Bangkai Babi Kejutkan Warga Bakas - Getakan
SEMARAPURA, NusaBali
Jajaran Polsek Banjarangkan, Klungkung tengah menelusuri pelaku pembuangan bangkai babi seberat 150 kg di selokan areal jembatan perbatasan Desa Bakas - Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (5/3) sore.
Karena pembuangan ini dilakukan secara sengaja, terlebih di tengah merebaknya isu virus African Swine Fever (ASF). Kapolsek Banjarangkan AKP Ketut Suaka Purnawasa, Jumat (6/3), mengatakan petugas Polsek Banjarangkan bersama Babhimkamtibmas tengah mengumpulkan informasi di lapangan untuk mengungkap siapa oknum pembuang bangkai babi tersebut. Meskipun sampai saat ini belum ada laporan resminya. "Kami masih menelusuri," ujar Kapolsek AKP Suaka, sembari mengimbau warga tidak membuang babi mati sembarangan.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengatakan bangkai babi tersebut diduga ada unsur kesengajaan dibuang oleh oknum tidak bertanggungjawab. Terlebih hal ini dilakukan saat mencuatnya wabah ASF. "Setelah dievakuasi oleh petugas BPBD, bangkai babi itu sudah dikubur oleg petugas BPBD, agar tidak jadi faktor penyebaran virus ASF," ujarnya.
Menurut I Wayan Widiana, anggota DPRD Klungkung, asal Desa Bakas, bangkai babi tersebut kali pertama ditemukan warga setempat yang melintas di atas jembatan, sekitar pukul 18.00 Wita. Ketika itu warga mencium aroma menyengat, ternyata setelah dicek ada seekor bangkai babi di sebelah barat jembatan Desa Bakas - Desa Getakan, tepatnya di Banjar Pering, Desa Bakas. "Kami khawatir kalau babi ini mati karena terserang penyakit," ujar politisi Gerindra ini.
Akhirnya informasi itu pun diunggah ke media sosial oleh warga sekitar, sehingga mendapatkan atensi langsung dari jajaran Polsek Banjarangkan, BPBD Klungkung, Dinas Pertanian yang membidangi masalah hewan dan pihat terkait. Babi itu pun dikubur dan tidak dilakukan pengambilan sampel oleh pihak terkait. Karena selain tidak diketahui asal-usul babi itu juga disebabkan kondisinya sudah membusuk. *wan
Komentar