Atap Kantor Perbekel Sibang Kaja Jebol
Gedung Kantor Perbekel Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, telah berusia 13 tahun. Pelayanan kepada masyarakat untuk sementara tetap dilakukan di kantor tersebut.
MANGUPURA, NusaBali
Atap kantor Perbekal Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, jebol sepanjang sekitar 7 meter, Minggu (8/3). Kejadian jebolnya atap kantor Perbekel Sibang Kaja pada bagian depan diketahui sekitar pukul 03.00 Wita.
Kantor Perbekel Sibang Kaja merupakan bangunan yang sudah berusia sekitar 13 tahun. Beberapa hari sebelum kejadian, memang ada air hujan yang merembes dari atap gedung dua lantai itu, khususnya pada bagian depan. Namun, sebelum dilakukan perbaikan oleh pihak desa, atap yang berbahan beton itu sudah terlebih dulu jebol.
“Iya, kejadiannya sekitar pukul 03.00 Wita. Syukur kejadiannya hari Minggu, tidak ada yang ngantor, sehingga tidak ada korban,” kata mantan Perbekel Sibang Kaja Ni Nyoman Rai Sudani, saat ditemui di lokasi.
Diakui, selama Rai Sudani menjabat hingga habis masa jabatannya Januari 2020 lalu, pemeliharaan kantor Perbekel Sibang Kaja rutin dianggarkan setiap tahun. Bahkan, pada APBDes tahun 2020 sudah dianggarkan untuk pemeliharaan gedung senilai Rp 50 juta. Meskipun sudah diperbaiki ada saja rembesan air di atap, sehingga ada saja yang bocor. “Pemeliharaan gedung sebetulnya rutin. Namun, yang namanya bencana kita tidak tahu,” ucapnya.
Sementara Penjabat Perbekel Sibang Kaja Ni Putu Indah Mariani, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan, BPBD maupun instansi teknis dalam hal ini Dinas PUPR Badung. Sebab, kejadian ini murni bencana. “Akan lapor dulu ke pimpinan dan menunggu arahan selanjutnya,” kata dia.
Disinggung apakah kantor akan dibuka pascakejadian, Mariani mengatakan akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan perangkat desa, Senin (8/3) hari ini. “Termasuk dengan Pak Camat, akan minta petunjuk. Setelah itu apakah nanti pindah sementara atau tetap di sini, belum bisa saya putuskan,” tandas Mariani.
Camat Abiansemal Ida Bagus Mas Arimbawa, juga sudah turun melakukan pengecekan. Dia mengatakan sudah menyampaikan laporan kepada Bupati Nyoman Giri Prasta terkait musibah ini. “Kami sudah laporkan musibah ini ke pimpinan dan dinas terkait agar bisa diambil tindakan. Memang baru laporan secara lisan biar penanganan cepat. Tapi laporan resmi akan kami susulkan,” kata Arimbawa.
Sementara mengenai keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat, pihaknya telah memerintahkan untuk sementara pegawai desa tetap berkantor seperti biasa. Sembari melakukan survei apakah nanti diperlukan pindah sementara atau tidak. Hal ini supaya pelayanan kepada masyarakat tetap bisa berjalan normal. *asa
Kantor Perbekel Sibang Kaja merupakan bangunan yang sudah berusia sekitar 13 tahun. Beberapa hari sebelum kejadian, memang ada air hujan yang merembes dari atap gedung dua lantai itu, khususnya pada bagian depan. Namun, sebelum dilakukan perbaikan oleh pihak desa, atap yang berbahan beton itu sudah terlebih dulu jebol.
“Iya, kejadiannya sekitar pukul 03.00 Wita. Syukur kejadiannya hari Minggu, tidak ada yang ngantor, sehingga tidak ada korban,” kata mantan Perbekel Sibang Kaja Ni Nyoman Rai Sudani, saat ditemui di lokasi.
Diakui, selama Rai Sudani menjabat hingga habis masa jabatannya Januari 2020 lalu, pemeliharaan kantor Perbekel Sibang Kaja rutin dianggarkan setiap tahun. Bahkan, pada APBDes tahun 2020 sudah dianggarkan untuk pemeliharaan gedung senilai Rp 50 juta. Meskipun sudah diperbaiki ada saja rembesan air di atap, sehingga ada saja yang bocor. “Pemeliharaan gedung sebetulnya rutin. Namun, yang namanya bencana kita tidak tahu,” ucapnya.
Sementara Penjabat Perbekel Sibang Kaja Ni Putu Indah Mariani, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan, BPBD maupun instansi teknis dalam hal ini Dinas PUPR Badung. Sebab, kejadian ini murni bencana. “Akan lapor dulu ke pimpinan dan menunggu arahan selanjutnya,” kata dia.
Disinggung apakah kantor akan dibuka pascakejadian, Mariani mengatakan akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan perangkat desa, Senin (8/3) hari ini. “Termasuk dengan Pak Camat, akan minta petunjuk. Setelah itu apakah nanti pindah sementara atau tetap di sini, belum bisa saya putuskan,” tandas Mariani.
Camat Abiansemal Ida Bagus Mas Arimbawa, juga sudah turun melakukan pengecekan. Dia mengatakan sudah menyampaikan laporan kepada Bupati Nyoman Giri Prasta terkait musibah ini. “Kami sudah laporkan musibah ini ke pimpinan dan dinas terkait agar bisa diambil tindakan. Memang baru laporan secara lisan biar penanganan cepat. Tapi laporan resmi akan kami susulkan,” kata Arimbawa.
Sementara mengenai keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat, pihaknya telah memerintahkan untuk sementara pegawai desa tetap berkantor seperti biasa. Sembari melakukan survei apakah nanti diperlukan pindah sementara atau tidak. Hal ini supaya pelayanan kepada masyarakat tetap bisa berjalan normal. *asa
Komentar