Bebas Kantong Plastik, Pecalang Siapkan Keben buat Pamedek
Puncak Karya Pura Luhur Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan
MANGUPURA, NusaBali
Pecalang Desa Adat Pecatu menerapkan pengurangan penggunaan kantong plastik bagi pamedek yang tangkil ke Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, saat melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian puncak Pujawali di Pura Luhur Uluwatu pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa (10/3) pagi.
Bahkan para pecalang yang berjaga di akses masuk Pura itu menyiapkan 100 unit keben atau sok sebagai pengganti kantong plastik milik pamedek untuk menyimpan sarana upakara. Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, menerangkan penyiapan keben atau sok oleh pihaknya sebagai bentuk implementasi Peraturan Gubernur Bali dan Peraturan Bupati Badung tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Sehingga, pihaknya yang bersinggungan langsung dengan krama harus mengambil langkah konkret dengan melarang pemedek yang masih menggunakan kantong plastik untuk membawa sarana upakara di Pura Luhur Uluwatu. Dalam pelaksanaan di lapangan, pecalang menjaga di akses masuk dan menukar kantong plastik milik pamedek dengan sarana yang telah disiapkan yang tentunya ramah lingkungan.
“Kalau teknisnya, pecalang yang mengontrol di pintu masuk dan menukar kantong plastik milik pamedek dengan keben atau sok yang sudah kami sediakan. Sehingga, tidak ada kantong plastik yang sampai di area pura,” tutur Sumerta. Menurut dia, panitia karya menyiapkan 100 unit keben.
Sumerta menyatakan sudah banyak pamedek yang memahami Pergub dan Perbup tentang pengurangan penggunaan kantong plastik itu. Hal ini terbukti pada pujawali kali ini, banyak yang menggunakan sarana yang lebih ramah lingkungan. Namun, ada juga beberapa yang masih menggunakan plastik. Nah, yang masih menggunakan plastik inilah yang menjadi perhatian serius ke depan. Terkait sarana keben yang sudah ditukar, dia berharap pamedek mengembalikannya, karena penyediaan sarana keben atau sok ini tidak bisa dilakukan secara terus menerus.
“Enam bulan yang lalu kita sudah umumkan di akses masuk agar tidak membawa sarana upakara dengan kantong plastik. Ini sudah banyak yang memahami dan mulai berkurang. Tapi, kami tetap antisipasi dengan menyediakan sarana keben itu dan dikontrol langsung oleh pecalang,” tandas Sumerta.
Langkah pelarangan membawa sarana upakara dengan kantong plastik ini diapresiasi oleh Wakil Bupati (Wabup) Badung I Ketut Suiasa yang hadir. “Kami sangat mendukung langkah panitia untuk mengampanyekan pengurangan kantong plastik,” ujar Wabup Suiasa, yang hadir didampingi Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa serta pimpinan OPD Pemkab Badung, Camat Kuta Selatan I Gede Artha, hadir juga Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, serta Pangempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta IGN Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko. *dar
Komentar