Gapeksindo Dorong Perbaikan Iklim Jasa Konstruksi
Hari Ini Gelar Munas V di Bali
Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) siap memberi masukan kepada pemerintah untuk memperbaiki iklim jasa konstruksi.
DENPASAR, NusaBali
Iklim jasa konstruksi saat ini dinilai tidak terlalu sehat bagi pelaku jasa konstruksi. Padahal di sisi lain, pembangunan infrastruktur meningkat tajam dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya.
Hal tersebut terungkap dari pernyataan Ketua Umum Gapeksindo Irwan Kartiwan, Senin (10/2). “Kita akan melakukan kajian beberapa aspek tentang iklim jasa konstruksi saat ini yang dinilai tidak terlalu sehat, terhadap masyarakat jasa konstruksi,” ujarnya.
Kajian akan dilakukan di sela-sela pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas V) Gapeksindo yang akan dbuka Selasa (11/4) ini di Hotel Four Point, di Jalan Raya Uluwatu, kawasan Bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung. Kata Irwan Kartiwan,kajian-kajian nanti diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperbaiki regulasi-regulasi yang sudah dilahirkan pada periode sebelumnya.
“Pendekatannnya adalah, kami akan menggunakan pendekatan empiris. Bagaimana perkembangan beberapa tahun terakhir,” ujar Irwan Kartiwan didampingi Sekjen Rusli Patra dan para steering committee dan organizing committee. Antara lain Sunarto, Supardjono, Sabri Manomang dan I Nyoman Rudy Arthana,
Apa yang menyebabkan iklim jasa konstruksi kurang sehat? Menurut Irwan Kartiwan karena penggunaan parameter yang kurang tepat dengan kondisi di Indonesia. “Kita ingin melakukan percepatan pembangunan konstruksi, tetapi tidak menggunakan, tidak memberdayakan memperbanyak penggunaan badan usaha jasa konstruksi,” sorotnya.
Menurut Irwan Kartiwan ada dua TOR (term of reference) utama yang harus dimasukkan dalam semua peraturan yang mengatur jasa kontruksi, yakni, ada 125 ribu badan usaha dan 8 juta tenaga kerja.” Itu tidak boleh diabaikan karena merupakan perintah undang-undang,” ujarnya.
Sementara Munas V Gapeksindo memiliki dua agenda pokok. Ialah menyusun Program 5 Tahun ke depan dan Pemilihan Ketua Umum yang baru. Munas diikuti pada pengurus DPD dari 34 Provinsi dan 400 Cabang di seluruh Indonesia. *k17
Hal tersebut terungkap dari pernyataan Ketua Umum Gapeksindo Irwan Kartiwan, Senin (10/2). “Kita akan melakukan kajian beberapa aspek tentang iklim jasa konstruksi saat ini yang dinilai tidak terlalu sehat, terhadap masyarakat jasa konstruksi,” ujarnya.
Kajian akan dilakukan di sela-sela pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas V) Gapeksindo yang akan dbuka Selasa (11/4) ini di Hotel Four Point, di Jalan Raya Uluwatu, kawasan Bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung. Kata Irwan Kartiwan,kajian-kajian nanti diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperbaiki regulasi-regulasi yang sudah dilahirkan pada periode sebelumnya.
“Pendekatannnya adalah, kami akan menggunakan pendekatan empiris. Bagaimana perkembangan beberapa tahun terakhir,” ujar Irwan Kartiwan didampingi Sekjen Rusli Patra dan para steering committee dan organizing committee. Antara lain Sunarto, Supardjono, Sabri Manomang dan I Nyoman Rudy Arthana,
Apa yang menyebabkan iklim jasa konstruksi kurang sehat? Menurut Irwan Kartiwan karena penggunaan parameter yang kurang tepat dengan kondisi di Indonesia. “Kita ingin melakukan percepatan pembangunan konstruksi, tetapi tidak menggunakan, tidak memberdayakan memperbanyak penggunaan badan usaha jasa konstruksi,” sorotnya.
Menurut Irwan Kartiwan ada dua TOR (term of reference) utama yang harus dimasukkan dalam semua peraturan yang mengatur jasa kontruksi, yakni, ada 125 ribu badan usaha dan 8 juta tenaga kerja.” Itu tidak boleh diabaikan karena merupakan perintah undang-undang,” ujarnya.
Sementara Munas V Gapeksindo memiliki dua agenda pokok. Ialah menyusun Program 5 Tahun ke depan dan Pemilihan Ketua Umum yang baru. Munas diikuti pada pengurus DPD dari 34 Provinsi dan 400 Cabang di seluruh Indonesia. *k17
Komentar