Menteri BUMN Tinjau Pengembangan Pelabuhan Benoa
Bali Cruise Terminal (BCT) Untuk Berlabuhnya Kapal Pesiar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meninjau pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Jumat (14/2).
DENPASAR, NusaBali
PT Pelindo III (Persero) selaku pengelola Pelabuhan Benoa saat ini tengah mengembangkan area Bali Cruise Terminal (BCT) untuk menampung kapal pesiar pembawa wisatawan mancanegara.
Dalam kunjungan ini, Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Reza. Proyek strategis ini, kata Erick sejak awal diawasi oleh Komisi VI DPR RI. "Jadi proyek strategis yang harus ada ini sejak awal diawasi oleh wakil rakyat komisi VI," katanya. Mantan Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini mengakui proyek pengembangan Pelabuhan Benoa tidak mungkin bisa berjalan baik jika kementerian lain tidak mendukung.
Sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN, Erick menegaskan bahwa BUMN bekerja secara profesional. "Apa yang kita lihat hari ini sudah ada, saya sampaikan pada saat itu BUMN harus bekerja kongkrit bukan wacana," ujarnya. Dia menganggap penting proyek pengembangan Pelabuhan Benoa karena Bali menjadi salah satu tujuan utama pariwisata dunia. Namun Erick mengakui jika infrastruktur yang tersedia masih belum mumpuni. "Bali sudah menjadi jantung pariwisata di Indonesia, dan infrastruktur mohon maaf masih tertinggal," ungkapnya.
Terlebih, lanjut Erick, selama ini fasilitas pintu masuk Bali melalui jalur laut belum maksimal. "Wisatawan ke depan itu kan ada dua, ada yang dari udara dan ada yang dari laut, selama ini fasilitas yang dari laut ini belum," katanya. Karena itu pihaknya berupaya mengebut pembangunan Pelabuhan Benoa. "Apalagi sekarang yang terjadi di dunia ada virus Corona, ini menjadi kesempatan kita untuk membangun. Daripada diam diam justru kami harus percepat," tandasnya. Upaya ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Komisi VI dari Fraksi PKB, Faisol Riza. Dia mengatakan target mendatangkan wisatawan lewat sektor laut akan tercapai dengan adanya infrastruktur di pelabuhan yang memadai. *cr75
Dalam kunjungan ini, Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Reza. Proyek strategis ini, kata Erick sejak awal diawasi oleh Komisi VI DPR RI. "Jadi proyek strategis yang harus ada ini sejak awal diawasi oleh wakil rakyat komisi VI," katanya. Mantan Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini mengakui proyek pengembangan Pelabuhan Benoa tidak mungkin bisa berjalan baik jika kementerian lain tidak mendukung.
Sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN, Erick menegaskan bahwa BUMN bekerja secara profesional. "Apa yang kita lihat hari ini sudah ada, saya sampaikan pada saat itu BUMN harus bekerja kongkrit bukan wacana," ujarnya. Dia menganggap penting proyek pengembangan Pelabuhan Benoa karena Bali menjadi salah satu tujuan utama pariwisata dunia. Namun Erick mengakui jika infrastruktur yang tersedia masih belum mumpuni. "Bali sudah menjadi jantung pariwisata di Indonesia, dan infrastruktur mohon maaf masih tertinggal," ungkapnya.
Terlebih, lanjut Erick, selama ini fasilitas pintu masuk Bali melalui jalur laut belum maksimal. "Wisatawan ke depan itu kan ada dua, ada yang dari udara dan ada yang dari laut, selama ini fasilitas yang dari laut ini belum," katanya. Karena itu pihaknya berupaya mengebut pembangunan Pelabuhan Benoa. "Apalagi sekarang yang terjadi di dunia ada virus Corona, ini menjadi kesempatan kita untuk membangun. Daripada diam diam justru kami harus percepat," tandasnya. Upaya ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Komisi VI dari Fraksi PKB, Faisol Riza. Dia mengatakan target mendatangkan wisatawan lewat sektor laut akan tercapai dengan adanya infrastruktur di pelabuhan yang memadai. *cr75
1
Komentar