Program Rp 4,2 Triliun Segera Direalisasikan

Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan, program bernilai total Rp 4,2 triliun segera akan terealisasi di tahun 2020 ini. Hal ini diungkapkan Gubernur Koster saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) ‘Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Perekonomian Bali’, untuk program aksi menghadapi dampak virus Corona (Covid-19), di Ruang Tirta Gangga Kantor Perwakilan Wilayah BI Bali, Jalan Letda Tantular Niti Mandala Denpasar, Jumat (6/3) pagi.

Menurut Koster, ada sekitar Rp 4,2 triliun akan dipercepat realisasinya tahun 2020 ini, balik program yang dibiayai APBD Bali maupun APBN. Realisasi program tersebut, antara lain, percepatan pengadaan barang dan jasa di Provinsi Bali sebesar Rp 2,7 triliun dan percepatan realiasi hibah/bansos di kabupaten/kota se-Bali yang difasilitasi anggota Dewan sebesar Rp 260 miliar. 

"Kalau pengadaan barang dan jasa serta dana hibah/bansos ini cair, praktis akan menggairahkan usaha di desa-desa. Anggota DPRD Bali mau ajukan hibah/bansos, saya akan cepat teken nanti. Biar ekonomi kerakyatan kita hidup," tegas Koster dalam Rakor yang dihadiri sema Bupati, Walikota, Wakil Bupati, Wakil Walikota, serta Sekda, Kepala Babpeda, dan Kadis Pariwisata se-Bali tersebut.

Selain mempercepat realisasi program pengadaan barang dan jasa serta dana hibah/bansos, Koster juga meminta jajaran kabupaten/kota dan para kepala desa untuk segera melakukan realisasikan program dana desa. "Ada Rp 657,8 miliar dana desa di Bali. Kalau dana ini juga terealisasi, maka perekonomian masyarakat juga akan gerak," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Untuk program di wilayah desa adat yang dananya bersumber dari APBD Bali, kata Koster, juga akan dipercepat realisasinya. Total dana desa adat di Bali besarnya mencapai Rp 447,9 miliar. Selain itu, ada bantuan subak di Bali yang totalnya mencapai Rp 136,3 miliar. 

"Ada 1.493 desa adat di Bali yang mendapat bantuan dana total 657,8 miliar. Dana desa adat ini harus segera direalisasikan, sehingga kegiatan di desa adat bergerak," pinta Koster.

Menurut Koster, program aksi yang melibatkan elemen masyarakat dan stakeholder juga tengah disiapkan untuk melawan tekanan pelemahan ekonomi Bali akibat virus Corona. Elemen yang dilibatkan adalah Grup Perbankan, Grup Perhotelan, Grup Pusat Perbelanjaan, Grup Oleh-oleh, Grup Usaha Kecil, Grup Restoran, Grup Beach Club, dan Grup Otomotif. 

“Masing-masing grup wajib melaksanakan minimal satu event kegiatan, yang menghadirkan 1.000 orang. Kegiatan dilaksanakan paling lambat mulai April 2020,” pinta Koster. Kegiatan dimaksud, bisa berupa ekspo, pameran, dan promosi untuk mengangkat produk kerajinan rakyat Bali. Koster pun meminta Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati alias Cok Ace untuk ikut bergerak bersama komunitas mobil antiknya. *nat