Warga Diminta Waspadai Perubahan Cuaca
BPBD Kabupaten Bangli memetakan sejumlah wilayah yang rawan bencana, menyusul hujan yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari terakhir.
BANGLI, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli meminta warga Bangli lebih waspada, sehubungan perubahan kondisi cuaca berupa hujan lebat yang mengguyur sejak dua hari terakhir. Menurut pihak BPBD, pohon tumbang dan tanah longsor, adalah dua dari beberapa jenis bencana yang rawan dan potensial terjadi di Bangli.
“Bukan latah, namun benar-benar mengingatkan agar jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan,” ucap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa, Jumat (12/8).
Apalagi, lanjutnya, kemungkinan hujan maish akan berlangsung sampai dua bulan ke depan. “Karena itulah warga kami harap hati-hati dan waspada,” kata Agus Sutapa mengutip prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, soal prakiraan cuaca di daerah Bali.
Berdasarkan pemetaan atas kondisi geografis Bangli, kata Agus Sutapa, tiga kecamatan paling rawan longsor dan pohon tumbang. Hal itu juga mengacu kejadian-kejadian sebelumnya. Ketiga kecamatan tersebut, Kecamatan Tembuku, Susut, dan Kintamani. “Namun bukan berarti Bangli juga tidak rawan. Karena di Bangli juga ada beberapa desa yang kondisinya rawan longsor dan bahaya pohon tumbang,” tuturnya.
Dari pemetaan BPBD Bangli, di Kecamatan Susut yang rawan longsor dan pohon tumbang di antaranya jalur Demulih, Abuan, Apuan, juga Selat. Sedang di Kecamatan Kintamani, jalur Suter-Besakih (Karangasem), jalur Belancan-Bayung Gede, dan kawasan jalur hutan lindung Kintamani-Singaraja. Di Kecamatan Tembuku, jalur rawan bencana longsor dan juga pohon tumbang di antaranya jalur Tembuku, Bangbang, hinggga ke Nongan (Karangsem). “Kenyataannya beberapa waktu lalu longsor juga terjadi di jalur ini,” ungkapAgus Sutapa.
Sementara pantauan di Pasar Kidul Bangli, hujan deras sejak dua hari mengakibatkan air hujan menggenangi beberapa pojok lantai dua pasar tersbeut. Kalangan pedagang pun mengeluh dengan kondisi tersebut. Menurut para pedagang, kondisi lantai pasar yang becek, menyebabkan pembeli dan warga enggan naik ke lantai dua. “Sudah sepi, becek lagi,” kata seorang pedagang yang tak menolak menyebut namanya. Menurut pedagang, yang bocor adalah pipa paralon saluran air menuju ke lantai dasar. Karena pipa saluran bocor, sebagian air merembes dan menggenangi beberapa sudut lantai dua. “Mudah-mudahan segera diperbaiki,” harapnya. * k17
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli meminta warga Bangli lebih waspada, sehubungan perubahan kondisi cuaca berupa hujan lebat yang mengguyur sejak dua hari terakhir. Menurut pihak BPBD, pohon tumbang dan tanah longsor, adalah dua dari beberapa jenis bencana yang rawan dan potensial terjadi di Bangli.
“Bukan latah, namun benar-benar mengingatkan agar jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan,” ucap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa, Jumat (12/8).
Apalagi, lanjutnya, kemungkinan hujan maish akan berlangsung sampai dua bulan ke depan. “Karena itulah warga kami harap hati-hati dan waspada,” kata Agus Sutapa mengutip prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, soal prakiraan cuaca di daerah Bali.
Berdasarkan pemetaan atas kondisi geografis Bangli, kata Agus Sutapa, tiga kecamatan paling rawan longsor dan pohon tumbang. Hal itu juga mengacu kejadian-kejadian sebelumnya. Ketiga kecamatan tersebut, Kecamatan Tembuku, Susut, dan Kintamani. “Namun bukan berarti Bangli juga tidak rawan. Karena di Bangli juga ada beberapa desa yang kondisinya rawan longsor dan bahaya pohon tumbang,” tuturnya.
Dari pemetaan BPBD Bangli, di Kecamatan Susut yang rawan longsor dan pohon tumbang di antaranya jalur Demulih, Abuan, Apuan, juga Selat. Sedang di Kecamatan Kintamani, jalur Suter-Besakih (Karangasem), jalur Belancan-Bayung Gede, dan kawasan jalur hutan lindung Kintamani-Singaraja. Di Kecamatan Tembuku, jalur rawan bencana longsor dan juga pohon tumbang di antaranya jalur Tembuku, Bangbang, hinggga ke Nongan (Karangsem). “Kenyataannya beberapa waktu lalu longsor juga terjadi di jalur ini,” ungkapAgus Sutapa.
Sementara pantauan di Pasar Kidul Bangli, hujan deras sejak dua hari mengakibatkan air hujan menggenangi beberapa pojok lantai dua pasar tersbeut. Kalangan pedagang pun mengeluh dengan kondisi tersebut. Menurut para pedagang, kondisi lantai pasar yang becek, menyebabkan pembeli dan warga enggan naik ke lantai dua. “Sudah sepi, becek lagi,” kata seorang pedagang yang tak menolak menyebut namanya. Menurut pedagang, yang bocor adalah pipa paralon saluran air menuju ke lantai dasar. Karena pipa saluran bocor, sebagian air merembes dan menggenangi beberapa sudut lantai dua. “Mudah-mudahan segera diperbaiki,” harapnya. * k17
1
Komentar