Siswa SMP Korban Penyerangan Masih Dirawat
Salah satu siswa SMP korban penebasan dan penembakan kelompok pria bercadar, Putu Ngurah Bagus Rama Wimaya, 14, masih dirawat di Angsoka I Ruang Ortope¬di RS Sanglah, Denpasar, Kamis (11/8).
Dinas Pendidikan Minta Orangtua Cegah Anaknya Keluyuran Malam
DENPASAR, NusaBali
Siswa SMP PGRI 3 Denpasar (sebelumnya sempat ditulis SMPN 3 Denpasar, Red) ini dalam kondisi lengan kanan dibalut gip, pasca menjalani operasi.
Sedangkan dua korban terluka lainnya, I Putu Krisna Adinata, 13 (yang menderita luka tebas di tangan kiri, terkena tembakan di leher dan bahu) dan I Komang Adi, 14 (sudah pulang dari perawatan di RS sehari sbelumnya, Rabu (10/8). Saat NusaBali menjenguknya ke ruang perawatan di RS Sanglah, Kamis kemarin, korban Putu Ngurah Bagus Rama Wimaya ditunggui ayahnya, I Wayan Wasista, 42.
Bagus Rama Wijaya mengakui kondisinya sudah membaik pasca operasi. Namun, tangan kanannya masih membengkak dan dibalut gip yang diikat menyilang ke pundak kiri. Dia belm bisa duduk terlalu lama. "Tangan saya masih sakit, kalau tiduran juga tidak bisa lama, karena punggung terasa sakit. Kalau duduk juga sama nggak bisa lama," keluh Bagus.
Sedangkan sang ayah, Wayan Wasista, menyatakan putranya yang jadi korban penebasan kelompok pria bercadar saat nongkrong sambil makan di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat wilayah Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Rabu dinihari, sudah menjalani tindakan operasi dengan dipasangi pen. “Menurut dokter, kemungkinan 4 hari lagi sudah sembuh,” katanya sembari menyebut putranya ini berobat dengan fasilitas JKBM.
Korban Bagus Rama Wijaya sendiri sempat menceritakan sekilas kejadian berdarah yang menimpanya. Semula, korban Putu Krisna Adinata yang dierang di depan Alfa Mart Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita. Setelah rekannya diserang, Bagus Rama Wijaya yang ketakutan, berusaha menyelamatkan diri. Namun, siswa SMP yang tinggal di Jalan Cokroaminoto, Gang Bangau Denpasar ini ikut dikejar dan serang saat berupaya menyelamatkan diri.
Bagus menceritakan, saat itu dia terluka akibat tebasan bersama tiga temannya: Komang Adi, Andi, dan Anom. Bagus kala itu berboncengan dengan Andi menggunakan motor Scoopy, sedangkan motor Beat warna putih miliknya dibawa Komang Adi boncengan dengan Anom. Di tengah perjalanan, mereka kena tebas.
“Saya langsung ditebas, nggak tahu pakai senjata apa mereka. Dalam kondisi terluka tebas, saya langsung diajak Andi ke RS Bali Med (Denpasar Barat)," terang Bagus seraya mengaku tidak tahu siapa yang mkenebas dan apa motifnya. Dari RS Bali Med, Bagus kemudian dirujuk ke RS Sanglah.
SELANJUTNYA . . .
1
2
Komentar