Hujan Tiba, Fogging Massal Digalakkan
Musim hujan mulai melanda wilayah Bali termasuk di Kota Denpasar. Ancaman penyakit Demam Berdarah (DB) pun kian menghantui.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Kesehatan Denpasar pun mulai khawatir terjadi peningkatan kasus DB di Denpasar, sehingga bakal digalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Fogging di 16 Kelurahan se-Denpasar.
"Begitu nanti hujan, kalau air hujan dibiarkan tergenang lebih dari seminggu maka telur-telur nyamuk akan menetas. Jika sudah demikian, prediksi kita kasus DB akan meningkat. Tapi hal itu bisa kita antisipasi sejak dini," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr Luh Sri Armini saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/11) kemarin.
Dikatakan Sri Armini, pencegahan gencar dilakukan mulai sejak sebulan terakhir dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) se-Kota Denpasar. "Setelah PSN, kita masih khawatir ada sisa nyamuk aedes agypti yang mengandung virus. Maka itu akan dilanjutkan dengan melakukan fogging massal di seluruh kelurahan di Denpasar," ujarnya.
Fogging massal dilakukan selama kurang lebih satu bulan sejak Kamis kemarin hingga 15 Desember mendatang. "Fogging dilakukan oleh masing-masing kelurahan selama 2 siklus perkembangan nyamuk. Dilakukan mulai pukul 6 pagi," jelasnya.
Ditambahkan Sri Armini, selain PSN dan fogging, keterlibatan Juru Pemantau Jentik (jumantik) tetap dilakukan setiap hari. "Jumantik memantau jentik setiap hari di setiap KK. Kalau ditemukan ada jentik, langsung diberikan penyuluhan. Harapan kita di satu rumah, ada anggota rumah yang menjadi self jumantik. Artinya ada satu orang yang peka jika melihat genangan air terutama yang rawan menjadi tempat tumbuh kembangnya nyamuk," kata Sri Armini seraya menyebut petugas jumantik yang dilibatkan sebanyak 1 orang setiap banjar. “Per harinya ditargetkan petugas jumantik bisa memantau antara 25 sampai 30 rumah,” imbuhnya.
Komentar