Kebut Pasar Banyuasri, PUTR Buleleng Siapkan Dua Shift
Penambahan shift sebagai antisipasi musim hujan yang mengancam target penyelesaian bulan Desember 2020 meleset.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, telah menyiapkan skenario mengantisipasi molornya penyelesaian proyek Pasar Banyuasri di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Skenario ini menyusul musim hujan yang bisa memperlambat proses kerja. Skenarionya, pekerja dibagi dua shift yakni siang dan malam. “Kami sudah minta siapkan dua shift, lampu-lampu sorot sudah disiapkan,” kata Plt Kadis PUTR I Putu Adipta Ekaputra, saat ditemuai di ruang kerjanya, Selasa (25/2/2020).
Adipta menjelaskan, dua shift itu diberlakukan mengantisipasi penurunan progres pengerjaan fisik akibat curah hujan yang tinggi. Sehingga tidak ada keterlambatan dalam penyelesaian Pasar Banyuasri. “Targetnya kan Desember tahun 2020 ini, jangan sampai target itu molor, sehingga kami sudah menekankan dua shift,” jelasnya.
Menurut Adipta, sejauh ini pihaknya melihat rekanan PT Tunas Jaya Sanur telah bekerja professional dalam mengerjakan proyek Pasar Banyuasri. Mulai dari jumlah pekerja termasuk peralatan yang digunakan, sehingga progres pengerjaan melampaui schedule. “Progres perhari ini, sudah mencapai 19 persen, kemajuannya tiga persen, karena dari schedule yang ada semestinya 16 persen. Rekanannya cukup profesional, karena tiap minggu ada evaluasi pekerjaan,” ujar penghobi otomotif ini.
Pantauan di lokasi, progres 19 persen itu meliputi fisik bangunan, dimana pemasangan tiang pancang sebanyak 960 titik sudah kelar dengan kedalaman masing-masing 9 meter. Dan saat ini, sudah mulai pemasangan tiang kolom. Pembangunan Pasar Banyuasri, mulai dikerjakan 27 Desember 2019, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Pasar Banyuasri dirancang menjadi pusat city tour di Kota Buleleng, yang mampu beraktivitas 24 jam.
Pembangunan Pasar Banyuasri menjadi mega proyek kedua, karena biaya yang dihabiskan cukup tinggi untuk ukuran Buleleng sebesar Rp 159,6 miliar. Pasar Banyuasri memiliki luas masing-masing lantai pertama seluas 6.349,5 meter persegi, dengan jumlah los basah sebanyak 200 unit dan los kering 352 unit. Lantai kedua seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah los sebanyak 244 unit dan kios sejumlah 184 unit. Sedangkan lantai tiga seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah kios kuliner sejumlah delapan unit dan parkir yang mampu memuat 136 unit mobil. Sehingga total luas lantai bangunan utama adalah 18.697,5 meter persegi.*k19
Adipta menjelaskan, dua shift itu diberlakukan mengantisipasi penurunan progres pengerjaan fisik akibat curah hujan yang tinggi. Sehingga tidak ada keterlambatan dalam penyelesaian Pasar Banyuasri. “Targetnya kan Desember tahun 2020 ini, jangan sampai target itu molor, sehingga kami sudah menekankan dua shift,” jelasnya.
Menurut Adipta, sejauh ini pihaknya melihat rekanan PT Tunas Jaya Sanur telah bekerja professional dalam mengerjakan proyek Pasar Banyuasri. Mulai dari jumlah pekerja termasuk peralatan yang digunakan, sehingga progres pengerjaan melampaui schedule. “Progres perhari ini, sudah mencapai 19 persen, kemajuannya tiga persen, karena dari schedule yang ada semestinya 16 persen. Rekanannya cukup profesional, karena tiap minggu ada evaluasi pekerjaan,” ujar penghobi otomotif ini.
Pantauan di lokasi, progres 19 persen itu meliputi fisik bangunan, dimana pemasangan tiang pancang sebanyak 960 titik sudah kelar dengan kedalaman masing-masing 9 meter. Dan saat ini, sudah mulai pemasangan tiang kolom. Pembangunan Pasar Banyuasri, mulai dikerjakan 27 Desember 2019, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Pasar Banyuasri dirancang menjadi pusat city tour di Kota Buleleng, yang mampu beraktivitas 24 jam.
Pembangunan Pasar Banyuasri menjadi mega proyek kedua, karena biaya yang dihabiskan cukup tinggi untuk ukuran Buleleng sebesar Rp 159,6 miliar. Pasar Banyuasri memiliki luas masing-masing lantai pertama seluas 6.349,5 meter persegi, dengan jumlah los basah sebanyak 200 unit dan los kering 352 unit. Lantai kedua seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah los sebanyak 244 unit dan kios sejumlah 184 unit. Sedangkan lantai tiga seluas 6.174 meter persegi dengan jumlah kios kuliner sejumlah delapan unit dan parkir yang mampu memuat 136 unit mobil. Sehingga total luas lantai bangunan utama adalah 18.697,5 meter persegi.*k19
1
Komentar