Papan Surfing Raksasa Siap Pecahkan Rekor Asia
Salah seorang pengrajin papan surfing yang tinggal di Jalan Raya Pertanian, Pesanggaran, Denpasar Selatan membuat sebuah papan surfing berukuran raksasa.
MANGUPURA, NusaBali
Adalah Yanto pria asal Solo, Jawa Tengah bersama tiga orang rekannya yang membuat papan surfing berukuran tak biasa tersebut. “Kami mengerjakannya berempat yakni saya sendiri dibantu oleh Wahyu, Sunario, dan Yudi. Mereka bertiga adalah karyawan saya juga,” tuturnya saat dijumpai NusaBali, Rabu (10/8) sore.
Yanto menjelaskan papan surfing yang digarapnya ini memiliki panjang 6 meter, lebar 1,4 meter, dan tebal 20 cm. Bahan dasar pembuatan papan surfing tersebut adalah styrofoam, glassing, dan epoxy resin serta karbon untuk lingkaran keliling. Dia mengaku sebagian besar bahan bakunya asli Indonesia. “Sekitar 25 persennya bahan dari China. Itu hanya karbonnya aja,” imbuhnya.
Pria yang merintis usaha papan surfing sejak tahun 2007 itu mengaku pembuatan papan surfing ukuran besar tersebut sebenarnya bukan idenya tetapi karena ada konsumen yang memesan, yakni I Wayan Suanda. Papan surfing yang direncanakan untuk memecahkan rekor Muri dan Asia ini dibandrol dengan harga sekitar Rp 35 juta.
“Sebenarnya saya tak pernah memikirkan untuk membuat papan surfing sebesar ini. Tapi karena ada yang memesan maka kami berusaha membuatnya. Kami semangat mengerjakannya karena Pak Wayan (Suanda) mengaku bahwa ukuran tersebut akan masuk rekor Muri dan bahkan memecahkan rekor Asia. Harga kita tak terlalu memikirkan,” tuturnya.
Yanto mengaku papan surfing raksasa ini dikerjakannya sekitar tiga pekan. “Sekarang sudah selesai. Kita tinggal tunggu waktu pengambilan aja sekarang. Semuanya sudah oke,” imbuhnya.
Sementara itu, I Wayan Suanda, konsumen pemesan papan surfing itu saat dihubungi oleh NusaBali mengaku, memesan papan surfing ukuran raksasa itu sebagai ikon pariwisata Bali. Peluncuran papan surfing raksasa ini, kata dia, akan dilaksanakan pada Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang di Kuta. “Rencananya pada acara pemecahan rekor nanti papan surfing raksasa ini akan dipakai oleh Ketut Menda, salah seorang legend surfing Asia,” kata Suanda. * cr64
Adalah Yanto pria asal Solo, Jawa Tengah bersama tiga orang rekannya yang membuat papan surfing berukuran tak biasa tersebut. “Kami mengerjakannya berempat yakni saya sendiri dibantu oleh Wahyu, Sunario, dan Yudi. Mereka bertiga adalah karyawan saya juga,” tuturnya saat dijumpai NusaBali, Rabu (10/8) sore.
Yanto menjelaskan papan surfing yang digarapnya ini memiliki panjang 6 meter, lebar 1,4 meter, dan tebal 20 cm. Bahan dasar pembuatan papan surfing tersebut adalah styrofoam, glassing, dan epoxy resin serta karbon untuk lingkaran keliling. Dia mengaku sebagian besar bahan bakunya asli Indonesia. “Sekitar 25 persennya bahan dari China. Itu hanya karbonnya aja,” imbuhnya.
Pria yang merintis usaha papan surfing sejak tahun 2007 itu mengaku pembuatan papan surfing ukuran besar tersebut sebenarnya bukan idenya tetapi karena ada konsumen yang memesan, yakni I Wayan Suanda. Papan surfing yang direncanakan untuk memecahkan rekor Muri dan Asia ini dibandrol dengan harga sekitar Rp 35 juta.
“Sebenarnya saya tak pernah memikirkan untuk membuat papan surfing sebesar ini. Tapi karena ada yang memesan maka kami berusaha membuatnya. Kami semangat mengerjakannya karena Pak Wayan (Suanda) mengaku bahwa ukuran tersebut akan masuk rekor Muri dan bahkan memecahkan rekor Asia. Harga kita tak terlalu memikirkan,” tuturnya.
Yanto mengaku papan surfing raksasa ini dikerjakannya sekitar tiga pekan. “Sekarang sudah selesai. Kita tinggal tunggu waktu pengambilan aja sekarang. Semuanya sudah oke,” imbuhnya.
Sementara itu, I Wayan Suanda, konsumen pemesan papan surfing itu saat dihubungi oleh NusaBali mengaku, memesan papan surfing ukuran raksasa itu sebagai ikon pariwisata Bali. Peluncuran papan surfing raksasa ini, kata dia, akan dilaksanakan pada Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang di Kuta. “Rencananya pada acara pemecahan rekor nanti papan surfing raksasa ini akan dipakai oleh Ketut Menda, salah seorang legend surfing Asia,” kata Suanda. * cr64
1
Komentar