Tidak Berfungsi Optimal, Absen Wajah Dikeluhkan
PNS yang telat mengabsen saat masuk atau keluar jam kantor akan dikenai potongan Tukin sebesar 0,3 persen. Sedangkan jika tak absen maka dianggap tidak masuk kerja dan dipotong 3 persen dari jumlah Tukin yang diterima.
SINGARAJA, NusaBali
Baru beroperasi tiga hari, penerapan sistem absen wajah bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai dikeluhkan. Sistem pengabsenan baru bagi PNS masih dinilai belum berfungsi optimal. Aplikasi yang didownload di ponsel masing-masing PNS sering kali tak berhasil saat digunakan untuk mengabsen.
Sejak diujicobakan PNS di Lingkup Pemkab Buleleng sedikit sibuk mencari lokasi yang pas untuk merekam wajah mereka agar bisa terdeteksi dalam sistem di pengabsenan online tersebut. Namun kesibukan mencari tempat yang pas di sekitar Pemkab Buleleng terutama di luar ruangan tak menjamin perekaman absen wajah berjalan mulus. Beberapa dari PNS harus mencoba berulang kali dan akhirnya dapat terlambat mengabsen hingga tak berhasil sama sekali.
Hal ini menjadi keluhan. Pasalnya penerapan sistem absensi baru yang berkaitan dengan pemberian Tunjangan Kinerja (tukin) yang diterapkan di awal 2020 lalu dapat berdampak pada jumlah tukin yang diterima. PNS yang telat mengabsen baik saat masuk atau keluar jam kantor akan dikenakan potongan sebesar 0,3 persen. Sedangkan jika tak melakukan pengabsenan dianggap tidak masuk kerja dan dipotong 3 persen dari jumlah tukin yang diterima.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng I Gede Wisnawa yang dikonfirmasi terpisah Rabu (4/3/2020), tak memungkiri kendala yang dihadapi saat melakukan pengabsenan. Alat dan sistem yang masih baru disebut Wisnawa saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan, sehingga beberapa hari ini sempat krodit. Dia pun memastikan untuk kendala yang terjadi di awal penerapan sistem khususnya pada masa uji coba di bulan Maret ini tidak akan ada pemotongan karena kendala sistem yang terjadi.
“Saat ini memang belum berjalan seratus persen. Masih bisa diback up dengan manual, kalau belum bisa absen wajah masih bisa absen manual,” jelas mantan Sekwan Kabupaten Buleleng itu.
Menurutnya saat ini BKPSDM bersama vendor sedang melakukan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam sepekan ini. Selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan dari masalah yang sering dihadapi baik di jaringan maupun fitur aplikasinya. Selain itu sejumlah titik jaringan juga akan ditambah di lingkup setda dan juga kantor SKPD. Sehingga kendala kekroditan yang terjadi karena banyak pegawai yang mengabsen secara bersamaan dapat diatasi. “Kami sedang berusaha bersama vendor menyempurnakan aplikasi sehingga minggu-minggu ini harapannya tidak ada lagi kendala dan April sudah bisa digunakan penuh,” ungkap dia.*k23
Sejak diujicobakan PNS di Lingkup Pemkab Buleleng sedikit sibuk mencari lokasi yang pas untuk merekam wajah mereka agar bisa terdeteksi dalam sistem di pengabsenan online tersebut. Namun kesibukan mencari tempat yang pas di sekitar Pemkab Buleleng terutama di luar ruangan tak menjamin perekaman absen wajah berjalan mulus. Beberapa dari PNS harus mencoba berulang kali dan akhirnya dapat terlambat mengabsen hingga tak berhasil sama sekali.
Hal ini menjadi keluhan. Pasalnya penerapan sistem absensi baru yang berkaitan dengan pemberian Tunjangan Kinerja (tukin) yang diterapkan di awal 2020 lalu dapat berdampak pada jumlah tukin yang diterima. PNS yang telat mengabsen baik saat masuk atau keluar jam kantor akan dikenakan potongan sebesar 0,3 persen. Sedangkan jika tak melakukan pengabsenan dianggap tidak masuk kerja dan dipotong 3 persen dari jumlah tukin yang diterima.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng I Gede Wisnawa yang dikonfirmasi terpisah Rabu (4/3/2020), tak memungkiri kendala yang dihadapi saat melakukan pengabsenan. Alat dan sistem yang masih baru disebut Wisnawa saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan, sehingga beberapa hari ini sempat krodit. Dia pun memastikan untuk kendala yang terjadi di awal penerapan sistem khususnya pada masa uji coba di bulan Maret ini tidak akan ada pemotongan karena kendala sistem yang terjadi.
“Saat ini memang belum berjalan seratus persen. Masih bisa diback up dengan manual, kalau belum bisa absen wajah masih bisa absen manual,” jelas mantan Sekwan Kabupaten Buleleng itu.
Menurutnya saat ini BKPSDM bersama vendor sedang melakukan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam sepekan ini. Selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan dari masalah yang sering dihadapi baik di jaringan maupun fitur aplikasinya. Selain itu sejumlah titik jaringan juga akan ditambah di lingkup setda dan juga kantor SKPD. Sehingga kendala kekroditan yang terjadi karena banyak pegawai yang mengabsen secara bersamaan dapat diatasi. “Kami sedang berusaha bersama vendor menyempurnakan aplikasi sehingga minggu-minggu ini harapannya tidak ada lagi kendala dan April sudah bisa digunakan penuh,” ungkap dia.*k23
1
Komentar