Hilang Kontak, Nelayan Pengambengan Dilaporkan Hilang
Seorang nelayan dari Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Supandi, 37, dilaporkan hilang, Jumat (21/2) sore.
NEGARA, NusaBali
Nelayan yang sebelumnya pamit melaut pada, Kamis (20/2) sore dilaporkan hilang setelah HP-nya tidak bisa dihubungi, dan tidak kunjung balik hingga, Jumat sore kemarin.
Berdasarkan informasi, korban sebelumnya berangkat melaut pada, Kamis (20/2) sekitar pukul 17.00 Wita. Ketika yang melaut sendirian itu, Supandi membawa jukung fiber berwarna merah putih yang berisi 2 mesin masing-masing merek Kipor dan Yamaha. Biasanya, korban sendiri biasa melaut setengah hari. Namun hingga Jumat pagi, korban diketahui belum kembali.
Saat dihubungi sejak, Jumat pagi kemarin, HP korban tidak aktif, sehingga istri korban, Nurhayati, melapor ke petugas Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana termasuk petugas Satpol Air Polres Jembrana. “Informasinya berangkat kemarin sore. Tetapi sampai tadi sore belum kembali,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Komang Sudiarsa, Jumat kemarin.
Begitu menerima laporan, Sudiarsa langsung mengerahkan anggota dengan rubber boat untuk pencarian korban ke tengah laut. Namun hasilnya belum ditemukan tanda-tanda ataupun informasi nelayan yang sempat melihat korban ataupun jukung korban. “Tadi kami sudah turun sampai pukul 18.45 Wita. Tetapi sementara masih nihil,” ucap Sudiarsa.
Pencarian tetap akan dilanjutkan, Sabtu (21/1) hari ini. Sementara keponakan korban, Novi Ernawati, 25, saat dihubungi, Jumat petang mengaku pihak keluarga yang berusaha melakukan pencarian sejak siang kemarin, juga belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Menurutnya, dari pihak keluarga khawatir terjadi sesuatu terhadap korban. Pasalnya, ketika korban melaut sore hari, biasanya sudah balik pagi hari.
“Biasanya juga kalau melaut, dia bersama-sama cari ikan di satu lokasi sama suami dan mertua saya. Tetapi pas berangkat kemarin sore, paman saya pisah ke arah selatan. Sedangkan suami dan mertua saya ke arah timur. Terus suami dan mertua saya sudah balik tadi pukul 05.00 Wita. Sedangkan paman belum balik, dan HP-nya tidak bisa dihubungi,” ucapnya. *ode
Berdasarkan informasi, korban sebelumnya berangkat melaut pada, Kamis (20/2) sekitar pukul 17.00 Wita. Ketika yang melaut sendirian itu, Supandi membawa jukung fiber berwarna merah putih yang berisi 2 mesin masing-masing merek Kipor dan Yamaha. Biasanya, korban sendiri biasa melaut setengah hari. Namun hingga Jumat pagi, korban diketahui belum kembali.
Saat dihubungi sejak, Jumat pagi kemarin, HP korban tidak aktif, sehingga istri korban, Nurhayati, melapor ke petugas Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana termasuk petugas Satpol Air Polres Jembrana. “Informasinya berangkat kemarin sore. Tetapi sampai tadi sore belum kembali,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Komang Sudiarsa, Jumat kemarin.
Begitu menerima laporan, Sudiarsa langsung mengerahkan anggota dengan rubber boat untuk pencarian korban ke tengah laut. Namun hasilnya belum ditemukan tanda-tanda ataupun informasi nelayan yang sempat melihat korban ataupun jukung korban. “Tadi kami sudah turun sampai pukul 18.45 Wita. Tetapi sementara masih nihil,” ucap Sudiarsa.
Pencarian tetap akan dilanjutkan, Sabtu (21/1) hari ini. Sementara keponakan korban, Novi Ernawati, 25, saat dihubungi, Jumat petang mengaku pihak keluarga yang berusaha melakukan pencarian sejak siang kemarin, juga belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Menurutnya, dari pihak keluarga khawatir terjadi sesuatu terhadap korban. Pasalnya, ketika korban melaut sore hari, biasanya sudah balik pagi hari.
“Biasanya juga kalau melaut, dia bersama-sama cari ikan di satu lokasi sama suami dan mertua saya. Tetapi pas berangkat kemarin sore, paman saya pisah ke arah selatan. Sedangkan suami dan mertua saya ke arah timur. Terus suami dan mertua saya sudah balik tadi pukul 05.00 Wita. Sedangkan paman belum balik, dan HP-nya tidak bisa dihubungi,” ucapnya. *ode
1
Komentar