Lagi, Irwan Kartiwan Pimpin Kembali Gapeksindo
Dua kandidat lain, berdomisili di luar Jakarta sehingga tak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan menjadi Ketua Umum Gapeksindo.
MANGUPURA, NusaBali.com
Irwan Kartiwan terpilih kembali sebagai Ketua Umum Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas), Selasa (11/2/2020) di Hotel Four Points, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Keputusan ini ditetapkan melalui majelis sidang Munas yang dipimpin oleh Jerry Manafe.
Sebelumnya ada dua nama yang mencalonkan diri sebagai ketua umum menggantikan Irwan yang sudah dua kali menjabat sebagai ketua umum. Mereka adalah Gatut Prasetiyo dari DPD Gapeksindo Jawa Timur dan Samsul Tribuana dari DPD Kalimantan Timur. "Namun kedua nama tidak memenuhi salah satu kriteria sesuai dengan AD/ART, yang mensyaratkan calon berdomisili di Jakarta atau sekitarnya," ujar Jerry.
Akhirnya majelis sidang menggelar rapat tertutup bersama ketua 34 DPD Gapeksindo di masing-masing provinsi se-Indonesia. Hasilnya mayoritas peserta setuju mengembankan kembali jabatan ketua umum DPP periode 2020-2025 kepada Irwan pada munas kelima ini. "Tentu masih banyak sekali PR yang harus kami kerjakan di asosiasi jasa konstruksi ini," ujar Irwan usai pelantikan.
Sebagai nakhoda salah satu asosiasi penyedia jasa konstruksi terbesar di tanah air, Irwan berharap pertumbuhan ekonomi yang lahir dari sektor ini meningkat. "Kami menghendaki pembangunan infrastruktur yang memiliki karakter simulatif dan melahirkan pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi beberapa tahun lalu," ujar alumnus Teknik Sipil ITB tahun 1972 ini.
Itu sebabnya, ia menegaskan kembali pentingnya kearifan lokal menjadi faktor dominan dalam mendesain dan pengambilan kebijakan pemerintah. "Kita harus beranggapan ratusan ribu badan usaha dan jutaan tenaga kerja adalah aset kearifan lokal. Sehingga tidak dilupakan dalam pengambilan kebijakan. Untuk simulasinya bisa didiskusikan bersama seperti tadi," sambung Irwan. "Tadi kami sudah duduk bersama dengan beberapa pihak. Akhirnya kami menyadari ada banyak hal yang harus diperbaiki dikoreksi demi perbaikan iklim jasa konstruksi,"pungkasnya. *has
1
Komentar