Sudikerta Coba Redam Move Gerindra dan Panca Bayu
Jajaran elite Koalisi Bali Mandara (KBM) kelabakan oleh manuver kubu Fraksi Gerindra DPRD Bali, yang galang gerakan ‘pemecah ombak’ dengan menggandeng Fraksi panca Bayu (NasDem-Hanura-PKPI-PAN) untuk usung paket calon alternatif ke Pilgub Bali 2018.
DENPASAR,NusaBali
Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, selaku pentolan KBM pun berusaha redam gerakan Gerindra cs. Ketut Sudikerta, yang telah dideklarasikan Golkar maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub Bali 2018, berupaya mendekati parpol-parpol yang selama ini tergabung di KBM. Selain Gerindra, parpol parlemen (punya kursi di DPRD Bali ahsil Pileg 2014) pendukung KBM saat Pilgub Bali 2013 lalu adalah Demokrat, Hanura, PKPI, dan PAN. Golkar-Demokrat-Gerindra selama ini jadi motor KBM.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Sudikerta bikin jurus redam seusai Sidang Paripurna Istimewa Peringatan HUT ke-71 Provinsi Bali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Minggu (14/8). Begitu usai sidang paripurna, Sudikerta langsung menjalin komunikasi dengan elite Fraksi Gerindra dan anggota Fraksi Panca Bayu.
“Ya, sore ini (kemarin) ada komunikasi politik, bahkan mungkin pertemuan di Sekar Tunjung Center di Jalan Gatot Soebroto Timur Denpasar. Agendanya, bahas Pilkada Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018. Tanya saja langsung ke Sudikerta,” ujar sumber NusaBali di lingkaran Fraksi Panca Bayu DPRD Bali, Minggu kemarin.
Dia menambahkan, anggota KBM Pilgub Bali 2013 mulai digalang lagi oleh Sudikerta untuk disatukan menuju Pilgub Bali 2018, setelah Fraksi Gerindra dan Fraksi Gabungan (Panca Bayu) berkoar di media. Apalagi, parpol-parpol gurem daru Fraksi Panca Bayu (kecuali NasDem) merasa dicueki selama 3 tahun pasca Pilgub Bali 2013. “Sekarang Sudikerta aktif lagi balas SMS kita. Kalau dulu dia tidak pernah balas kalau diajak bicara program,” ujar salah satu anggota Fraksi Panca Bayu yang enggan namanya dikorankan ini.
Komunikasi politik yang dibangun Sudikerta pasca manuver Fraksi Gerindra dan Fraksi Panca Bayu ini ternyata bukan isapan jempol. Saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu sore, Sudikerta mengakui memang ada pertemuan di Sekar Tunjung Center. “Kok tahu? Nggak ada yang gawat, kita koordinasi dengan Pak Gubernur (Made Mangku Pastika yang notabene Dewan Pembina DPP Demokrat). Ada hal penting, tapi ini tidak bisa dipublikasikan dulu,” kilah Sudikerta yang kini menjabat Wakil Gubernur Bali.
Sementara itu, bocornya komunikasi politik yang digalang Sudikerta, membuat kalangan anggota Dewan dari Fraksi Panca Bayu tutup akses bicara ke media. Demikian pula Fraksi Gerindra dan Fraksi Demokrat. Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali Nyoman Suyasa dan Ketua Fraksi Demokrat, Wayan Adnyana, enggan bicara. Demikian pula anggota Fraksi Panca Bayu seperti Kadek Nuartana (dari PKPI) dan Ketut Jengiskan (dari PAN).
Secara terpisah, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry mengatakan manuver Fraksi Gerindra dan Fraksi Panca Bayu adalah dinamika. “Kalau bicara dinamika, itu dinamis dan cair. Kalau kepentingan Pilkada Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018, pada saatnya nanti KBM pasti akan menyatu lagi. Sekarang masih mencari bentuk,” ujar Sugawa Korry.
