Kirab Kembali Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law
DENPASAR, NusaBali
Puluhan mahasiswa dan aktivis yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (Kirab) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja, Jumat (6/3), di Denpasar.
Massa aksi melakukan long march dari areal parkir timur Lapangan Puputan Margarana (Lapangan Renon) menuju kantor Gubenur Bali.
"Jadi aksi ini adalah lanjutan dari aksi yang kami lakukan pada 6 Februari kemarin," ujar Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Regional Bali, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana, salah satu peserta aksi. Dalam aksi kedua ini mereka ingin memastikan apakah Gubenur Bali, Wayan Koster sudah mengirimkan surat tuntutan yang disampaikan pada aksi sebelumnya.
"Kami berharap Bapak Koster dapat menemui kami langsung untuk mendengarkan aspirasi kami. Kedatangan kami hanya ingin memastikan apakah Bapak Koster sudah mengirimkan surat tuntutan kami ke pusat terkait penolakan RUU Omnibus Law," sambungnya.
Dia menganggap RUU Omnibus Law akan mengamputasi hak-hak buruh yang selama ini sudah mereka dapatkan. "Kalau RUU ini disahkan akan sangat fatal. Ke depan tidak ada sistem kerja permanen, yang ada hanya kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)," bebernya.
"Kemudian dalam RUU tersebut hak atas pesangon dan cuti akan dihilangkan. Saat ini kami bekerja hanya 40 jam dalam satu minggu sesuai UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tetapi kemudian di dalam RUU itu kita akan bekerja dengan tidak ada batasan jam kerja," sebutnya.
Sementara itu, peserta aksi lainnya, Ketua LBH Bali, Vanny Primaliraning menyebutkan seminggu yang lalu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan telah menghubungi pihak massa aksi dan akan mengkomunikasikan dengan Gubernur untuk dilakukan pertemuan. "Berapa lama lagi kami harus menunggu," tanyanya.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum Provinsi Bali Ida Bagus Sudharsana yang menemui massa aksi menyampaikan Gubenur Koster sedang ada keperluan di lain. "Mohon maaf Gubenur belum bisa menemui karena sedang ada acara di BI membahas perkembangan ekonomi Bali dan virus Corona. Kalau berkenan nanti saya sampaikan tuntutannya ke Bapak Gubernur," ujarnya. Dia juga berterima kasih kepada massa aksi karena sudah melakukan aksi dengan damai.*cr75
Komentar