Target Retribusi Tak Tercapai
Perusda menempatkan tenaga khusus untuk arahkan kendaraan menuju terminal manuver, termasuk tempatkan mata-mata guna mengawasi kinerja petugas khusus.
NEGARA, NusaBali
Target pendapatan retribusi di Terminal Manuver Gilimanuk untuk tahun 2015 sebesar Rp 1.992.332.000 pesimis tercapai. Pasalnya, hingga bulan September jumlah pemasukan hanya Rp 905.564.000. Target pendapatan tak tercapai diduga disebabkan adanya pungutan liar (pungli) di candi bentar pertigaan menuju loket Pelabuhan Gilimanuk. Dinas Pendapatan (Dispenda) Jembrana pun menekan Perusda Jembrana agar bisa capai target restribusi.
Informasi di lapangan, oknum pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) yang berjaga di candi bentar atau pertigaan menuju loket Pelabuhan Gilimanuk sering loloskan kendaraan. Mobil jenis bus dan travel diarahkan jalan lurus sehingga tak masuk Terminal Manuver. Bus maupun mobil travel yang diberikan jalan lurus dikenai cuk dan uangnya masuk kantong. Sehingga uang retribusi tidak tercatat melainkan masuk kantong oknum pegawai Dishubkominfo.
Pelaksana tugas (Plt) Perusda Jembrana, I Made Sudantra membenarkan target pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pos restribusi di Terminal Manuver optimis tercapa. Sudantra mengaku sempat mengamati secara langsung untuk mengetahui penyebab kebocoran di Terminal Manuver. Ia pun menyaksikan pungutan Rp 1.000 per motor, Rp 2.000 per mobil, dan Rp 3.000 per kendaraan besar, tidak semua masuk ke Terminal Manuver. “Lihat ada sekitar 10 kendaraan, bisa ada 5 unit yang tidak diarahkan masuk Terminal Manuver. Jelas ini jadi penyebab target retribusi tidak tercapai,” duganya, Kamis (12/1).
Sudantra berupaya melakukan evaluasi dengan menempatkan seorang petugas jaga khusus dari Perusda di pos pertigaan gerbang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Petugas jaga khusus yang ditempatkan per Senin (2/11) bertugas mengarahkan setiap kendaraan agar masuk menuju parkir manuver. Selain itu, pihaknya juga menempatkan petugas untuk memata-matai petugas jaga khusus tersebut. “Terbukti setelah kami tempatkan petugas jaga, ada peningkatan retribusi Rp 500 ribu sampai Rp 800 ribu per hari. Kalau biasanya rata-rata Rp 3,5 juta per hari, sekarang naik jadi Rp 4 juta hingga Rp 4,3 juta per hari,” ujarnya.
Sementara Kadis Hubkominfo Jembrana, Gusti Bagus Ngurah Putra Riyadi membantah adanya dugaan pungli dari pegawainya. Menurutnya, setiap hari ada 4 petugas jaga berstatus kontrak dengan 1 kepala regu berstatus PNS ditempatkan di pos dekat candi bentar masuk Pelabuhan Gilimanuk. Mereka diyakini tidak akan berani berbuat macam-macam, karena pengawasan sudah terus dilakukan termasuk dengan memasang CCTV di sekitar pos.
Diakui saat-saat tertentu, seperti antrean panjang, rombongan konvoi, diarahkan lurus langsung menuju loket Pelabuhan Gilimanuk dengan pertimbangan kelancaran arus lalu lintas. Namun ketika arus lancar, petugasnya diwajibkan mengarahkan kendaraan masuk menuju Terminal Manuver. Jika ada yang berani melakukan pungli dan terbukti, dipastikan diberikan sanksi berat. “Jika kontrak bisa langsung kami berhentikan,” katanya.
Berdasar data Dispenda Jembrana, pendapatan dari pos parkir Terminal Manuver pada tahun 2014 dari target Rp 1.730.089.000, terealisasi Rp 1.387.632.000. Tahun 2015 pasang target Rp 1.992.332.000, hingga bulan September baru terealisasi Rp 905.564.000. Melihat capaian sementara, kemungkinan besar target tahun ini kembali tidak terpenuhi.
Komentar