Gede Ganding Kejar Emas PON

Pejudo kelahiran Denpasar 7 September 1996 ini mematok target meraih medali emas di kelas -100 kg. Kini Ganding pun tekun berlatih di Pelatda dan klubnya di Bali. "Berhubung latihan di Pelatda belum sentralisasi, saya selang-seling latihan antara Pelatda dan klub tempat saya latihan sejak kecil di Satria Jaya," ujar Ganding, Senin (9/3).

Selain itu, Ganding berinisiatif menambah porsi latihan fisik. Dia latihan angkat beban sebelum latihan di Pelatda. PON 2020 menjadi kiprah kedua Ganding membela Bali. Pada PON 2016 di Jawa Barat, dia gagal mempersembahkan medali emas bagi Bali. Saat itu, dia kalah dari pejudo tuan rumah.  "PON 2016 saya mendapat perak setelah kalah dari pejudo Jabar Billy Sugara," kata Ganding.

Di PON Papua, Billy diprediksi tidak berlaga lagi dikelas -100 kg, karena naik kelas +100 kg. Meski begitu, kata peraih emas SEA Games 2019 ini, bukan berarti persaingannya akan ringan. Menurutnya, tetap ketat karena pejudo daerah lain juga mempersiapkan diri berlaga di PON 2020.  Untuk itu, Ganding tidak menganggap remeh lawan-lawannya.

"Walau saya meraih emas SEA Games, tidak otomatis saya mendapat emas PON. Persaingan di PON ketat. Semua pejudo mempersiapkan diri sehingga saya harus berlatih lebih keras lagi dan berjuang agar mendapatkan hasil terbaik di PON," tegas Ganding.

Apalagi lawan-lawan di kelas -100 kg bukan hanya wajah-wajah lama, tapi ada juga pejudo pendatang baru yang perlu diwaspadai. Menurut Ganding dari sekian pejudo yang ikut serta di PON, pejudo dari Jabar dan DKI Jakarta cukup kuat.

Namun Ganding optimis menghadapi mereka. Terlebih dia telah berlatih intensif dan baru saja sparring dengan pejudo dari Papua yang datang ke Bali selama satu minggu. Lantaran Papua tidak memiliki pejudo kelas -100 kg, Ganding sparring dengan pejudo di kelas lain.

"Saya sparring dengan pejudo di kelas 81 dan 90 kg. Dari sparring itu, saya lebih banyak menang dari mereka. Melalui sparring, juga melatih kemampuan saya," ucap Ganding. *k22