Sekda Minta Distan Proaktif Sikapi Kasus Kematian Babi
Kematian Babi secara masif di sejumlah tempat di Gianyar menjadi perhatian serius Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya.
GIANYAR, NusaBali
Dia minta Dinas Pertanian (Distan) proaktif menyikapi kejadian itu. Terlebih menjelang Galungan, masyarakat menjadi waspada terhadap wabah virus yang menyerang ternak-ternak tersebut.
Hingga kini hasil tes laboratorium atas kematian babi secara massal belum diketahui. Sekda Wisnu Wijaya mengatakan, untuk tes lab itu, Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner Denpasar. “Ada juga informasinya, sampel bangkai babi itu dibawa ke Pusat" jelasnya, Selasa (4/2).
Dia memerintahkan Dinas Pertanian untuk lebih prokatif terhadap kasus yang terjadi di masyarakat. "Hari ini (Selasa kemarin,Red) saya perintahkan Dinas Pertanian untuk proaktif menanyakan secara lisan ke Balai Besar Veteriner Denpasar, agar bisa cepat membuat surat edaran sesuai hasil tes lab sampel bangkai babi itu," ujarnya.
Disamping itu, Sekda juga memerintahkan untuk membuat surat edaran terkait kosumen daging babi. "Saya juga perintahkan Dinas Pertanian untuk mengadakan sosialisasi yang intens kepada masyarakat peternak babi dan masyarakat yang mengkonsumsi daging babi," ungkapnya.
Dia juga menegaskan bahwa mengkonsumsi daging babi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Yang perlu dicegah tersebut adalah virus yang menyerang babi. "Barusan kami konfirmasi ke Dinas Pertanian bahwa mengkonsumsi daging babi masih aman. Karena ini bukan zoonosis menular ke manusia, serangan virus ini hanya dari babi ke babi," tegasnya.
Sarannya, kepada dinas pertanian untuk menyemprotkan desinfektan di kadang pemilik agar membunuh virus yang kemungkinan masih di kandang dan bisa menular ke ternak lainnya. "Ada laporan kematian berikan desinfektan untuk nyemprot kandangnya, agar tak menyebar," pintanya. *nvi
Hingga kini hasil tes laboratorium atas kematian babi secara massal belum diketahui. Sekda Wisnu Wijaya mengatakan, untuk tes lab itu, Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner Denpasar. “Ada juga informasinya, sampel bangkai babi itu dibawa ke Pusat" jelasnya, Selasa (4/2).
Dia memerintahkan Dinas Pertanian untuk lebih prokatif terhadap kasus yang terjadi di masyarakat. "Hari ini (Selasa kemarin,Red) saya perintahkan Dinas Pertanian untuk proaktif menanyakan secara lisan ke Balai Besar Veteriner Denpasar, agar bisa cepat membuat surat edaran sesuai hasil tes lab sampel bangkai babi itu," ujarnya.
Disamping itu, Sekda juga memerintahkan untuk membuat surat edaran terkait kosumen daging babi. "Saya juga perintahkan Dinas Pertanian untuk mengadakan sosialisasi yang intens kepada masyarakat peternak babi dan masyarakat yang mengkonsumsi daging babi," ungkapnya.
Dia juga menegaskan bahwa mengkonsumsi daging babi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Yang perlu dicegah tersebut adalah virus yang menyerang babi. "Barusan kami konfirmasi ke Dinas Pertanian bahwa mengkonsumsi daging babi masih aman. Karena ini bukan zoonosis menular ke manusia, serangan virus ini hanya dari babi ke babi," tegasnya.
Sarannya, kepada dinas pertanian untuk menyemprotkan desinfektan di kadang pemilik agar membunuh virus yang kemungkinan masih di kandang dan bisa menular ke ternak lainnya. "Ada laporan kematian berikan desinfektan untuk nyemprot kandangnya, agar tak menyebar," pintanya. *nvi
1
Komentar