Gubernur Koster Optimis Pilkada Serentak Berjalan Lancar
Sukseskan Pilkada Serentak, 34 Provinsi Rakor di Nusa Dua
Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 yang akan berlangsung di 270 daerah termasuk Provinsi Bali masih berlangsung beberapa bulan lagi.
MANGUPURA, NusaBali
Namun berbagai persiapan mulai dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Salah satunya menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruangan Bali Nusa Dua Convention Center, ITDC, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (27/2).
Dalam rapat yang dihadiri elemen penyelenggara pemilu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini membahas persiapan untuk mendeteksi secara dini berbagai persoalan yang bisa ditimbulkan akibat pilkada itu sendiri.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengaku optimis Pilkada serentak di 6 Kabupaten/Kota di Bali akan berjalan lancar dan aman. Hal ini setelah melihat berbagai pengalaman yakni Pilkada 2015, Pilgub 2018 dan Pemilu serentak 2019. Dimana, saat perhelatan Pemilu serentak 2019 lalu, situasi dan kondisi sangat kondusif. Saat itu, pihaknya memiliki cara baru yakni Gubernur dan Parisada Hindu Dharma Indonesia serta Majelis Adat Provinsi Bali mengeluarkan surat keputusan bersama mengajak dan mengimbau warga Bali untuk menggunakan hak pilihnya. "Cara baru melalui surat keputusan bersama ini membuat situasi aman dan kondusif. Bahkan, capaian pemilih juga melebih target," ujarnya dihadapan Menteri Dalam Negeri, Jendral (Purn) Tito Karnavian, Ketua KPU RI, Arif Budiman dan undangan lainnya
Dijelaskannya, dengan adanya surat keputusan bersama itu, pemilih yang awalnya ditargetkan mencapai 80 persen justru naik menjadi 85 persen. Dengan demikian, capaian pada pemilu serentak itu diharapkan bisa dipertahankan pada Pilkada serentak 2020 ini atau bahkan ditingkatkan.
Sementara, Plt Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar dalam sambutannya mengatakan, Rakor kali ini terlengkap yang dihadiri seluruh elemen penyelenggara Pemilu, unsur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ini menunjukkan kekompakan dalam mendukung pelaksanaan Pilkada Tahun 2020. Rakor ini, jelas dia, bersifat khusus dan spesifik. "Rakor seperti ini menghadirkan seluruh unsur intelijen, sengaja didesain khusus kami haturkan kepada penyelenggara bahwa kami di pusat dan daerah betapa solid mendukung pelaksanaan Pilkada serentak 2020," jelas Bahtiar.
Rakor yang dihadiri oleh 2.000 an peserta mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda), Direktur Intelkam Polda, Asintel Kodam/ Korem, Kabinda yang masing-masing dihadiri perwakilan dari 34 Provinsi, KPU Provinsi, Bawaslu Provinsi (yang di daerahnya melaksanakan Pilkada), DKPP 34 Provinsi, Kejaksaan Tinggi 34 Provinsi, serta Bawaslu di Kabupaten/Kota. Dalam rakor itu juga, Bahtiar meyakinkan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan bersikap netral dan profesional. "Jangan khawatir ASN netral, tegak lurus pada merah-putih, Sekda yang hadir ini akan memastikan tidak ada mobilitas seperti Surat Edaran Mendagri, justru ASN akan hadir menyukseskan Pilkada 2020," tutupnya. *dar
Dalam rapat yang dihadiri elemen penyelenggara pemilu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini membahas persiapan untuk mendeteksi secara dini berbagai persoalan yang bisa ditimbulkan akibat pilkada itu sendiri.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengaku optimis Pilkada serentak di 6 Kabupaten/Kota di Bali akan berjalan lancar dan aman. Hal ini setelah melihat berbagai pengalaman yakni Pilkada 2015, Pilgub 2018 dan Pemilu serentak 2019. Dimana, saat perhelatan Pemilu serentak 2019 lalu, situasi dan kondisi sangat kondusif. Saat itu, pihaknya memiliki cara baru yakni Gubernur dan Parisada Hindu Dharma Indonesia serta Majelis Adat Provinsi Bali mengeluarkan surat keputusan bersama mengajak dan mengimbau warga Bali untuk menggunakan hak pilihnya. "Cara baru melalui surat keputusan bersama ini membuat situasi aman dan kondusif. Bahkan, capaian pemilih juga melebih target," ujarnya dihadapan Menteri Dalam Negeri, Jendral (Purn) Tito Karnavian, Ketua KPU RI, Arif Budiman dan undangan lainnya
Dijelaskannya, dengan adanya surat keputusan bersama itu, pemilih yang awalnya ditargetkan mencapai 80 persen justru naik menjadi 85 persen. Dengan demikian, capaian pada pemilu serentak itu diharapkan bisa dipertahankan pada Pilkada serentak 2020 ini atau bahkan ditingkatkan.
Sementara, Plt Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar dalam sambutannya mengatakan, Rakor kali ini terlengkap yang dihadiri seluruh elemen penyelenggara Pemilu, unsur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ini menunjukkan kekompakan dalam mendukung pelaksanaan Pilkada Tahun 2020. Rakor ini, jelas dia, bersifat khusus dan spesifik. "Rakor seperti ini menghadirkan seluruh unsur intelijen, sengaja didesain khusus kami haturkan kepada penyelenggara bahwa kami di pusat dan daerah betapa solid mendukung pelaksanaan Pilkada serentak 2020," jelas Bahtiar.
Rakor yang dihadiri oleh 2.000 an peserta mulai dari Sekretaris Daerah (Sekda), Direktur Intelkam Polda, Asintel Kodam/ Korem, Kabinda yang masing-masing dihadiri perwakilan dari 34 Provinsi, KPU Provinsi, Bawaslu Provinsi (yang di daerahnya melaksanakan Pilkada), DKPP 34 Provinsi, Kejaksaan Tinggi 34 Provinsi, serta Bawaslu di Kabupaten/Kota. Dalam rakor itu juga, Bahtiar meyakinkan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan bersikap netral dan profesional. "Jangan khawatir ASN netral, tegak lurus pada merah-putih, Sekda yang hadir ini akan memastikan tidak ada mobilitas seperti Surat Edaran Mendagri, justru ASN akan hadir menyukseskan Pilkada 2020," tutupnya. *dar
Komentar