Pengajian Tangkal Faham Radikalisme
Pemerintah melalui TNI, Polri dan komponen lainnya terus membentengi masyarakat dari gempuran faham radikal khususnya ISIS (Islamic State in Iraq and Syria).
SEMARAPURA, NusaBali
Pembentengan itu, antara lain melalui kelompok pengajian Al-Iman di Jalan Kenyeri, Semarapura, Klungkung. Kamis (6/2) sekitar pukul 19.30 Wita, berlangsung
Pengajian Al Iman, Klungkung, di rumah Rozikin, Jalan Batu Tabih, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan. Tema acara 'Melalui kegiatan pengajian kita tingkatkan ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, guna mencegah masuknya faham dan kelompok Radikal khusus ISIS ke wilayah Klungkung'. Pengajian diikuti sekitar 65 orang, diawali pembacaan doa dan ayat-ayat suci. Pemberian ceramah dari Ustad Ali Wafa. "Islam itu ada di antara semangat yang menyala dan ada di antara toleransi yang nyata. Islam itu mengajarkan kepada kita untuk terus meningkatkan taqwa nya kepada Tuhan. Semangat dakwah harus diimbangi dengan toleransi, sehingga tercipta adanya hubungan yang harmonis sesama umat," ujar Ustad Wafa.
Disebutkan, ciri-ciri orang yang radikal menginginkan perubahan yang revolusioner. "Untuk kita ketahui bahwa kita hidup di Negara Indonesia yang mana penduduknya bukan hanya beragama Islam, maka dari itu mari kita tingkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan," ujarnya.
Kata Ustad Ali Wafa, Negara Kesatuan Indonesia memiliki SDA yang sangat luar biasa, dengan Pancasila dan lima sila serta butir - butirnya. "Maka dari itu kita wajib menjadi bagian untuk menjaga nilai-nilai Agama Islam agar tidak tertular faham Radikalisme," ujarnya. *wan
Pengajian Al Iman, Klungkung, di rumah Rozikin, Jalan Batu Tabih, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan. Tema acara 'Melalui kegiatan pengajian kita tingkatkan ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, guna mencegah masuknya faham dan kelompok Radikal khusus ISIS ke wilayah Klungkung'. Pengajian diikuti sekitar 65 orang, diawali pembacaan doa dan ayat-ayat suci. Pemberian ceramah dari Ustad Ali Wafa. "Islam itu ada di antara semangat yang menyala dan ada di antara toleransi yang nyata. Islam itu mengajarkan kepada kita untuk terus meningkatkan taqwa nya kepada Tuhan. Semangat dakwah harus diimbangi dengan toleransi, sehingga tercipta adanya hubungan yang harmonis sesama umat," ujar Ustad Wafa.
Disebutkan, ciri-ciri orang yang radikal menginginkan perubahan yang revolusioner. "Untuk kita ketahui bahwa kita hidup di Negara Indonesia yang mana penduduknya bukan hanya beragama Islam, maka dari itu mari kita tingkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan," ujarnya.
Kata Ustad Ali Wafa, Negara Kesatuan Indonesia memiliki SDA yang sangat luar biasa, dengan Pancasila dan lima sila serta butir - butirnya. "Maka dari itu kita wajib menjadi bagian untuk menjaga nilai-nilai Agama Islam agar tidak tertular faham Radikalisme," ujarnya. *wan
Komentar