Arus Lalin Padat Merayap
Pamedek Banyak Tangkil ke Pura Luhur Batukau
Arus lalu lintas di jalan Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, menuju arah Pura Luhur Batukau padat merayap pada Minggu (23/2).
TABANAN, NusaBali
Hal ini karena banyaknya pamedek tangkil ke Pura Luhur Batukau, sehingga kendaraan bermotor mengular panjang.
Kasatlantas Polres Tabanan Iptu Ni Luh Putu Wila Indrayani, menjelaskan kemacetan sudah terjadi sejak pukul 10.02 Wita. Arus kendaraan utamanya roda empat menuju ke Pura Luhur Batukau tidak lancar. “Macetnya tidak sampai berkilo-kilo meter, tidak sampai berhenti total. Kendaraan bisa jalan, tetapi pelan-pelan,” ujarnya.
Menurut Iptu Wila, kemacetan terjadi karena banyaknya pamedek yang tangkil, lantaran hari libur dan Rahina Tilem Kaulu. “Jadi kami sudah arahkan personel ke lapangan bergabung dengan pecalang setempat,” imbuh Iptu Wila.
Agar tak terjadi kemacetan panjang, sistem naiknya kendaraan diatur. Khusus bus besar parkirnya di Desa Wongaya Gede, tidak sampai naik ke jaba Pura Batukau.
Kemudian untuk mobil diarahkan ke jalur barat pura menuju halaman parkir pura dan langsung menurunkan pamedek. Setelah itu kendaraan mobil turun parkir ke bawah. “Kami atur secara bersama-sama. Selain polisi, TNI, Dinas Perhubungan, pecalang juga terlibat pengaturan arus lalu lintas,” tegas Iptu Wila.
Menurut Iptu Wila, sekitar pukul 17.00 Wita volume pamedek sudah menurun. Dalam atensi arus lalu lintas pada hari Minggu kemarin, pihaknya membagi tim gabungan menjadi dua shift. Shift pertama pukul 07.00–13.00 Wita, dan pukul 13.00 – 18.00 Wita.
Untuk diketahui puncak Karya Pangurip Gumi di Pura Luhur Batukau telah berlangsung pada 20 Februari. Usai itu masih digelar rentetan karya. Pelaksanaan karya akan berakhir pada 2 April 2020 dengan jadwal Tutug Bulan Pitung Dina. *des
Kasatlantas Polres Tabanan Iptu Ni Luh Putu Wila Indrayani, menjelaskan kemacetan sudah terjadi sejak pukul 10.02 Wita. Arus kendaraan utamanya roda empat menuju ke Pura Luhur Batukau tidak lancar. “Macetnya tidak sampai berkilo-kilo meter, tidak sampai berhenti total. Kendaraan bisa jalan, tetapi pelan-pelan,” ujarnya.
Menurut Iptu Wila, kemacetan terjadi karena banyaknya pamedek yang tangkil, lantaran hari libur dan Rahina Tilem Kaulu. “Jadi kami sudah arahkan personel ke lapangan bergabung dengan pecalang setempat,” imbuh Iptu Wila.
Agar tak terjadi kemacetan panjang, sistem naiknya kendaraan diatur. Khusus bus besar parkirnya di Desa Wongaya Gede, tidak sampai naik ke jaba Pura Batukau.
Kemudian untuk mobil diarahkan ke jalur barat pura menuju halaman parkir pura dan langsung menurunkan pamedek. Setelah itu kendaraan mobil turun parkir ke bawah. “Kami atur secara bersama-sama. Selain polisi, TNI, Dinas Perhubungan, pecalang juga terlibat pengaturan arus lalu lintas,” tegas Iptu Wila.
Menurut Iptu Wila, sekitar pukul 17.00 Wita volume pamedek sudah menurun. Dalam atensi arus lalu lintas pada hari Minggu kemarin, pihaknya membagi tim gabungan menjadi dua shift. Shift pertama pukul 07.00–13.00 Wita, dan pukul 13.00 – 18.00 Wita.
Untuk diketahui puncak Karya Pangurip Gumi di Pura Luhur Batukau telah berlangsung pada 20 Februari. Usai itu masih digelar rentetan karya. Pelaksanaan karya akan berakhir pada 2 April 2020 dengan jadwal Tutug Bulan Pitung Dina. *des
1
Komentar