Harga Stabil, Penjualan Babi Menurun
Kadisperindag Karangasem mengimbau warga tidak takut konsumsi daging babi.
AMLAPURA, NusaBali
Harga daging babi jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan masih stabil. Hanya saja penjualan daging babi menurun. Penyebabnya, masyarakat tidak sreg konsumsi daging babi akibat maraknya kasus kematian babi secara mendadak. Warga menduga ratusan babi mendadak karena terserang virus demam babi Afrika atau ASF.
Pedagang daging babi di Pasar Pagi Subagan, Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, I Dewa Ayu Kartini mengatakan, harga daging babi masih stabil. Pedagang asal Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan ini berharap warga masih antusias beli daging babi untuk keperluan Hari Raya Galungan dan konsumsi. Dikatakan, harga babi hidup Rp 25.000 per kilogram, sedangkan daging babi kualitas super Rp 60.000 per kilogram. “Ada pengaruh isu virus babi sehingga pembeli menurun. Saya berharap di Penampahan Galungan, banyak warga beli daging babi,” harap I Dewa Ayu Kartini.
Pedagang lainnya, Ni Kadek Sukariasa juga mengatakan harga daging babi masih stabil, hanya saja pembeli lesu. “Saya belum tahu apakah saat Penampahan Galungan warga tetap beli daging babi untuk olahan dan keperluan upacara atau beralih ke daging ayam,” katanya. Sukariasa dan pedagang lainnya mengaku ragu-ragu menambah menyembelih babi untuk Penampahan Galungan. Sebelum isu virus ASF, dia mengaku tiap hari potong tiga ekor babi.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna mengaku telah memantau harga kebutuhan pokok dan daging babi jelang Galungan dan Kuningan. Ditegaskan, harga daging babi masih stabil. “Tugas kami memantau dan menjaga stabilitas harga, jangan sampai ada harga-harga kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan harga,” katanya. Warga diimbau tidak ragu mengonsumsi daging babi. “Tidak ada virus babi Afrika di karangasem,” tegas Wayan Sutrisna. *k16
Pedagang daging babi di Pasar Pagi Subagan, Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, I Dewa Ayu Kartini mengatakan, harga daging babi masih stabil. Pedagang asal Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan ini berharap warga masih antusias beli daging babi untuk keperluan Hari Raya Galungan dan konsumsi. Dikatakan, harga babi hidup Rp 25.000 per kilogram, sedangkan daging babi kualitas super Rp 60.000 per kilogram. “Ada pengaruh isu virus babi sehingga pembeli menurun. Saya berharap di Penampahan Galungan, banyak warga beli daging babi,” harap I Dewa Ayu Kartini.
Pedagang lainnya, Ni Kadek Sukariasa juga mengatakan harga daging babi masih stabil, hanya saja pembeli lesu. “Saya belum tahu apakah saat Penampahan Galungan warga tetap beli daging babi untuk olahan dan keperluan upacara atau beralih ke daging ayam,” katanya. Sukariasa dan pedagang lainnya mengaku ragu-ragu menambah menyembelih babi untuk Penampahan Galungan. Sebelum isu virus ASF, dia mengaku tiap hari potong tiga ekor babi.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna mengaku telah memantau harga kebutuhan pokok dan daging babi jelang Galungan dan Kuningan. Ditegaskan, harga daging babi masih stabil. “Tugas kami memantau dan menjaga stabilitas harga, jangan sampai ada harga-harga kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan harga,” katanya. Warga diimbau tidak ragu mengonsumsi daging babi. “Tidak ada virus babi Afrika di karangasem,” tegas Wayan Sutrisna. *k16
1
Komentar