Pilkada, Elemen Masyarakat Diajak Jaga Keamanan Bali
Jajaran Polda Bali silaturahmi dengan elemen masyarakat Bali untuk menjaga Bali aman dan damai jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di 6 kabupaten dan kota di Hotel Grand Santi Denpasar, Rabu (26/2) siang.
DENPASAR,NusaBali
Polda Bali mengajak seluruh elemen turut berpartisipasi ciptakan suasana kondusif jelang Pilkada 2020 agar pariwisata Bali terjaga, terlebih di tengah ancaman wabah virus Corona belakangan ini.
Kegiatan ini dihadiri stakeholder seperti kalangan serikat pekerja, organisasi angkutan, usahawan, hingga kalangan media. Hadir Wadir Intelkam Polda Bali, AKBP Dwi Wahyudi, SIk, Kabid Politik Dalam Negeri Kesbanglinmaspol Provinsi Bali, I Ketut Santika Adi dan Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Gede Gunawan.
Dalam diskusi terbatas ini disepakati pilkada dikawal bersama. Apalagi Bali adalah daerah pariwisata yang sangat sensitif dengan masalah keamanan. Para sopir dan para pengusaha angkutan juga dibriefing tetap menjaga pariwisata Bali kondusif.
Wadir Intelkam Polda Bali, AKBP Dwi Wahyudi, saat memberikan sekapur sirih mewakili Dir Intelkam Polda Bali, Kombes Wahyu Suyitno, menyebutkan pariwisata Bali sudah terimbas karena virus Corona. Sehingga hal ini menjadi persoalan ekonomi serius. Karena masyarakat Bali sangat bertumpu dengan dunia pariwisata. "Jadi kita semua di Bali yang tergantung dengan pariwisata harus bersama-sama mengawal keamanan Bali ke depan. Karena mau Pilkada serentak di 6 kabupaten dan kota. Saudara saya yang hadir di sini adalah partner kami untuk bersama-sama menjaga Bali," ujar alumni Akpol 1997 ini.
Ditegaskan Dwi Wahyudi jangan sampai pariwisata Bali sudah anjlok karena terdampak virus, kemudian diperparah lagi dengan gangguan keamanan di Pilkada 2020. "Sebagai partner kami di lapangan, kami bersinergi dengan saudara untuk saling mengingatkan," tegas mantan Kapolsek Kintamani, Kabupaten Bangli ini.
Sementara Kabid Politik Dalam Negeri Kesbanglinmaspol Provinsi Bali, I Ketut Santika Adi, secara terpisah menyebutkan dalam setiap pelaksanaan even pemilu, Bali selalu menjadi contoh. Baik dari sisi keamanan maupun partisipasi masyarakatnya. Pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu Bali memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi, yakni menembus 82 persen. Sementara di tingkat nasional tingkat partisipasinya 77 persen. Namun partisipasi tidak cukup buat Bali kalau keamanan terganggu. "Maka keamanan dan kondisi kondusif juga harus tercipta. Kita percaya dengan pihak keamanan dalam hal ini Polda Bali. Namun kami dari Kesbanglinmaspol ingin kita semua elemen berperan menjaga Bali tetap damai dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada 23 September 2020 nanti," ujar mantan Kabid Pengawasan dan Pembinaan Organisasi Masyarakat (Ormas) ini. *nat
Kegiatan ini dihadiri stakeholder seperti kalangan serikat pekerja, organisasi angkutan, usahawan, hingga kalangan media. Hadir Wadir Intelkam Polda Bali, AKBP Dwi Wahyudi, SIk, Kabid Politik Dalam Negeri Kesbanglinmaspol Provinsi Bali, I Ketut Santika Adi dan Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Gede Gunawan.
Dalam diskusi terbatas ini disepakati pilkada dikawal bersama. Apalagi Bali adalah daerah pariwisata yang sangat sensitif dengan masalah keamanan. Para sopir dan para pengusaha angkutan juga dibriefing tetap menjaga pariwisata Bali kondusif.
Wadir Intelkam Polda Bali, AKBP Dwi Wahyudi, saat memberikan sekapur sirih mewakili Dir Intelkam Polda Bali, Kombes Wahyu Suyitno, menyebutkan pariwisata Bali sudah terimbas karena virus Corona. Sehingga hal ini menjadi persoalan ekonomi serius. Karena masyarakat Bali sangat bertumpu dengan dunia pariwisata. "Jadi kita semua di Bali yang tergantung dengan pariwisata harus bersama-sama mengawal keamanan Bali ke depan. Karena mau Pilkada serentak di 6 kabupaten dan kota. Saudara saya yang hadir di sini adalah partner kami untuk bersama-sama menjaga Bali," ujar alumni Akpol 1997 ini.
Ditegaskan Dwi Wahyudi jangan sampai pariwisata Bali sudah anjlok karena terdampak virus, kemudian diperparah lagi dengan gangguan keamanan di Pilkada 2020. "Sebagai partner kami di lapangan, kami bersinergi dengan saudara untuk saling mengingatkan," tegas mantan Kapolsek Kintamani, Kabupaten Bangli ini.
Sementara Kabid Politik Dalam Negeri Kesbanglinmaspol Provinsi Bali, I Ketut Santika Adi, secara terpisah menyebutkan dalam setiap pelaksanaan even pemilu, Bali selalu menjadi contoh. Baik dari sisi keamanan maupun partisipasi masyarakatnya. Pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu Bali memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi, yakni menembus 82 persen. Sementara di tingkat nasional tingkat partisipasinya 77 persen. Namun partisipasi tidak cukup buat Bali kalau keamanan terganggu. "Maka keamanan dan kondisi kondusif juga harus tercipta. Kita percaya dengan pihak keamanan dalam hal ini Polda Bali. Namun kami dari Kesbanglinmaspol ingin kita semua elemen berperan menjaga Bali tetap damai dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada 23 September 2020 nanti," ujar mantan Kabid Pengawasan dan Pembinaan Organisasi Masyarakat (Ormas) ini. *nat
Komentar