Rest Area di Perbatasan Belum Difungsikan
Proyek rest area atau tempat istirahat di areal perbatasan Kabupaten Tabanan – Jembrana, Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, belum difungsikan sebagaimana mestinya.
TABANAN, NusaBali
Padahal sejumlah bangunan, semisal toilet megah, sudah berdiri. Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Pekerjaan Umum, Penata Ruang dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan Kadek Faridatini Suweca, mengatakan untuk pengerjaan proyek rest area tahap dua sudah selesai dilaksanakan. Fasilitas toilet dan penataan halaman dengan paving sudah dilakukan dengan anggaran Rp 300 juta.
“Untuk tahap duanya sudah selesai pengerjaan. Kemarin pagu anggaran (tahap dua) Rp 305 juta. Pengerjaan utama untuk toilet dan penataan halaman dengan paving,” ujarnya, Selasa (11/2).
Dikatakan untuk tahap selanjutnya adalah proses penyaluran air untuk toilet tersebut. Rencananya air yang ada di sungai bawah akan dibawa naik dengan menggunakan mesin. Namun untuk anggaran tersebut masih belum ada di Induk 2020.
“Selanjutnya akan menaikkan air dari bawah untuk di toilet dan sekitarnya. Tapi anggaran di induk masih belum ada,” kata Faridatini.
Disinggung mengenai kapan mulai bisa digunakan dan diserahkan pengelolaannya ke desa, Faridatini belum tahu, sebab masih berproses. “Itu akan segera dioperasikan, saat ini masih proses,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemkab Tabanan membangun sebuah rest area bernilai Rp 819 juta lebih untuk tahap I. Anggaran tersebut untuk servis tapal batas. Kemudian bangunan tempat berjualan sudah dikerjakan dan candi pintu masuk kawasan.
Selanjutnya di tahap II dianggarkan Rp 300 juta untuk pembanguan fasilitas umum seperti toilet dan penataan halaman. Rencana rest area itu dibangun sesuai gambar di awal yang akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas lainnya selain toilet, seperti ada bangunan pos tempat berjualan, gazebo, dan taman. *des
“Untuk tahap duanya sudah selesai pengerjaan. Kemarin pagu anggaran (tahap dua) Rp 305 juta. Pengerjaan utama untuk toilet dan penataan halaman dengan paving,” ujarnya, Selasa (11/2).
Dikatakan untuk tahap selanjutnya adalah proses penyaluran air untuk toilet tersebut. Rencananya air yang ada di sungai bawah akan dibawa naik dengan menggunakan mesin. Namun untuk anggaran tersebut masih belum ada di Induk 2020.
“Selanjutnya akan menaikkan air dari bawah untuk di toilet dan sekitarnya. Tapi anggaran di induk masih belum ada,” kata Faridatini.
Disinggung mengenai kapan mulai bisa digunakan dan diserahkan pengelolaannya ke desa, Faridatini belum tahu, sebab masih berproses. “Itu akan segera dioperasikan, saat ini masih proses,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemkab Tabanan membangun sebuah rest area bernilai Rp 819 juta lebih untuk tahap I. Anggaran tersebut untuk servis tapal batas. Kemudian bangunan tempat berjualan sudah dikerjakan dan candi pintu masuk kawasan.
Selanjutnya di tahap II dianggarkan Rp 300 juta untuk pembanguan fasilitas umum seperti toilet dan penataan halaman. Rencana rest area itu dibangun sesuai gambar di awal yang akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas lainnya selain toilet, seperti ada bangunan pos tempat berjualan, gazebo, dan taman. *des
1
Komentar