Jokowi Diundang Hadiri Dharma Shanti Nyepi
JAKARTA, NusaBali
Panitia Nasional Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1942 audiensi dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (11/3) pagi.
Kedatangan mereka untuk melaporkan rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi dan sekaligus mengundang Presiden Jokowi menghadiri Dharma Shanti Nyepi Nasional. Saat audiensi dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu pagi pukul 10.30 WIB, Ketua Panitia Nasional Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Mayjen TNI Nyoman Cantiasa, yang kini menjabat Danjen Kopassus, didampingi Ketua Umum PHDI Pusat mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, serta sejumlah pengurus organisasi Hindu lainnya, seperti DPN Peradah Indonesia, PP KMHDI, PSN, Prajaniti, WHDI, dan FCHI.
"Ya, tadi siang (kemarin) kami baru saja menghadap Presiden Jokowi bersama elemen umat Hindu lainnya," ungkap Nyoman Cantiasa, Jenderal Bintang Dua TNI asal Seririt, Buleleng melalui pesan elektronik saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Rabu kemarin.
Sedangkan Sekjen Prajaniti, I Wayan Suyasa, menyatakan pertemuan dengan Presiden Jokowi kemarin intinya adalah melaporkan rangkaian kegiatan secara nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942. Selain itu, juga secara khusus mengundang kepala negara untuk hadiri Dharma Shanti Nyepi Nasional. Sebagai pembicara adalah Ketua Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Nyoman Cantiasa dan Ketua Umum PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden asal Bali, Anak Agung Ari Dwipayana. "Berhubung Presiden hanya memiliki waktu sebentar, kami cuma bertemu sekitar 30 menit. Makanya, saya dan perwakilan organisasi Hindu lainnya tidak sempat menyampaikan berbagai permasalahan," jelas Wayan Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali terpisah.
Sementara, dalam audiensi dengan Presiden Jokowi kemarin, Ketua Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Nyoman Cantiasa, menyampaikan telah melakukan sejumlah kegiatan rangkaian Nyepi. Antara lain, bakti sosial dan penanaman pohon trembesi di wantilan Pura Satya Loka Arcana kawasan Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang tekah dilaksanakan pada 8 Maret 2020 lalu.
Selain itu, juga melaksanakan bakti sosial dan penanaman pohon akar wangi di Markas Kopassus kawasan Cijantung, Jakarta Timur, 16 Februari 2020 lalu. Kemudian, melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), seperti yoga bersama dan bersih-bersih pura.
Dalam audiensi kemarin, panitia juga menyampaikan undangan agar Presiden Jokowi menghadiri kegiatan Dharma Shanti Nyepi Tahun Baru Saka 1942, yang rencananya digelar bulan April 2020 depan di Markas Kopassus. Versi Suyasa, ada tiga alternatif tanggal pelaksanaan Dharma Shanti Nasional Nyepi, yakni 16, 17, atau 18 April.
"Untuk Dharma Shanti Nyepi, belum ditentukan tanggalnya, karena kami menyesuaikan jadwal Presiden agar bisa hadir di acara tersebut," papar Suyasa sebelumnya sempat menjadi Sekretaris Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 pada 2018 lalu.
Menurut Suyasa, Presiden Jokowi belum memberikan jawaban terkait undangan hadiri Dhara Shanti Nyepi tersebut, karena masih akan melihat jadwal kegiatannya dulu. Namun, Presiden menyampaikan terima kasih kepada lembaga Hindu maupun umat Hindu, karena sudah menjaga kebhinnekaan dan toleransi beragama di Indonesia.
Suyasa menyebutkan, dalam pertemuan kemarin, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung permasalahan wabah virus Corona. “Menurut Presiden, masalah virus Corona merupakan tantangan berat. Beliau mengingatkan agar kita jangan panik, tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan," tandas Suyasa.
Pada bagian lain, Suyasa menyatakan sangat senang bisa ikut rombongan elemen umat Hindu untuk bertemu Presiden Jokowi. Terlebih, Presiden bersedia menerima rombongan yang jumlahnya cukup banyak. "Biasanya, rombongan yang diterima maksimal 9 orang. Tapi, hari ini (kemarin) kami 16 orang diterima Presiden. Ini sangat menyenangkan," katanya. *k22
1
Komentar