Ikuti Bali United, Persebaya Intip Peluang di Bursa Saham
Mengikuti jejak Bali United, Persebaya Surabaya mengintip peluang menjadi perusahaan go-public atau melantai di bursa saham.
SURABAYA, NusaBali
Langkah itu untuk memastikan Green Force tetap mampu bersaing di industri sepakbola nasional.Sebelum Persebaya, Bali United sudah lebih dulu mencatatkan di bursa saham. Bahkan Bali United menjadi tim pertama di Indonesia yang berada di bursa saham. Selain itu, Arema FC dan Persija Jakarta juga dikhabarkan mulai mengintip bursa saham.
Menurut Presiden Persebaya, Azrul Ananda, pihaknya melihat peluang go-public, karena persaingan di industri sepak bola sangat ketat. Persebaya harus lebih kuat agar survive.
"Kami ini kan di industri sepak bola, industri yang regulasinya belum konsisten, yang belum baku, jadi biasa di industri kayak gitu, yang kuat semakin kuat, yang sulit semakin sulit, yang tengah kejepit," kata Azrul, Kamis (27/2).
"Tugas saya memastikan Persebaya tidak sampai dalam kondisi yang terjepit atau terseret ke bawah. Dan untuk mencapai itu yang terjadi adalah kuat-kuatan. Saya selalu bilang how high can you go," kata Azrul.
"Itu biasanya akan terjadi pola-pola bisnis baru yang harus diciptakan, harus dipikirkan, karena kalau tidak, semuanya akan collaps," kata mantan CEO Jawa Pos Grup tersebut.
Menurut Azrul, pihaknya harus terbuka dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi di industri sepak bola. Termasuk jika nantinya, harus menggunakan model bisnis Initial Public Offering (IPO).
"Jadi tentunya kami akan melihat segala kemungkinan bisnis model baru, kemudian apakah IPO termasuk salah satu dari opsinya, sebagai pengusaha kami harus selalu melihat berbagai opsi," kata Azrul.
Namun, kata Azrul, yang terpenting membuat Persebaya menjadi klub yang baik dan sehat. Karena itu merupakan salah satu pondasi untuk bisa go-public.
Persebaya juga mulai mengumumkan sponsornya untuk Kompetisi Liga 1 2020. Salah satunya, MPM Distributor Honda, yang melanjutkan kerjasama yang terjalin sejak musim 2017. Liga 1 2020 menjadi musim keempatnya MPM bersama Green Force.
Menurut Presiden Direktur MPM, Suwito Mawarwati, pihaknya tetap melanjutkan kerjasama dengan Persebaya karena animo suporter yang cukup tinggi. Termasuk karena ada sosok Azrul di dalamnya. *
Langkah itu untuk memastikan Green Force tetap mampu bersaing di industri sepakbola nasional.Sebelum Persebaya, Bali United sudah lebih dulu mencatatkan di bursa saham. Bahkan Bali United menjadi tim pertama di Indonesia yang berada di bursa saham. Selain itu, Arema FC dan Persija Jakarta juga dikhabarkan mulai mengintip bursa saham.
Menurut Presiden Persebaya, Azrul Ananda, pihaknya melihat peluang go-public, karena persaingan di industri sepak bola sangat ketat. Persebaya harus lebih kuat agar survive.
"Kami ini kan di industri sepak bola, industri yang regulasinya belum konsisten, yang belum baku, jadi biasa di industri kayak gitu, yang kuat semakin kuat, yang sulit semakin sulit, yang tengah kejepit," kata Azrul, Kamis (27/2).
"Tugas saya memastikan Persebaya tidak sampai dalam kondisi yang terjepit atau terseret ke bawah. Dan untuk mencapai itu yang terjadi adalah kuat-kuatan. Saya selalu bilang how high can you go," kata Azrul.
"Itu biasanya akan terjadi pola-pola bisnis baru yang harus diciptakan, harus dipikirkan, karena kalau tidak, semuanya akan collaps," kata mantan CEO Jawa Pos Grup tersebut.
Menurut Azrul, pihaknya harus terbuka dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi di industri sepak bola. Termasuk jika nantinya, harus menggunakan model bisnis Initial Public Offering (IPO).
"Jadi tentunya kami akan melihat segala kemungkinan bisnis model baru, kemudian apakah IPO termasuk salah satu dari opsinya, sebagai pengusaha kami harus selalu melihat berbagai opsi," kata Azrul.
Namun, kata Azrul, yang terpenting membuat Persebaya menjadi klub yang baik dan sehat. Karena itu merupakan salah satu pondasi untuk bisa go-public.
Persebaya juga mulai mengumumkan sponsornya untuk Kompetisi Liga 1 2020. Salah satunya, MPM Distributor Honda, yang melanjutkan kerjasama yang terjalin sejak musim 2017. Liga 1 2020 menjadi musim keempatnya MPM bersama Green Force.
Menurut Presiden Direktur MPM, Suwito Mawarwati, pihaknya tetap melanjutkan kerjasama dengan Persebaya karena animo suporter yang cukup tinggi. Termasuk karena ada sosok Azrul di dalamnya. *
1
Komentar