PSSI Apresiasi Satgas Anti Mafia Bola
PSSI memberikan apresiasi atas kinerja Satgas Anti Mafia Bola Tahap I dan II.
JAKARTA, NusaBali
PSSI juga berharap dukungan pengawasan terhadap persepakbolaan Indonesia terus dijalankan seiring diperpanjangnya masa tugas Satgas masuk Tahap III.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat mengunjungi posko sekaligus menggelar rapat koordinasi dengan Satgas Anti Mafia Bola yang dipimpin Brigjen Polisi Hendro Pandowo di Polda Metro Jaya, Selasa (25/2).
“Kami mohon bantuan Satgas Anti Mafia Bola. Bersama kita penuhi arahan Presiden Jokowi menciptakan timnas yang tangguh serta kompetisi yang bersih dan enak ditonton,” kata Iriawan.
Hendro Pandowo memaparkan capaian Satgas Anti Mafia Bola tahap sebelumnya, termasuk menetapkan tersangka dari berbagai kalangan. “Dari wasit sampai anggota Komite Eksekutif PSSI,” kata Hendro. Satgas Anti Mafia Bola kemudian membentuk sub-satgas di 13 wilayah tempat terselenggaranya Liga 1 di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Satgas Anti Mafia Bola terus mengharapkan partisipasi masyarakat untuk melaporkan setiap dugaan pengaturan skor dan informasi-informasi lain melalui call center dengan nomor 081387003310.
Pertemuan ini juga dihadiri Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru Sujarno, dan tiga orang anggota Executive Committee PSSI yakni Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, dan Endri Erawan.
Kerjasama dan komunikasi intensif antara PSSI dan Satgas Mafia Bola dinilai penting untuk mengubah citra buruk yang kerap melekat. “Ini tantangan besar bagi kami, karena selama ini begitu jadwal liga diumumkan, seolah sudah diketahui siapa juara kompetisi pada musim yang akan berlangsung itu,” kata Sujarno.
Pandangan senada disampaikan Exco PSSI. “Kolaborasi PSSI dan Polri seperti ini sangat penting, sehingga tugas PSSI membenahi persepakbolaan Indonesia jadi lebih ringan,” kata Riyadh, yang juga menjabat Ketua Asprov PSSI Jatim.*
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat mengunjungi posko sekaligus menggelar rapat koordinasi dengan Satgas Anti Mafia Bola yang dipimpin Brigjen Polisi Hendro Pandowo di Polda Metro Jaya, Selasa (25/2).
“Kami mohon bantuan Satgas Anti Mafia Bola. Bersama kita penuhi arahan Presiden Jokowi menciptakan timnas yang tangguh serta kompetisi yang bersih dan enak ditonton,” kata Iriawan.
Hendro Pandowo memaparkan capaian Satgas Anti Mafia Bola tahap sebelumnya, termasuk menetapkan tersangka dari berbagai kalangan. “Dari wasit sampai anggota Komite Eksekutif PSSI,” kata Hendro. Satgas Anti Mafia Bola kemudian membentuk sub-satgas di 13 wilayah tempat terselenggaranya Liga 1 di Indonesia.
Pada kesempatan ini, Satgas Anti Mafia Bola terus mengharapkan partisipasi masyarakat untuk melaporkan setiap dugaan pengaturan skor dan informasi-informasi lain melalui call center dengan nomor 081387003310.
Pertemuan ini juga dihadiri Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru Sujarno, dan tiga orang anggota Executive Committee PSSI yakni Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, dan Endri Erawan.
Kerjasama dan komunikasi intensif antara PSSI dan Satgas Mafia Bola dinilai penting untuk mengubah citra buruk yang kerap melekat. “Ini tantangan besar bagi kami, karena selama ini begitu jadwal liga diumumkan, seolah sudah diketahui siapa juara kompetisi pada musim yang akan berlangsung itu,” kata Sujarno.
Pandangan senada disampaikan Exco PSSI. “Kolaborasi PSSI dan Polri seperti ini sangat penting, sehingga tugas PSSI membenahi persepakbolaan Indonesia jadi lebih ringan,” kata Riyadh, yang juga menjabat Ketua Asprov PSSI Jatim.*
1
Komentar