adapun tingkat inflasi Januari 2020 terhadap Januari 2019 di Kota Denpasar tercatat setinggi 2,42 persen. Sedangkan inflasi di Kota Singaraja Januari 2020 terhadap Januari 2019 tercatat setinggi 2,69 persen. Di tingkat nasional pada bulan Januari 2020, dari 90 kota amatan inflasi tercatat 79 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. "Kota Denpasar menempati urutan ke-32 dari 79 kota yang mengalami inflasi, sedangkan Kota Singaraja menempati urutan ke-20," kata Adi.
Inflasi tertinggi tercatat di Kota Meulaboh (Aceh) setinggi 1,44 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Gorontalo (Gorontalo) setinggi 0,03 persen. Deflasi terdalam tercatat di Kota Bau-Bau (Sulawesi Tenggara) sedalam 1,39 persen, sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Kudus (Jawa Tengah) sedalam 0,01 persen.*has
1
Komentar