Bangunan di Jalan Subak Bikin Geram Bupati Buleleng
Posisi bangunan sangat mepet dengan saluran irigasi. Bahkan pada senderan dan dasar bangunan juga memakan terasering sawah dan menghalangi jalan menuju palinggih.
SINGARAJA, NusaBali
Rombongan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berhenti mendadak saat melintas di jalur Singaraja – Seririt, Selasa (4/2/2020) siang. Perhatian Bupati Putu Agus Suradnyana seketika tertuju pada bangunan nyeleneh bertengger di pinggir sawah, Desa Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Bupati pun langsung geram saat menyaksikan bangunan yang baru setengah jadi itu berdiri di atas jalan subak. Bangunan itu tepat berada di areal sawah sebelah timur Hotel Bali Taman. Secara kasat mata tampak bangunan itu seperti rumah. Hanya saja yang menjadi perhatian bangunan yang memiliki luas tak lebih dari 6 meter x 8 meter itu diduga berdiri di atas fasilitas umum jalan subak. Posisi bangunan sangat mepet dengan saluran irigasi yang ada di sebelah timurnya. Bahkan pada senderan dan dasar bangunan juga memakan terasering sawah dan menghalangi jalan menuju palinggih (bangunan suci) di belakang bangunan.
Bupati Suradnyana yang sejak awal memperhatikan bangunan itu langsung turun dari mobil dan melihat keadaan di sekitarnya. Dia memprediksi pembangunan rumah itu akan berdampak lain di kemudian hari. “Perlakuan kami, jelas lihat IMB dan bukti hak atas tanahnya apa. Apalagi di lokasi ini sampai ada fasilitas umum, jelas nggak boleh,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan rumah di pinggir jalan nasional itu menjadi aneh. Karena menghalangi akses menuju palinggih di tengah-tengah sawah. Bupati pun langsung menginstruksikan kepada Satpol PP Buleleng dan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Buleleng untuk mengkaji dan mencari tahu siapa yang membangun dan apa alasannya menutup akses subak. “Apalagi air di irigasi ini sering meluap karena sering banjir hujan,” kata bupati.*k23
Bupati pun langsung geram saat menyaksikan bangunan yang baru setengah jadi itu berdiri di atas jalan subak. Bangunan itu tepat berada di areal sawah sebelah timur Hotel Bali Taman. Secara kasat mata tampak bangunan itu seperti rumah. Hanya saja yang menjadi perhatian bangunan yang memiliki luas tak lebih dari 6 meter x 8 meter itu diduga berdiri di atas fasilitas umum jalan subak. Posisi bangunan sangat mepet dengan saluran irigasi yang ada di sebelah timurnya. Bahkan pada senderan dan dasar bangunan juga memakan terasering sawah dan menghalangi jalan menuju palinggih (bangunan suci) di belakang bangunan.
Bupati Suradnyana yang sejak awal memperhatikan bangunan itu langsung turun dari mobil dan melihat keadaan di sekitarnya. Dia memprediksi pembangunan rumah itu akan berdampak lain di kemudian hari. “Perlakuan kami, jelas lihat IMB dan bukti hak atas tanahnya apa. Apalagi di lokasi ini sampai ada fasilitas umum, jelas nggak boleh,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan rumah di pinggir jalan nasional itu menjadi aneh. Karena menghalangi akses menuju palinggih di tengah-tengah sawah. Bupati pun langsung menginstruksikan kepada Satpol PP Buleleng dan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Buleleng untuk mengkaji dan mencari tahu siapa yang membangun dan apa alasannya menutup akses subak. “Apalagi air di irigasi ini sering meluap karena sering banjir hujan,” kata bupati.*k23
1
Komentar