nusabali

Takut Tertular Corona, Warga Pedawa Resahkan Kunjungan WNA Jepang

  • www.nusabali.com-takut-tertular-corona-warga-pedawa-resahkan-kunjungan-wna-jepang

Komunitas dari Jepang akan datang dalam dua gelombang membawa misi pemecahan air bersih dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

SINGARAJA, NusaBali
Warga Desa Pedawa, Kecamatan Banjar Buleleng resah atas rencana kunjungan komunitas asal Jepang yang akan datang pertengahan Maret ini. Mereka mendadak resah karena khawatir tertular virus corona yang berpotensi dibawa oleh WNI Jepang yang akan datang di dua kloter dengan program berbeda.

Kunjungan komunitas asal Jepang yang akan melakukan berbagai kegiatan sosial di Desa Pedawa direncanakan datang pertama pada tanggal 13 Maret ini. Pada kunjungan pertama ini akan ada enam orang WNA Jepang ini akan melangsungkan ‘Yess Project’, dengan program unggulannya pemecahan masalah air bersih. Rombongan enam orang ini dinyatakan sudah ada di Indonesia sejak enam bulan lalu dan sudah sempat berkeliling Indonesia membawa program yang sama.

Sedangkan sepuluh orang lainnya akan datang menyusul pada tanggal 14-21 Maret mendatang dan melaksanakan program Inna Japan. Anggota komunitas yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat ini selama seminggu akan melakukan berbagai kegiatan sosial. Warga Pedawa yang juga dosen Bahasa Jepang Undiksha, I Wayan Sadnyana akhirnya meminta pertimbangan ke Dinas Pariwisata Buleleng, Kamis (5/3/2020).

Menurut Sadnyana kunjungan komunitas WNA Jepang yang terdiri dari mahasiswa, pengusaha, masyarakat umum akan melaksanakan kegiatan sosial mengatasi masalah air, pendidikan, sampah, lingkungan dengan visi memajukan masyarakat desa. Rencana kedatangan mereka tahun ini adalah kedatangan kedua kali setelah tahun 2018 lalu. “Kunjungan pertama tahun 2018 lalu berjalan lancar, bahkan yang program Yess Project ini ikut mencarikan solusi masalah air bersih di Pedawa dengan mengajukan bantuan ke perusahaan Jepang. Tetapi rencana kedatangan tahun ini karena situasi begini ada pandangan masyarakat agak khawatir jika orang Jepang datang bawa virus,” ucap Sadnyana.

Dia mengatakan kondisi ini sebenarnya sudah dipahami oleh komunitas yang akan berkunjung. Hanya saja mereka menunggu kepastian dari pemerintah desa bisa menerima atau tidak. Khususnya bagi mereka yang akan datang dengan program Inna Japan. Plt Kepala Dinas Pariwisata I Made Sudama Diana usai menerima Sadnyana yang didampingi Sekdes Pedawa dan Sekcam Banjar Cokorda Aditya Wira Putra kemarin menjelaskan, jika momen itu adalah momen yang dicari dalam situasi seperti ini untuk membuktikan Bali aman dari virus corona.

Menurutnya semua wisatawan bisa datang asal memenuhi dan menjalani standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan kesehatan seperti apa yang ditetapkan. Hanya saja sejauh ini pemahaman masyarakat tentang viralnya penyebaran virus masih menjadi persoalan.

“Kami sarankan desa berikan pemahaman ke masyarakat. Kalau yang kedatangan pertama tanggal 13, kami sarankan tetap diterima karena mereka hanya di sana selama empat  jam ambil data dan balik tidak ada interaksi langsung dengan masyarakat desa. Nah gelombang 2 mungkin bisa dijadwal ulang setelah penyebaran virus corona ini mereda. Agar tidak ada dilema dan kontradiktif,” ucap Plt Kadis Sudama.

Dia pun mengaku tak berhak menolak kunjungan wisatawan dari manapun. Seluruh aktivitas berwisata atau kunjungan disebutnya dapat berjalan seperti biasa sepanjang ada SOP yang dijalani sebagai langkah pencegahan. “Kita tidak bisa menolak kunjungan, tetapi berbicara pariwisata ini harus pariwisata yang berbasis masyarakat juga. Nanti yang memutuskan dari pemerintah desa bersama masyarakatnya.”

Sementara itu Perbekel Pedawa, I Putu Sudarmaja dihubungi terpisah via telepon kemarin sore mengatakan segera akan merapatkan masyarakatnya pada Jumat (6/3/2020) pagi ini untuk mencari keputusan. Perbekel Sudarmaja pun tak memungkiri sebagian warganya yang masih awam diinformasikan menolak kedatangan WNI Jepang baik rombongan Yess Project maupun Inna Japan karena takut tertular virus Corona.

Namun Sudarmaja mengakui tetap akan memberikan pengertian dan pemahaman kepada warganya terkait informasi virus Corona. Dia pun mengatakan sebenarnya untuk kunjungan rombongan Yess Project masih memungkinkan karena enam orang ini dinyatakan sudah lama tinggal di Indonesia. Terlebih mereka datang ke Pedawa membawa misi untuk membantu masalah air bersih yang selama ini dihadapi warga desa.

“Bagaimanapun yang membawa misi tanggal 13 ini kita warga di desa perlu juga, mereka juga bawa donasi dari Jepang untuk bantuan air bersih di Pedawa. Selain juga secara tidak langsung mengenalkan Pedawa sebagai desa wisata. Hanya saja dari informasinya mereka yang sudah lama tinggal di Indonesia kemarin sempat berpergian ke India, sehingga ini yang kembali menjadi pertimbangan warga kami,” jelas dia.

Perbekel Sudarmaja pun mengaku akan memberikan kepastian usai rapat bersama perwakilan warga di Kantor Desa Pedawa. “Apapun keputusannya akan kami sampaikan, karena mereka menunggu kepastian kami. Kalau misalnya dua-duanya ditolak warga kami mudah-mudahan dua program ini bisa ditunda sampai kondisi kondusif kembali dari virus Corona ini,” ungkap Perbekel I Putu Sudarmaja.*k23

Komentar