Paket Kader-kader Makin Menguat
Kandidat Cawagub banyak yang bermunculan berdasarkan peta daerah. Bukan hanya Nyoman Parta saja yang masuk bursa.
Cawagub PDIP dari Unsur Kader Bermunculan
DENPASAR, NusaBali
Paket Cagub-Cawagub PDIP dari unsur kader-kader terus mengalir. Kini bermunculan sejumlah kandidat Cawagub yang akan ditandemkan dengan I Wayan Koster kandidat Cagub yang berpeluang besar diusung PDIP di Pilgub Bali 2018.
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Rabu (17/8) deretan kandidat Cawagub itu muncul dan beredar di sela-sela pelatihan kader PDIP se Bali di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan 7 Agustus lalu. Sumber tadi mengatakan bukan hanya Nyoman Parta politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati saja punya peluang. Banyak kader elite PDIP Bali yang layak ditandemkan sebagai paket kader-kader. “Koster paling berpeluang sebagai Cagub, Cawagubnya banyak yang bermunculan berdasarkan peta daerah. Bukan hanya Parta saja yang masuk bursa,” ujar sumber NusaBali di internal PDIP.
Tegas sumber tadi deretan nama Cawagub itu ada I Made Urip politisi asal Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang menjabat Wakil Ketua DPP dan anggota Fraksi PDIP DPR RI 4 periode, I Gusti Ngurah Jaya Negara politisi asal Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Wakil Walikota Denpasar. Ada juga kuda hitam yang diprediksi bisa jadi kandidat kuat Cawagub, yakni I Wayan Sudirta politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem yang kini Ketua Bidang Polhukam DPD PDIP Bali dan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan yang anaknya Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama.
Wiryastuti dinilai kuat karena basis massanya militan di Tabanan dan akan dijadikan kader debutan. Sementara Sudirta karena dorongan kader bawah ingin di Karangasem ada kekuatan eksekutif mengimbangi Bupati IGA Mas Sumatri yang kini disokong koalisi Partai NasDem, PKPI, Hanura dan Demokrat. Belakangan bahkan disokong Golkar dengan merapatnya Ketua DPD II Golkar I Made Sukerana ke Mas Sumatri. “Kader-kader ini memang disampaikan dari arus bawah. Selain dihitung kekuatan basis massa juga dipetakan berdasarkan kewilayahan,” ujar sumber yang kader PDIP militan ini. Atas kondisi ini Jaya Negara dikonfirmasi NusaBali, Rabu (17/8) kemarin menolak berkomentar soal Pilgub Bali.
Alasan dirinya tidak pernah berpikir maju di Pilgub 2018. Karena fokus di Denpasar. “Ah jangan bicara Pilgub dulu. Tiyang masih fokus di Denpasar dulu. Buat berita dengan topik lain,” kilah mantan Ketua DPC PDIP Denpasar ini.
Ketika ditanya soal adanya tandem di PDIP akan memetakan kewilayahan karena Koster Bali utara dan Jaya Negara Bali selatan, politisi low profile ini tetap bersikukuh tidak komentar. “Ndak-ndak, jangan buat berita yang belum pasti,” ujarnya. Sedangkan I Wayan Sudirta dikonfirmasi secara terpisah mengatakan dirinya tahu diri. Pasca babak belur bertarung di Pilkada Karangasem 2015 peluang maju ke level yang lebih tinggi sangat kecil.
“Info dari mana? Saya ini habis bertarung di Karangasem. Menjadi Bupati saja susah apalagi berebut tiket Wakil Gubernur. Saya jeda dulu lah. Fokus sebagai petugas partai,” ujar mantan anggota DPD RI yang kini anggota Lembaga Kajian MPR RI ini. Sementara I Made Urip belum bisa dimintai komentar. Saat dihubungi NusaBali melalui ponselnya ada nada sambung, namun tidak dijawab. * nat
1
Komentar