Susur Mangrove Kumpulkan 1,7 Ton Sampah
Dalam kegiatan susur mangrove yang diikuti siswa SMA/SMK dan masyarakat umum ini, peserta pengumpul sampah terbanyak mendapatkan reward berupa uang saku.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar menggelar Lomba Susur Mangrove mengitari Taman Hutan Raya (Tahura) di kawasan DAM Estuari, Batu Lumbang, Pemogan, Denpasar Selatan, Selasa (25/2). Kegiatan yang diikuti seratusan peserta ini dalam rangkaian HUT ke-232 Kota Denpasar. Dari lomba ini, peserta total berhasil mengangkut atau mengumpulkan sekitar 1,770 ton sampah.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, AAG Bayu Brahmasta mengatakan, lomba ini sudah digelar yang ketujuh kalinya. Selain memperingati HUT ke-232 Kota Denpasar juga karena didasari oleh banyaknya sampah yang ada di hutan mangrove. “Sehingga sejak tujuh tahun lalu bekerjasama dengan nelayan Batu Lumbang digelar acara susur mangrove sambil memungut sampah,” ujarnya di sela-sela lomba, kemarin.
Dikatakan, saat awal pelaksanaannya, pihaknya masih mendapati sampah yang sangat banyak. Bahkan ekosistem yang ada di mangrove tersebut sudah tidak bermunculan lagi. Namun, sejak 7 tahun melakukan susur mangrove, sampah yang diangkut lambat laun mulai menurun. “Bahkan, ekosistem saat ini mulai terlihat dan semakin banyak yang kembali menempati kawasan DAM Estuari tersebut terutama burung,” kata AAG Bayu Brahmasta.
Diungkapkan, dalam pelaksanaan susur mangrove ini, penurunan terlihat dari tahun 2019 yakni sebanyak 1,935 ton berhasil diangkut oleh peserta, namun kini sudah menurun menjadi 1,770 ton sampah.
"Dengan susur mangrove ini kita lihat sekarang, ekosistem mulai kembali ke habitatnya. Bahkan dengan semakin membaiknya habitat di mangrove ini, kami berharap daerah ini bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata baru," jelasnya.
Sementara, Ketua Panitia Susur Pantai, Komang Antara mengatakan, dalam kegiatan susur mangrove dengan menggunakan kano ini, peserta yang bisa mengumpulkan sampah terbanyak akan mendapatkan reward berupa uang saku.
Kali ini, kegiatan diikuti 50 tim di mana setiap tim terdiri atas dua orang sehingga peserta total sebanyak 100 orang. "Untuk armada kami sediakan 75 kano. Kalau kategorinya ada dua yakni siswa SMA/SMK sebanyak 25 tim dan kategori umum 25 tim," katanya.
Selain susur mangrove juga dilakukan penebaran 1.000 bibit kerang abalon yang dilakukan di perairan sekitaran Tol Bali Mandara. "Kerang ini bantuan dari Balai Pengembangan Induk Udang dan Kerang. Nanti kerang ini akan berkembang biak dan bisa dimanfaatkan oleh para nelayan Batu Lumbang," katanya.*mis
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, AAG Bayu Brahmasta mengatakan, lomba ini sudah digelar yang ketujuh kalinya. Selain memperingati HUT ke-232 Kota Denpasar juga karena didasari oleh banyaknya sampah yang ada di hutan mangrove. “Sehingga sejak tujuh tahun lalu bekerjasama dengan nelayan Batu Lumbang digelar acara susur mangrove sambil memungut sampah,” ujarnya di sela-sela lomba, kemarin.
Dikatakan, saat awal pelaksanaannya, pihaknya masih mendapati sampah yang sangat banyak. Bahkan ekosistem yang ada di mangrove tersebut sudah tidak bermunculan lagi. Namun, sejak 7 tahun melakukan susur mangrove, sampah yang diangkut lambat laun mulai menurun. “Bahkan, ekosistem saat ini mulai terlihat dan semakin banyak yang kembali menempati kawasan DAM Estuari tersebut terutama burung,” kata AAG Bayu Brahmasta.
Diungkapkan, dalam pelaksanaan susur mangrove ini, penurunan terlihat dari tahun 2019 yakni sebanyak 1,935 ton berhasil diangkut oleh peserta, namun kini sudah menurun menjadi 1,770 ton sampah.
"Dengan susur mangrove ini kita lihat sekarang, ekosistem mulai kembali ke habitatnya. Bahkan dengan semakin membaiknya habitat di mangrove ini, kami berharap daerah ini bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata baru," jelasnya.
Sementara, Ketua Panitia Susur Pantai, Komang Antara mengatakan, dalam kegiatan susur mangrove dengan menggunakan kano ini, peserta yang bisa mengumpulkan sampah terbanyak akan mendapatkan reward berupa uang saku.
Kali ini, kegiatan diikuti 50 tim di mana setiap tim terdiri atas dua orang sehingga peserta total sebanyak 100 orang. "Untuk armada kami sediakan 75 kano. Kalau kategorinya ada dua yakni siswa SMA/SMK sebanyak 25 tim dan kategori umum 25 tim," katanya.
Selain susur mangrove juga dilakukan penebaran 1.000 bibit kerang abalon yang dilakukan di perairan sekitaran Tol Bali Mandara. "Kerang ini bantuan dari Balai Pengembangan Induk Udang dan Kerang. Nanti kerang ini akan berkembang biak dan bisa dimanfaatkan oleh para nelayan Batu Lumbang," katanya.*mis
Komentar