KBM Diisukan Lirik Kandidat Alternatif Pengganti Rochineng
Koalisi Bali Mandara (Golkar-Demokrat-PPP-PKS-PKB-PAN) dikabarkan lirik figur alternatif sebagai Calon Bupati (Cabup) Buleleng ke Pilkada 2017, menyusul ke-mungkinan minggirnya kandidat non kader Ketut Rochineng yang sejak awal mereka gadang-gadang.
DPD PDIP Tanyakan Rekomendasi PAS-Sutji
DENPASAR, NusaBali
Hanya saja, figur alternatif tersebut masih dirahasiakan identitasnya. Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, mengatakan calon alternatif ini disiapkan kalau hal terburuk terjadi, di mana Ketut Rochineng tidak jadi maju ke Pilkada Buleleng 2017. “Setahu saya, dia (Rochineng) mengatakan pasti maju ke Pilkada Buleleng 2017, bahkan terus gencar bergerak di bawah,” ujar Sudikerta saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu (17/8).
Sudikerta menegaskan, Rochineng (birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali), masih dijagokan sebagai Cabup Buleleng. Rochineng masih dicarikan tandemnya di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). “Sampai hari ini (kemarin) saya tanya Pak Rocky (Rochineng) masih menyatakan maju ke Pilkada Buleleng. Tapi, bila ada perubahan, kita sudah siapkan calon alternatif,” tandas Sudikerta yang juga Wagub Bali ini.
Menurut Sudikerta, survei segera akan dilakukan terhadap kandidat Cabup Buleleng. Tokoh-tokoh yang berpotensi jadi Cabup dan Cawabup Bulelemg ke Pilkada 2017 juga dilibatkan dalam survei kandidat. “Rochineng sudah pasti disurvei sebagai Cabup Buleleng,” katanya.
Bukan hanya Rochineng, bahkan politisi PDIP Dewa Nyoman Sukrawan juga masuk kandidat yang disurvei Koalisi Bali Mandara (KBM). Sudikerta mengatakan, KBM berpeluang tangkap Dewa Sukrawan, jika politisi senior yang kini menjabat Bendahara DPD PDIP Bali tersebut gagal penuhi syarat pencalonan melalui jalur Independen.
”Dewa Sukrawan kan mendaftar di jalur Independen. Kalau dia tidak lolos persyaratan jalur Independen dan ternyata surveinya bagus, kan bisa terjadi dia kita rekrut. Semuanya bisa terjadi. Pergerakan di Buleleng ini dinamis,” kata Sudikerta.
Untuk posisi Cawabup Buleleng, kata Sudikerta, dua dua figur alternatif yang masuk bursa dan diikutkan dalam survei. Mereka masing-masing Nyoman Tirtawan (politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng yang kini anggota Fraksi Panca Bayu DPRD Bali) dan I Ketut Teneng (birokrat asal Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Bali). “Unsur gabungan partai dan independen kita kolaborasikan. Nyoman Tirtawan dan Ketut Teneng akan disurvei dulu elektibilitasnya.”
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin, Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry menegaskan KBM untuk Pilkada Buleleng 2017 sudah terbentuk. Parpol pendukung KBM di Buleleng terdiri dari Golkar, Demokrat, PPP, PKB, PKS, PAN. “Gerindra belum bergabung. KBM sebenarnya sudah siap usung calon. Rochineng tegaskan tetap akan maju. Sekarang tinggal cari tandemnya saja. Waktunya juga masih lama,” tegas Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar.
Sebelumnya, Ketut Rochineng sempat diisukan ragu maju sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Gara-gara kembimbangan Rochineng, KBM kelabakan dan belum kunjung menetapkan pasangan Cabup-Cawabup Buleleng. “Pak Rochineng itu masih ragu. Banyak yang harus dipertimbangkan, apalagi melawan pasangan calon incumbent (Putu Agus Su-radnyana-Nyoman Sutjidra yang diusung PDIP, Red),” beber sumber NusaBali dari lingkaran Demokrat di Singaraja, Senin (15/8).
Dia menyebutkan, Rochineng berhitung untung ruginya bertarung di Pilkada Buleleng 2017. Masalahnya, paket incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) dinilai masih sangat kuat. Apalagi, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Rochineng harus mundur begitu ditetapkan sebagai calon oleh KPU Buleleng. “Ya, harus berhitung juga. Kalau menang tidak masalah, tapi kalau kalah, Rochineng kehilangan kariernya sebagai birokrat,” katanya.
Ketika dikonfirmasi NusaBali, Rochineng mengatakan dirinya masih menunggu koalisi parpol yang final. “Saya tunggu koalisi partai-partai saja. Kaolisi saja belum final kan? Ja-di, mendaftar atau tidak, kan tergantung kendaraannya,” dalih Rochineng yang ditemui NusaBali di sela-sela peringatan HUT ke-58 Provinsi Bali di Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Minggu (14/8). Karena belum jelasnya koalisi parpol di Buleleng, kata Rochineng, Gerindra akhirnya ragu merapat. “Padahal, Ketua DPC Gerindra Buleleng Pak Jro Nyoman Ray Yusha sebetulnya juga menunggu terjadinya koalisi,” katanya.
Sementara itu, DPD PDIP Bali bakal tanyakan nasib rekomendasi Cabup-Cawabup Buleleng ke DPP PDIP. Menurut Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pihaknya akan konsultasikan surat rekomendasi tersebut mengingat sudah kian dekatnya pendaftaran paket calon ke KPU Buleleng.
Jaya Negara mengatakan, dirinya bersama Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster yang akan terbang ke Jakarta mengkonfirmasi surat rekomendasi dari DPP PDIP terkait paket calon di Buleleng ini. “Rencananya, 11 September 2016 depan saya dgan Pak Ketua DPD PDIP Bali (Wayan Koster) terbang ke Jakarta,” jelas Jaya Negara yang notabene Wakil Walikota Denpasar, Rabu kemarin.
Ketika ditanya soal isu rekomendasi dari DPP PDIP sudah diturun untuk pasangan incumbent PAS-Sutji, menurut Jaya Negara, belum ada itu. “Sampai saat ini sih belum saya lihat surat rekomendasinya. Nanti kita tanya langsung ke DPP PDIP,” tegas Jaya Negara. * nat
1
Komentar