Sugawa Korry menyebutkan, selama ini pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan elit Fraksi Panca Bayu, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Demokrat. Sebab, spriritnya mengawal program Bali Mandara. “Soal APBD, isu-isu di masyarakat, saya selaku Wakil Ketua DPRD Bali selalu komunikasikan dengan KBM,” tegas politisi senior mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini. * nat
Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, selaku pentolan KBM pun berusaha redam gerakan Gerindra cs. Ketut Sudikerta, yang telah dideklarasikan Golkar maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub Bali 2018, berupaya mendekati parpol-parpol yang selama ini tergabung di KBM. Selain Gerindra, parpol parlemen (punya kursi di DPRD Bali ahsil Pileg 2014) pendukung KBM saat Pilgub Bali 2013 lalu adalah Demokrat, Hanura, PKPI, dan PAN. Golkar-Demokrat-Gerindra selama ini jadi motor KBM.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Sudikerta bikin jurus redam seusai Sidang Paripurna Istimewa Peringatan HUT ke-71 Provinsi Bali di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Minggu (14/8). Begitu usai sidang paripurna, Sudikerta langsung menjalin komunikasi dengan elite Fraksi Gerindra dan anggota Fraksi Panca Bayu.
“Ya, sore ini (kemarin) ada komunikasi politik, bahkan mungkin pertemuan di Sekar Tunjung Center di Jalan Gatot Soebroto Timur Denpasar. Agendanya, bahas Pilkada Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018. Tanya saja langsung ke Sudikerta,” ujar sumber NusaBali di lingkaran Fraksi Panca Bayu DPRD Bali, Minggu kemarin.
Dia menambahkan, anggota KBM Pilgub Bali 2013 mulai digalang lagi oleh Sudikerta untuk disatukan menuju Pilgub Bali 2018, setelah Fraksi Gerindra dan Fraksi Gabungan (Panca Bayu) berkoar di media. Apalagi, parpol-parpol gurem daru Fraksi Panca Bayu (kecuali NasDem) merasa dicueki selama 3 tahun pasca Pilgub Bali 2013. “Sekarang Sudikerta aktif lagi balas SMS kita. Kalau dulu dia tidak pernah balas kalau diajak bicara program,” ujar salah satu anggota Fraksi Panca Bayu yang enggan namanya dikorankan ini.
Komunikasi politik yang dibangun Sudikerta pasca manuver Fraksi Gerindra dan Fraksi Panca Bayu ini ternyata bukan isapan jempol. Saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu sore, Sudikerta mengakui memang ada pertemuan di Sekar Tunjung Center. “Kok tahu? Nggak ada yang gawat, kita koordinasi dengan Pak Gubernur (Made Mangku Pastika yang notabene Dewan Pembina DPP Demokrat). Ada hal penting, tapi ini tidak bisa dipublikasikan dulu,” kilah Sudikerta yang kini menjabat Wakil Gubernur Bali.
Sementara itu, bocornya komunikasi politik yang digalang Sudikerta, membuat kalangan anggota Dewan dari Fraksi Panca Bayu tutup akses bicara ke media. Demikian pula Fraksi Gerindra dan Fraksi Demokrat. Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali Nyoman Suyasa dan Ketua Fraksi Demokrat, Wayan Adnyana, enggan bicara. Demikian pula anggota Fraksi Panca Bayu seperti Kadek Nuartana (dari PKPI) dan Ketut Jengiskan (dari PAN).
Secara terpisah, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry mengatakan manuver Fraksi Gerindra dan Fraksi Panca Bayu adalah dinamika. “Kalau bicara dinamika, itu dinamis dan cair. Kalau kepentingan Pilkada Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018, pada saatnya nanti KBM pasti akan menyatu lagi. Sekarang masih mencari bentuk,” ujar Sugawa Korry.
Sugawa Korry menyebutkan, selama ini pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan elit Fraksi Panca Bayu, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Demokrat. Sebab, spriritnya mengawal program Bali Mandara. “Soal APBD, isu-isu di masyarakat, saya selaku Wakil Ketua DPRD Bali selalu komunikasikan dengan KBM,” tegas politisi senior mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini. * nat
Komentar