Kebutuhan Mendesak, Pengadaan Disinfektan Justru Masih Dibahas
Pengadaan disinfektan untuk membantu pencegahan penyakit pasca ratusan babi mati di Tabanan masih belum jelas.
TABANAN, NusaBali
Di satu sisi kebutuhan sangat mendesak agar babi sehat tak terkena virus. Namun pengadaan disinfektan sebanyak 1.200 liter masih dalam pembahasan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Tabanan.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana menjelaskan terkait pengadaan tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Asisten II Pemkab Tabanan agar diprioritaskan pengadaan 1.200 liter disinfektan yang sudah diajukan sesuai usulan. “Tadi (kemarin) kami sudah sampaikan kepada Pak Asisten agar pengadaan disinfektan ini menjadi prioritas,” ujarnya, Kamis (6/2).
Menurutnya, untuk mengatasi agar babi sehat tidak ikut mati, masyarakat diimbau rutin melakukan sanitasi kandang. Kemudian membatasi orang masuk dan melakukan penyemprotan terhadap bangsung (tempat babi). “Hal ini sudah rutin kami sosialisasikan tiap hari. Sebelumnya sosialisasi di Gadungan (Selemadeg Timur), sekarang (kemarin) di Kecamatan Marga,” kata Budana.
Mengenai hasil uji laboratorium pasca pengambilan sampel di sejumlah daerah di Tabanan, Budana belum berani menyampaikan. Sebab yang berwenang memberikan pengumuman adalah pihak kementerian. “Hasil lab belum keluar dari BB Veteriner. Dan yang berhak mengeluarkan tentang hasil lab itu adalah kementerian,” ucapnya.
Disinggung apakah peternak nantinya akan mendapat santunan, hal tersebut masih diperjuangkan. Sebab untuk mendapat santunan itu harus ada rancangan. Tidak mungkin sekarang ada wabah, santunan bisa langsung diberikan. Termasuk juga akan memperjuangkan biar ada asuransi untuk peternak babi.
“Karena tak serta merta bisa memberikan santunan ketika ada wabah. Kemungkinan bantuan awal hanya akan memberikan disinfektan untuk antisipasi. Tapi kami belum berani berjanji untuk pemberian santunan, dan kami berharap nantinya akan ada program pengembangan untuk bisa diusulkan. Kami tetap akan berupaya,” tandas Budana. *des
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana menjelaskan terkait pengadaan tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Asisten II Pemkab Tabanan agar diprioritaskan pengadaan 1.200 liter disinfektan yang sudah diajukan sesuai usulan. “Tadi (kemarin) kami sudah sampaikan kepada Pak Asisten agar pengadaan disinfektan ini menjadi prioritas,” ujarnya, Kamis (6/2).
Menurutnya, untuk mengatasi agar babi sehat tidak ikut mati, masyarakat diimbau rutin melakukan sanitasi kandang. Kemudian membatasi orang masuk dan melakukan penyemprotan terhadap bangsung (tempat babi). “Hal ini sudah rutin kami sosialisasikan tiap hari. Sebelumnya sosialisasi di Gadungan (Selemadeg Timur), sekarang (kemarin) di Kecamatan Marga,” kata Budana.
Mengenai hasil uji laboratorium pasca pengambilan sampel di sejumlah daerah di Tabanan, Budana belum berani menyampaikan. Sebab yang berwenang memberikan pengumuman adalah pihak kementerian. “Hasil lab belum keluar dari BB Veteriner. Dan yang berhak mengeluarkan tentang hasil lab itu adalah kementerian,” ucapnya.
Disinggung apakah peternak nantinya akan mendapat santunan, hal tersebut masih diperjuangkan. Sebab untuk mendapat santunan itu harus ada rancangan. Tidak mungkin sekarang ada wabah, santunan bisa langsung diberikan. Termasuk juga akan memperjuangkan biar ada asuransi untuk peternak babi.
“Karena tak serta merta bisa memberikan santunan ketika ada wabah. Kemungkinan bantuan awal hanya akan memberikan disinfektan untuk antisipasi. Tapi kami belum berani berjanji untuk pemberian santunan, dan kami berharap nantinya akan ada program pengembangan untuk bisa diusulkan. Kami tetap akan berupaya,” tandas Budana. *des
Komentar