53 Personel Anti Mafia Bola akan Awasi Liga I di Bali
Menjelang digelarnya Liga I Indonesia tahun 2020 pada awal Maret mendatang Polda Bali membentuk Satuan Tugas (Satgas) Wilayah Anti Mafia Bola tahap III.
DENPASAR, NusaBali
Satgas yang dipimpin Kombes Pol Andi Fairan ini berjumlah 53 personel. Tugasnya untuk mengawasi jalannya Liga I yang diselenggarakan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar agar terbebas dari cengkraman para mafia bola.
Anggota Satgas ini terdiri dari Satgas Deteksi Intel, Satgas penegakan hukum, Satgas media (Humas), dan Satgas Propam (untuk mengawasi personel dalam menjalankan tugas). Satgas ini hadir untuk mencegah adanya ‘permainan’ mafia bola di luar lapangan seperti pengaturan skor dan praktek lainnya yang dapat merugikan atau menguntungkan pihak tertentu secara tidak sah.
Kombes Andi dalam keterangan persnya, Jumat (21/2) mengatakan yang diawasi paling utama adalah wasit, manajemen, pemain, pelatih yang memimpin pertandingan dan penyelenggara. Dalam perjalanannya nanti Satgas ini berkoordinasi dengan Asprov, PSSI, KONI, dan pihak klub.
Kombes Andi menegaskan tidak akan main-main jika terjadi penyelewengan. Dia mengungkapkan pada Liga I tahun 2019 Satgas Anti Mafia Bola Pusat di Mabes Polri menangani 4 kasus mafia bola.
Pembentukan Satgas khusus oleh Polda Bali ini disambut baik oleh Asprov, PSSI, KONI, dan pihak klub Bali United. “Kami juga ingin memberikan yang terbaik. Diharapkan dengan adanya Satgas ini sepak bola Indonesia dan di Bali khususnya bersih untuk mencapai prestasi. Kami dukung tindakan pencegahan bahkan penegakan hukum," kata Ketua Umum Asprov PSSI Provinsi Bali, I Ketut Suardana, yang juga hadir di Polda Bali, kemarin.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan dan Asisten Manager Bali United, Budi. Oka Darmawan mengatakan Satgas ini sangat penting. Menurutnya bicara olahraga adalah bicara sportivitas. Dengan pengawasan ketat maka olahraga itu membentuk karakter.
“Kami sangat mendukung langkah Polda Bali. Kami berharap Satgas ini efektif agar tidak banyak yang dirugikan,” tutur Asisten Manager Bali United, Budi. *pol, dek
Anggota Satgas ini terdiri dari Satgas Deteksi Intel, Satgas penegakan hukum, Satgas media (Humas), dan Satgas Propam (untuk mengawasi personel dalam menjalankan tugas). Satgas ini hadir untuk mencegah adanya ‘permainan’ mafia bola di luar lapangan seperti pengaturan skor dan praktek lainnya yang dapat merugikan atau menguntungkan pihak tertentu secara tidak sah.
Kombes Andi dalam keterangan persnya, Jumat (21/2) mengatakan yang diawasi paling utama adalah wasit, manajemen, pemain, pelatih yang memimpin pertandingan dan penyelenggara. Dalam perjalanannya nanti Satgas ini berkoordinasi dengan Asprov, PSSI, KONI, dan pihak klub.
Kombes Andi menegaskan tidak akan main-main jika terjadi penyelewengan. Dia mengungkapkan pada Liga I tahun 2019 Satgas Anti Mafia Bola Pusat di Mabes Polri menangani 4 kasus mafia bola.
Pembentukan Satgas khusus oleh Polda Bali ini disambut baik oleh Asprov, PSSI, KONI, dan pihak klub Bali United. “Kami juga ingin memberikan yang terbaik. Diharapkan dengan adanya Satgas ini sepak bola Indonesia dan di Bali khususnya bersih untuk mencapai prestasi. Kami dukung tindakan pencegahan bahkan penegakan hukum," kata Ketua Umum Asprov PSSI Provinsi Bali, I Ketut Suardana, yang juga hadir di Polda Bali, kemarin.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan dan Asisten Manager Bali United, Budi. Oka Darmawan mengatakan Satgas ini sangat penting. Menurutnya bicara olahraga adalah bicara sportivitas. Dengan pengawasan ketat maka olahraga itu membentuk karakter.
“Kami sangat mendukung langkah Polda Bali. Kami berharap Satgas ini efektif agar tidak banyak yang dirugikan,” tutur Asisten Manager Bali United, Budi. *pol, dek
1
Komentar