Angkut Material, 460 Anggota Polres Karangasem Dijejer Berantai Sejauh 1.500 Meter
Ngayah Bangun 1.000 Anak Tangga ‘Bahagia’ Penghubung Pura Penataran-Lempuyang Luhur
Pembangunan anak tangga bertujuan untuk memudahkan pamedek dari jalur selatan Pura Penataran Puncak Gunung Kembar menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur.
AMLAPURA, NusaBali
Jajaran Polres Karangasem dipimpin Kapolres, AKBP Ni Nyoman Suartini, ngayah membangun 1.000 anak tangga bahagia yang menghubungkan Pura Penataran Puncak Gunung Kembar di Banjar/Desa Adat Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, Banjar/Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang yang berjarak sekitar 1.500 meter. Ngayah mengangkut pasir secara berantai, dari jaba Pura Penataran Puncak Gunung Kembar, Banjar/Desa Adat Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, Banjar/Desa Adat Purwayu, Desa Tri Bhuana, Kecamatan Abang, Sabtu (7/3) sejak pukul 08.00 Wita.
Kapolres Karangasem, AKBP Ni Nyoman Suartini, mengarahkan 460 anggotanya dijejer kanan dan kiri. Terlebih dahulu anggota Polres Karangasem sebagian ada yang mendaki Bukit Lempuyang hingga sampai di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, selanjutnya membentuk barisan terbagi dua, berjejer rapi berhadap-hadapan di kanan dan kiri.
Anggota Polres Karangasem yang berdiri di kanan dan kiri berhadap-hadapan itu sepanjang 1.500 meter sesuai jarak dari bawah (Pura Penataran Puncak Gunung Kembar) menuju puncak (Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur). Selanjutnya, beberapa anggota mengisi pasir ke dalam karung plastik, karung plastik diisi sepertiga dari kapasitas karung plastik. Selanjutnya diangkut secara berantai agar lebih memudahkan sampai di puncak.
Kedatangan rombongan Polres Karangasem kemarin juga disertai ngaturang punia berupa pasir 1 truk, pasir itulah yang diangkut beramai-ramai menuju puncak. Di mana pembangunan anak tangga memang dimulai dari bagian atas (puncak). Sehingga tidak terasa pasir dengan cepat bisa terangkut ke puncak. Hanya saja membutuhkan tenaga cukup banyak, dan karung plastik juga cukup banyak.
"Saya sudah perhitungkan sejak awal, ngayah angkut pasir sampai ke puncak, memerlukan tenaga cukup banyak dan karung plastik juga lumayan banyak. Sebab, kesulitan membangun tangga itu kan mengangkut material," jelas AKBP Suartini didampingi Wakapolres Kompol Aris Purwanto, Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata, Kapolsek Karangasem Kompol I Nengah Berata dan sejumlah perwira operasi lainnya.
Dia menambahkan, polisi bukan saja tugasnya mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat, juga berbagi dan berupaya meringankan beban sosial dialami masyarakat. "Salah satunya ngayah di tempat suci yang tengah dibangun fasilitas untuk memudahkan jalur pemedek," kata Kapolres AKBP Suartini, yang juga penggemar olahraga karate dari aliran Inkai, penyandang Dan I ini.
Bendesa Adat Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, I Wayan Sulendra Yasa, mengapresiasi bantuan dari jajaran Polres Karangasem mengangkut material. "Bukan saja ngaturang punia pasir, bahkan sampai mengangkutnya ke atas. Kesulitan di sini selain kekurangan material, juga kesulitan mengangkut. Sebab jalur dilalui mendaki Bukit Lempuyang dari bagian selatan," kata Wayan Sulendra Yasa.
Dia memaparkan, pembangunan 1.000 anak tangga bahagia itu diawali dari puncak Bukit Lempuyang, Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Pembangunannya sendiri telah dimulai pada November 2019 dan kini untuk sementara pembangunannya baru tuntas sebanyak 3 tangga.
Pembangunan 1.000 tangga bahagia itu dikoordinasikan Ketua Panitia, I Gede Putu Giri Mahendra, sesuai RAB (rencana anggaran biaya) Rp 1 miliar lebih dan target tuntas pada November 2021 mendatang. Pembangunan itu secara swadaya, juga mengandalkan dana punia umat, tujuannya untuk memudahkan pamedek dari jalur selatan Pura Penataran Puncak Gunung Kembar menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur.
Jalur yang dilewati dari Pura Penataran Puncak Gunung Kembar, langsung bertemu Pura Pasar Agung, selanjutnya tembus Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur.
Sebenarnya menurut Wayan Sulendra Yasa, jalan pamedek menghubungkan dua pura tersebut telah lama ada, namun hanya berupa jalan setapak. Di saat musim hujan, kondisi jalan licin sehingga agak kesulitan mendaki Bukit Lempuyang atau menuruni Bukit Lempuyang itu.
