Balishopping Rangkul UMKM Pasarkan Produk Secara Online
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selama ini kurang memiliki akses untuk memasarkan produknya.
DENPASAR, NusaBali
Lebih-lebih di era teknologi canggih seperti sekarang, online market semakin tumbuh pesat dan menjamur dimana-mana dari tingkat lokal hingga nasional. Kondisi ini pun turut mempengaruhi persaingan antara para pelaku UMKM dengan perusahaan komersial penuh.
Namun kini Balishopping, sebuah marketplace online yang ada di Bali hadir dan mencoba menjembatani akses para pelaku UMKM di Bali. Para wirausahawan (pelaku UMKM) ini diberikan ruang untuk mempromosikan serta menjual produk seluas-luasnya. Owner Balishopping, Made Samba mengatakan, alasan memilih untuk memarketkan UMKM adalah karena dilihat dari sisi jumlah, UMKM lebih banyak dibanding yang komersial penuh. Selain itu, UMKM jika dilihat dari persentase, lebih banyak bisa menggerakkan ekonomi.
“Kalau yang komersial penuh mereka sudah mempersiapkan sistem promosi dan segmentasi pasar. Tetapi UMKM selama ini banyak yang kesulitan akses. Di samping itu, pemahaman publikasi, pemahaman cara penjualan, pemahaman analisis segmentasi pasar dari para pelaku UMKM juga masih sangat terbatas. Disinilah kita coba fasilitasi,” ujarnya di sela-sela acara launching Balishopping di Golden Tulip Jineng Resort, Kuta, Badung, Jumat (12/8).
Dijelaskan, Balishopping berbeda dengan marketplace yang lain. Sekilas nampak sama dengan marketplace lain yang pemasarannya secara online. Namun Balishopping secara khusus memberikan motivasi kepada UMKM tentang bagaimana melakukan promosi sendiri. Konsepnya seperti mall, ada produk jasa dan barang lainnya yang ditawarkan dan jadi potensial untuk menimbulkan efek interest terhadap buyer lebih tinggi lagi.
Ini artinya, Balishopping memberikan fasilitas kepada para pelaku UMKM untuk menjual produknya sendiri. Nantinya UMKM akan bisa kerja sendiri, punya sistem sendiri, username sendiri, dan secara admnin mereka yang akan mengelola harga, sedangkan dari Balishopping sendiri tidak berhak menentukan harga. “Balishopping akan memberikan transfer sistem terhadap mereka, bilamana nanti UMKM ada kendala nanti Balishopping akan melakukan eduksi terhadap mereka,” jelasnya.
Mekanismenya, mereka para pelaku UMKM akan diberikan masuk secara free, tetapi dengan catatan akan ada verifikasi menyangkut produk, kesiapan produk, sirkulasi produk, suplai, sistem distribusi, serta kualitas produk. “Tidak mutlak harus UMKM yang start up yang boleh bergabung. Yang terpenting mereka yang siap produk, kualitas produk dan kontinuitas, serta sistem distribusinya juga. Secara sistem itu akan dilakukan oleh mereka. Bila menemui kendala, kami sudah menyiapkan 10 orang tenaga untuk mengedukasi,” ujarnya.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 200 UMKM yang bergabung, sebagian besar didominasi UMKM multi art, garment, activity, tour paket, rent car, dan jasa pariwisata. Pihaknya berharap, hingga akhir tahun ini mampu menggaet 500 UMKM untuk bergabung. “Balishopping baru dirintis sejak setahun yang lalu, dan sudah melalui tahapan trial and error. Jadi sekarang kita announce. Ya targetnya sih akhir tahun, 500 UMKM bisa bergabung. Selain itu, kita harapan jumlah kunjungan ke website kita bisa meningkat hingga 60 persen,” ujar pengusaha asal Jembrana ini. * i
Lebih-lebih di era teknologi canggih seperti sekarang, online market semakin tumbuh pesat dan menjamur dimana-mana dari tingkat lokal hingga nasional. Kondisi ini pun turut mempengaruhi persaingan antara para pelaku UMKM dengan perusahaan komersial penuh.
Namun kini Balishopping, sebuah marketplace online yang ada di Bali hadir dan mencoba menjembatani akses para pelaku UMKM di Bali. Para wirausahawan (pelaku UMKM) ini diberikan ruang untuk mempromosikan serta menjual produk seluas-luasnya. Owner Balishopping, Made Samba mengatakan, alasan memilih untuk memarketkan UMKM adalah karena dilihat dari sisi jumlah, UMKM lebih banyak dibanding yang komersial penuh. Selain itu, UMKM jika dilihat dari persentase, lebih banyak bisa menggerakkan ekonomi.
“Kalau yang komersial penuh mereka sudah mempersiapkan sistem promosi dan segmentasi pasar. Tetapi UMKM selama ini banyak yang kesulitan akses. Di samping itu, pemahaman publikasi, pemahaman cara penjualan, pemahaman analisis segmentasi pasar dari para pelaku UMKM juga masih sangat terbatas. Disinilah kita coba fasilitasi,” ujarnya di sela-sela acara launching Balishopping di Golden Tulip Jineng Resort, Kuta, Badung, Jumat (12/8).
Dijelaskan, Balishopping berbeda dengan marketplace yang lain. Sekilas nampak sama dengan marketplace lain yang pemasarannya secara online. Namun Balishopping secara khusus memberikan motivasi kepada UMKM tentang bagaimana melakukan promosi sendiri. Konsepnya seperti mall, ada produk jasa dan barang lainnya yang ditawarkan dan jadi potensial untuk menimbulkan efek interest terhadap buyer lebih tinggi lagi.
Ini artinya, Balishopping memberikan fasilitas kepada para pelaku UMKM untuk menjual produknya sendiri. Nantinya UMKM akan bisa kerja sendiri, punya sistem sendiri, username sendiri, dan secara admnin mereka yang akan mengelola harga, sedangkan dari Balishopping sendiri tidak berhak menentukan harga. “Balishopping akan memberikan transfer sistem terhadap mereka, bilamana nanti UMKM ada kendala nanti Balishopping akan melakukan eduksi terhadap mereka,” jelasnya.
Mekanismenya, mereka para pelaku UMKM akan diberikan masuk secara free, tetapi dengan catatan akan ada verifikasi menyangkut produk, kesiapan produk, sirkulasi produk, suplai, sistem distribusi, serta kualitas produk. “Tidak mutlak harus UMKM yang start up yang boleh bergabung. Yang terpenting mereka yang siap produk, kualitas produk dan kontinuitas, serta sistem distribusinya juga. Secara sistem itu akan dilakukan oleh mereka. Bila menemui kendala, kami sudah menyiapkan 10 orang tenaga untuk mengedukasi,” ujarnya.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 200 UMKM yang bergabung, sebagian besar didominasi UMKM multi art, garment, activity, tour paket, rent car, dan jasa pariwisata. Pihaknya berharap, hingga akhir tahun ini mampu menggaet 500 UMKM untuk bergabung. “Balishopping baru dirintis sejak setahun yang lalu, dan sudah melalui tahapan trial and error. Jadi sekarang kita announce. Ya targetnya sih akhir tahun, 500 UMKM bisa bergabung. Selain itu, kita harapan jumlah kunjungan ke website kita bisa meningkat hingga 60 persen,” ujar pengusaha asal Jembrana ini. * i
1
Komentar