Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi Bali Tertahan
Pekerjaan Konstruksi Tak Sebesar 2018
Kinerja ekonomi Bali tahun 2019 tertahan sehingga melambat dibanding tahun 2018.
DENPASAR, NusaBali
Pelambatan kinerja tersebut disebabkan pengerjaan proyek konstruksi yang tidak semasif tahun 2018, seiring dengan penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua. Sehingga hal itu menahan kinerja konstruksi dan investasi. Hal tersebut terungkap dari penjelasan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI) Trisno Nugroho, terkait akselerasi perekenomian Bali pada Triwulan IV 2019 lalu, Kamis (6/2).
“Sejalan dengan itu, musim kemarau panjang di tahun 2019, berdampak terhadap tertahannya kinerja pertanian. Kunjungan wisatawan mancanegara yang melambat, akibat semakin sentitifnya destinasi wisata dunia dan tertahannya kunjungan wisatawan domestik yang disebabkan tarif angkutan udara yang tinggi, menahan kinerja ekonomi Balinusra 2019,” jelas Trisno.
Meskipun demikian, menurut Trisno, perlambatan yang lebih dalam dapat tertahan meningkatnya realisasi belanja pemerintah, sehingga menahan perlambatan perekonomian melalui peningkatan komponen konsumsi pemerintah. Sejalan dengan itu, dijelaskan Trisno peningkatan gaji ASN dan peningkatan nilai nominal serta perluasan bansos nontunai di 2019 mendorong tumbuh tingginya kinerja konsumsi rumah tangga. Kemudian pelaksanaan pemilihan umum berkontribusi terhadap meningkatnya kinerja industri pengolahan di tengah tertahannya kinerja ekspor akibat perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama Bali.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan terus memberikan perhatian penuh terhadap berbagai perkembangan makroekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional serta perkembangan faktor eksternal khususnya yang berisiko memberikan dampak pada kinerja ekspor luar negeri,” beber Trisno.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Indonesia terus berupaya untuk memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali ke depan. Pada awal penjelasannya Trisno menyatakan memasuki triwulan IV tahun 2019, perekonomian Bali tumbuh terakselerasi, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian Bali pada triwulan tersebut juga tetap tumbuh lebih tinggi bandingkan Nasional.
Hal itu mengacu Badan Pusat Statistik (BPS), dimana kinerja perekonomian Bali pada triwulan IV tercatat tumbuh sebesar 5,51 persen(yoy), meningkat setelah triwulan sebelumnya (triwulan III 2019) tumbuh melambat sebesar 5,34 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali tersebut, masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional di periode yang sama (4,97 persen (yoy). *k17
“Sejalan dengan itu, musim kemarau panjang di tahun 2019, berdampak terhadap tertahannya kinerja pertanian. Kunjungan wisatawan mancanegara yang melambat, akibat semakin sentitifnya destinasi wisata dunia dan tertahannya kunjungan wisatawan domestik yang disebabkan tarif angkutan udara yang tinggi, menahan kinerja ekonomi Balinusra 2019,” jelas Trisno.
Meskipun demikian, menurut Trisno, perlambatan yang lebih dalam dapat tertahan meningkatnya realisasi belanja pemerintah, sehingga menahan perlambatan perekonomian melalui peningkatan komponen konsumsi pemerintah. Sejalan dengan itu, dijelaskan Trisno peningkatan gaji ASN dan peningkatan nilai nominal serta perluasan bansos nontunai di 2019 mendorong tumbuh tingginya kinerja konsumsi rumah tangga. Kemudian pelaksanaan pemilihan umum berkontribusi terhadap meningkatnya kinerja industri pengolahan di tengah tertahannya kinerja ekspor akibat perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama Bali.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan terus memberikan perhatian penuh terhadap berbagai perkembangan makroekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional serta perkembangan faktor eksternal khususnya yang berisiko memberikan dampak pada kinerja ekspor luar negeri,” beber Trisno.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Indonesia terus berupaya untuk memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali ke depan. Pada awal penjelasannya Trisno menyatakan memasuki triwulan IV tahun 2019, perekonomian Bali tumbuh terakselerasi, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian Bali pada triwulan tersebut juga tetap tumbuh lebih tinggi bandingkan Nasional.
Hal itu mengacu Badan Pusat Statistik (BPS), dimana kinerja perekonomian Bali pada triwulan IV tercatat tumbuh sebesar 5,51 persen(yoy), meningkat setelah triwulan sebelumnya (triwulan III 2019) tumbuh melambat sebesar 5,34 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali tersebut, masih lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional di periode yang sama (4,97 persen (yoy). *k17
1
Komentar