Pulang Kerja, Ibu-ibu Alami Pelecehan Seksual di Jalan
Korban dipegang pantatnya oleh pelaku misterius saat melintas di kawasan Desa Baturiti, Kerambitan. Kasus ini viral, hingga polisi melakukan penyelidikan meskipun korban tidak lapor.
TABANAN, NusaBali
Jembatan di kawasan Banjar Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, rawan. Seorang ibu bernama Ni Putu SW, 39, menjadi korban pelecehan seksual, yakni pantatnya dipegang oleh pelaku misterius. Ternyata korban lebih dari satu orang.
Mencuatnya kejadian ini berawal dari percakapan dua perempuan melalui pesan WhatsApp (WA). Korban pertama kali mengunggah keluh kesahnya di status WA. Selanjutnya status warga asal Banjar Dukuh Belong, Desa Baturiti, tersebut ditanggapi temannya yang ternyata juga jadi korban. Obrolan melalui WA itu kemudian viral di media sosial.
Informasi yang dihimpun, aksi pegang pantat ini terjadi pada Sabtu (22/2) sekitar pukul 19.30 Wita. Malam itu korban pulang dari bekerja melintas di jalur tersebut dengan mengendari Honda Scoopy.
Saat itu korban Ni Putu SW, warga Banjar Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, dibuntuti oleh seorang laki-laki yang tak dikenal. Laki-laki itu diketahui mengendarai Honda Beat warna putih.
Tanpa disangka pelaku misterius ini memegang pantat korban. Korban Ni Putu SW pun terkejut dan langsung mengejar pelaku yang menuju arah Kerambitan. Kemudian menuju arah Jalan Tendean sebelah wantilan Desa Baturiti. Sayangnya saat itu pelaku tak ditemukan.
Terkait hal tersebut, Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra yang mengetahui informasi tersebut karena viral di medsos, langsung memerintah anggotanya untuk atensi. “Hingga saat ini korban tidak melapor. Kami tahu informasi itu dan kami sudah minta Bhabinkamtibmas untuk turun memantau,” ujarnya, Minggu (23/2).
Meskipun korban tak melapor pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan dan akan melakukan kegiatan patroli sepanjang jalur tersebut. “Ya kita tetap akan patroli meski korban tak melapor. Supaya tidak ada lagi keresahan warga,” tandas Kompol Dewa Gede Putra. Diketahui status korban sudah berkeluarga. *des
Jembatan di kawasan Banjar Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, rawan. Seorang ibu bernama Ni Putu SW, 39, menjadi korban pelecehan seksual, yakni pantatnya dipegang oleh pelaku misterius. Ternyata korban lebih dari satu orang.
Mencuatnya kejadian ini berawal dari percakapan dua perempuan melalui pesan WhatsApp (WA). Korban pertama kali mengunggah keluh kesahnya di status WA. Selanjutnya status warga asal Banjar Dukuh Belong, Desa Baturiti, tersebut ditanggapi temannya yang ternyata juga jadi korban. Obrolan melalui WA itu kemudian viral di media sosial.
Informasi yang dihimpun, aksi pegang pantat ini terjadi pada Sabtu (22/2) sekitar pukul 19.30 Wita. Malam itu korban pulang dari bekerja melintas di jalur tersebut dengan mengendari Honda Scoopy.
Saat itu korban Ni Putu SW, warga Banjar Dukuh Belong, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, dibuntuti oleh seorang laki-laki yang tak dikenal. Laki-laki itu diketahui mengendarai Honda Beat warna putih.
Tanpa disangka pelaku misterius ini memegang pantat korban. Korban Ni Putu SW pun terkejut dan langsung mengejar pelaku yang menuju arah Kerambitan. Kemudian menuju arah Jalan Tendean sebelah wantilan Desa Baturiti. Sayangnya saat itu pelaku tak ditemukan.
Terkait hal tersebut, Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra yang mengetahui informasi tersebut karena viral di medsos, langsung memerintah anggotanya untuk atensi. “Hingga saat ini korban tidak melapor. Kami tahu informasi itu dan kami sudah minta Bhabinkamtibmas untuk turun memantau,” ujarnya, Minggu (23/2).
Meskipun korban tak melapor pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan dan akan melakukan kegiatan patroli sepanjang jalur tersebut. “Ya kita tetap akan patroli meski korban tak melapor. Supaya tidak ada lagi keresahan warga,” tandas Kompol Dewa Gede Putra. Diketahui status korban sudah berkeluarga. *des
Komentar