FSP ISI Denpasar Yudisidium 61 Mahasiswa
Terbanyak dari Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan
DENPASAR, NusaBali
Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar meyudisium sebanyak 61 orang mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian tugas akhir dengan baik periode semester ganjil 2019/2020.
Yudisium dilaksanakan di kampus setempat, Jalan Nusa Indah, Denpasar, Jumat (6/3) lalu. Para mahasiswa yang telah ‘dinyatakan’ menjadi calon wisudawan tersebut sudah dibekali ilmu yang cukup selama masa kuliah, sehingga diharapkan sudah siap terjun di masyarakat.
Wakil Dekan I FSP ISI Denpasar, Wardizal SSen MSi melaporkan, sebanyak 61 orang mahasiswa tersebut di antaranya 4 orang mahasiswa dari Jurusan Tari, 10 orang mahasiswa dari Jurusan Seni Karawitan, 46 orang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan, dan 1 orang mahasiswa dari Jurusan Seni Musik. Adapun dari 4 prodi yang mengikuti yudisium tersebut, terpilih tiga mahasiswa sebagai penyaji skripsi terbaik dan tiga mahasiswa peraih IPK tertinggi.
Ketiga mahasiswa yang menjadi penyaji skripsi terbaik antara lain I Gede Yuda Pramada, Ni Kadek Dipayani dan I Gede Teguh Jati Baskara dari Prodi Seni Pertunjukan. Sedangan tiga mahasiswa peraih IPK tertinggi diberikan kepada I Gusti Mas Nari Wulan, I Gede Yuda Pramada serta Ni Kadek Rina Adi Yustisia yang juga dari Prodi Seni Pertunjukan FSP ISI Denpasar. Wardizal mengungkapkan, yudisium bukanlah acara seremonial atau dianggap formalitas belaka, melainkan proses akademik menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik yang telah dijalaninya. “Yudisium merupakan pengumuman nilai sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah diambil mahasiswa dan penetapan nilai dalam transkip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam jangka waktu tertentu,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dr I Komang Sudirga SSn MHum dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini lulusan FSP ISI Denpasar telah memberikan kontribusi positif terhadap gerak langkah pembangunan seni budaya di masyarakat. Lulusan FSP tidak hanya mampu mengisi formasi-formasi lowongan kerja yang tersedia tetapi yang lebih hebat lagi adalah sebagian dari mereka mampu untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru, mengembangkan produk ekonomi kreatif. “Nantinya kami harapkan lulusan FSP mampu menembus peluang-peluang yang tadinya tidak atau belum terpikirkan supaya menjadi lahan profesi baru seperti kritikus seni, jurnalis seni, impresario seni atau profesi lainnya,” ujarnya.
Dekan Sudirga menyebut, para calon wisudawan ini nantinya bukan lagi menjadi alumni FSP ISI Denpasar, melainkan akan menjadi teman bahkan partner untuk menghadapi segala tantangan dunia pendidikan seni di masa yang akan datang. “Perubahan dunia yang begitu cepat jika tidak disikapi dengan bijak tentu akan berdampak terhadap arah perkembangan hidup kita selanjutnya. Oleh karena itu, menghadapi akselerasi perkembangan teknologi informasi di era global ini, para peserta yudisium hendaknya peka dan senantiasa siap menghadapi perubahan di tengah era digitalisasi yang kian cepat,” tandasnya. *ind
Komentar