Mangkir Tes Fisik, Dua Atlet Ditendang dari Pelatda Bali
DENPASAR, NusaBali
Dua atlet yang mangkir tes fisik tahap pertama di GOR Lila Bhuana Denpasar dan tes fisik susulan di Undiksha Singaraja dipastikan ditendang dari program Pelatda Bali untuk PON XX/2020 di Papua, Oktober mendatang.
Kepastian itu disampaikan Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra di KONI Bali, pada Kamis (5/3). "Datanya tidak ada apa dipakai parameter lolos Pelatda Bali. Tes fisik saja tidak ikut, terus darimana dapat nilai dan mengetahui kondisi fisiknya. Yang lainnya masih berproses. Nah, bagi yang tidak hadir, sudah pasti out dari Pelatda Bali," ucap Yamadhiputra saat ditemui di KONI Bali, Kamis (5/3).
Menurut pria asal Tabanan itu, atlet dapat masuk program Pelatda Bali banyak indikatornya. Diantaranya, tes fisik. Sebab, kalau tidak ikut tes fisik, mereka pasti di bawah 50 persen parameternya.
“Sementara kami menetapkan atlet lolos PON dapat masuk program Pelatda Bali diwajibkan parameternya terakumulatif di atas 50 persen," beber Yamadhiputra.
Menanggapi soal soal nama-nama dan dari cabor mana atlet yang mangkir dari tes fisik, Yamadhiputra enggan merinci. Dia berdalih datanya ada di pihak Undiksha Singaraja.
"Untuk nama maaf kami tidak sampaikan. Jangan sampai seolah-olah atlet tidak disiplin. Dan, terkesan mereka tidak disiplin. Padahal jumlah dominan lebih disiplin menghadiri tes fisik kan," tutur Yamadhiputra. Dia menegaskan atlet tidak lolos masuk program Pelatda Bali tidak KONI Bali yang minta. Tapi memang begitu hasilnya mengacu berbagai parameter yang telah ditetapkan.
"KONI Bali itu cermin dan timbangan. Sejauhmana cerminanan itu semua berdasarkan dari hasil atlet itu sendiri," jelas Yamadhiputra.
Yamadhiputra juga menambahkan, meski ada yang absen dalam tes fisik, pihaknya juga mengapresiasi dua atlet judo datang jauh-jauh dari Universitas Negeri Jakarta. Pulang guna mengikuti tes fisik susulan. Komang Adiarta dan Bima, datang jauh - jauh dari Jakarta untuk tes fisik. Itu jelas diapresiasi.*dek
Komentar