Anggaran Paskibraka Bangli Menurun
Seleksi sudah dimulai sejak 11 Februari 2020 dengan mendatangi sekolah.
BANGLI, NusaBali
Anggaran untuk Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Bangli tahun 2020 turun dibanding tahun 2019. Pemkab Bangli hanya anggarkan dana Rp 550 juta. Sementara di tahun anggaran 2019, anggaran Paskibraka Rp 850 juta. Dengan dana sebanyak ini, kemungkinan waktu latihan dipersingkat.
Kepala Bidang Pemuda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Sang Nyoman Ada mengatakan, saat ini masih tahap seleksi calon Paskibraka. Panitia terdiri dari Disdikpora, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bangli, Polres Bangli, dan Kodim 1626/Bangli. Panitia sudah mendatangi sekolah-sekolah untuk seleksi. Sang Nyoman Ada menegaskan, seleksi dilakukan di seluruh kecamatan.
Di Kecamatan Kintamani ada satu sekolah, Kecamatan Susut dua sekolah, Kecamatan Tembuku tiga sekolah, dan Kecamatan Bangli tujuh sekolah. “Seleksi sudah dimulai sejak 11 Februari. Siswa yang memenuhi persyaratan akan mengikuti seleksi kembali,” ungkapnya, Kamis (13/1). Siswa yang diseleksi adalah siswa kelas X. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk perempuan tinggi minimal 165 centimeter, tinggi badan laki-laki minimal 170 centimeter.
Sang Nyoman Ada mengatakan, tahun ini anggaran lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini dianggarkan Rp 550 juta, sedangkan anggaran tahun 2019 sebesar Rp 850 juta. “Terjadi penurunan anggaran Rp 300 juta. Menyesuaikan dengan kondisi anggaran daerah,” jelasnya. Menyiasati anggaran yang menurun, kemungkinan waktu latihan dipangkas. Diyakini kwalitas tetap terjaga. “Mungkin waktu latihan dikurangi, namun latihan digenjot untuk mengoptimalkan kwalitas,” tegasnya. Latihan akan digelar akhir Juli mendatang. *esa
Kepala Bidang Pemuda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Sang Nyoman Ada mengatakan, saat ini masih tahap seleksi calon Paskibraka. Panitia terdiri dari Disdikpora, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bangli, Polres Bangli, dan Kodim 1626/Bangli. Panitia sudah mendatangi sekolah-sekolah untuk seleksi. Sang Nyoman Ada menegaskan, seleksi dilakukan di seluruh kecamatan.
Di Kecamatan Kintamani ada satu sekolah, Kecamatan Susut dua sekolah, Kecamatan Tembuku tiga sekolah, dan Kecamatan Bangli tujuh sekolah. “Seleksi sudah dimulai sejak 11 Februari. Siswa yang memenuhi persyaratan akan mengikuti seleksi kembali,” ungkapnya, Kamis (13/1). Siswa yang diseleksi adalah siswa kelas X. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk perempuan tinggi minimal 165 centimeter, tinggi badan laki-laki minimal 170 centimeter.
Sang Nyoman Ada mengatakan, tahun ini anggaran lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini dianggarkan Rp 550 juta, sedangkan anggaran tahun 2019 sebesar Rp 850 juta. “Terjadi penurunan anggaran Rp 300 juta. Menyesuaikan dengan kondisi anggaran daerah,” jelasnya. Menyiasati anggaran yang menurun, kemungkinan waktu latihan dipangkas. Diyakini kwalitas tetap terjaga. “Mungkin waktu latihan dikurangi, namun latihan digenjot untuk mengoptimalkan kwalitas,” tegasnya. Latihan akan digelar akhir Juli mendatang. *esa
1
Komentar