Guna memudahkan pamedek melakukan persembahyangan, makanya dibangun tangga. Di bagian lain, Bendesa Adat Purwayu, Desa Tri Bhuana, Kecamatan Abang, I Nyoman Jati, juga membenarkan jalur dua pura tersebut telah lama ada dengan menerobos di antara pohon-pohon di Bukit Lempuyang berupa jalan setapak. "Saya mendukung adanya pembangunan tangga guna memudahkan pamedek dari jalur selatan," kata Nyoman Jati, yang juga Ketua Panitia I Pembangunan Pura Sad Kahyangan Lempuyang ini. *k16
Kapolres Karangasem, AKBP Ni Nyoman Suartini, mengarahkan 460 anggotanya dijejer kanan dan kiri. Terlebih dahulu anggota Polres Karangasem sebagian ada yang mendaki Bukit Lempuyang hingga sampai di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, selanjutnya membentuk barisan terbagi dua, berjejer rapi berhadap-hadapan di kanan dan kiri.
Anggota Polres Karangasem yang berdiri di kanan dan kiri berhadap-hadapan itu sepanjang 1.500 meter sesuai jarak dari bawah (Pura Penataran Puncak Gunung Kembar) menuju puncak (Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur). Selanjutnya, beberapa anggota mengisi pasir ke dalam karung plastik, karung plastik diisi sepertiga dari kapasitas karung plastik. Selanjutnya diangkut secara berantai agar lebih memudahkan sampai di puncak.
Kedatangan rombongan Polres Karangasem kemarin juga disertai ngaturang punia berupa pasir 1 truk, pasir itulah yang diangkut beramai-ramai menuju puncak. Di mana pembangunan anak tangga memang dimulai dari bagian atas (puncak). Sehingga tidak terasa pasir dengan cepat bisa terangkut ke puncak. Hanya saja membutuhkan tenaga cukup banyak, dan karung plastik juga cukup banyak.
"Saya sudah perhitungkan sejak awal, ngayah angkut pasir sampai ke puncak, memerlukan tenaga cukup banyak dan karung plastik juga lumayan banyak. Sebab, kesulitan membangun tangga itu kan mengangkut material," jelas AKBP Suartini didampingi Wakapolres Kompol Aris Purwanto, Kapolsek Abang AKP I Nyoman Wiranata, Kapolsek Karangasem Kompol I Nengah Berata dan sejumlah perwira operasi lainnya.
Dia menambahkan, polisi bukan saja tugasnya mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat, juga berbagi dan berupaya meringankan beban sosial dialami masyarakat. "Salah satunya ngayah di tempat suci yang tengah dibangun fasilitas untuk memudahkan jalur pemedek," kata Kapolres AKBP Suartini, yang juga penggemar olahraga karate dari aliran Inkai, penyandang Dan I ini.
Bendesa Adat Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, I Wayan Sulendra Yasa, mengapresiasi bantuan dari jajaran Polres Karangasem mengangkut material. "Bukan saja ngaturang punia pasir, bahkan sampai mengangkutnya ke atas. Kesulitan di sini selain kekurangan material, juga kesulitan mengangkut. Sebab jalur dilalui mendaki Bukit Lempuyang dari bagian selatan," kata Wayan Sulendra Yasa.
Dia memaparkan, pembangunan 1.000 anak tangga bahagia itu diawali dari puncak Bukit Lempuyang, Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. Pembangunannya sendiri telah dimulai pada November 2019 dan kini untuk sementara pembangunannya baru tuntas sebanyak 3 tangga.
Pembangunan 1.000 tangga bahagia itu dikoordinasikan Ketua Panitia, I Gede Putu Giri Mahendra, sesuai RAB (rencana anggaran biaya) Rp 1 miliar lebih dan target tuntas pada November 2021 mendatang. Pembangunan itu secara swadaya, juga mengandalkan dana punia umat, tujuannya untuk memudahkan pamedek dari jalur selatan Pura Penataran Puncak Gunung Kembar menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur.
Jalur yang dilewati dari Pura Penataran Puncak Gunung Kembar, langsung bertemu Pura Pasar Agung, selanjutnya tembus Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur.
Sebenarnya menurut Wayan Sulendra Yasa, jalan pamedek menghubungkan dua pura tersebut telah lama ada, namun hanya berupa jalan setapak. Di saat musim hujan, kondisi jalan licin sehingga agak kesulitan mendaki Bukit Lempuyang atau menuruni Bukit Lempuyang itu.
Guna memudahkan pamedek melakukan persembahyangan, makanya dibangun tangga. Di bagian lain, Bendesa Adat Purwayu, Desa Tri Bhuana, Kecamatan Abang, I Nyoman Jati, juga membenarkan jalur dua pura tersebut telah lama ada dengan menerobos di antara pohon-pohon di Bukit Lempuyang berupa jalan setapak. "Saya mendukung adanya pembangunan tangga guna memudahkan pamedek dari jalur selatan," kata Nyoman Jati, yang juga Ketua Panitia I Pembangunan Pura Sad Kahyangan Lempuyang ini. *k16
Komentar